"Titit titit mata lo. Gede gini diblg titit? Kenalan sama dia, panggil aja "piton"" Alvanska mengomel tidak terima, lalu ber bisik ketika berbicara "piton"
"Gue potong nangis lu, eh jangan. gigit aja sabi kalii" goda Naya yg mulai memegang batang itu
"Nay kocokin yaa" pintanya
"Hm" Naya mulai memaju mundurkan kulit batang itu hingga beberapa kali kocokan
"Nay, cepetin nghh" desahan pertama keluar dari mulut Alvanska. Naya pun mengocok dengan tempo yg lebih cepat dan mulai mencoba menjilat kepala batang itu
"Ahhh fuck enak nayy arghh" Alvanska menggeram nikmat. Sedangkan Naya masih menjilati kepala itu
"Masukin mulut cepet" Alvanska memerintah lagi. Naya pun memasukannya kedalam mulutnya. Benda itu tdk dapat masuk semua bahkan sangking besar nan panjangnya setengah sj tdk masuk. Naya melihat sekilas ke atas terlihat Alvanska yg masih menggeram nikmat dengan menggigit bibir bawahnya dan terlihat muka dan lehernya sudah memerah.
"It's so fucking nice baby" Alvanska mengelus rambut Naya. Lalu memaju mundurkan kepalanya agar muat sedikit lebih banyak.
"Arghhh ahhh ah ahh" desah Alvanska lalu..
Crrrttt
Keluar cairan putih kental didalam mulut hingga pipi Naya"Gimana? Enak?" Tanya Naya dengan muka nakalnya
"Ga usah nantang. Gue masukin nangis lu, ayo cuddle ayaangg" ucap Alvanska manja yg membuat muka Naya memerah
"Ha? Apa? Lo bilang apa tadi?" Tanya nya dengan muka agak salting
"Sayaaanggg" ucal Alvanska yg manja lalu menarik Naya agar naik diatas kasur
"Ya udah ayok cuddle"
Mereka berpelukan namun letak muka Alvanska dipayudara Naya pas
"Tete gue kok sakit yaa" keluh Naya lalu memegang payudara sebelah kirinya
"Uuu tayangg maaf yaa" Alvanska yg manja membuat Naya agak aneh
"Lo aneh Al"
"Gue? Aneh? Padahal gue udah berusaha biar bisa manja ama lo nay" tanya Alvanska dengan tegas tapi masi menyedot payudaya Naya
"lo aneh kok bisa buat gue nyaman secepat ini? Lo kan tau gue org nya ga pernah deket sama laki" Naya perfikir sambil merasakan geli yg ada dipayudaranya
"Iya kan gue ganteng wle" ejek Alvanska
"Males ga jadi muji ah" Naya terlihat bete
"Aish bercanda sayang" Alvanska kembali keatas naya
"Ga mau tau besok harus masuk kesitu" memegang kemaluan Naya yg sontak membuat Naya kaget
"Hm" Naya mulai memeluk Alvanska yg sudah terlanjang sedari tadi mereka bepelukan dengan nyaman. Alvanska mengambil remot untuk mematikan lampu. Semua lampu mati kecuali lampu tidur dinakas bagian kanan
•esokan paginya jam 7.14
"Huamm" Naya terbangun dengan badan yang masih tersandar didada bidang Alvanska. Ia mulai mengambil dress hitam yg kemarin malam ia pakai dan memakainya kembali lalu mengikat rambutnya sembarang dan mulai membuka 3 jendela besar itu. Naya melanjutkan dengan menyalakan lampu dan mematikan AC
"Al bangun" Naya menggoyahkan bahu Alvanska yg sangat kekar itu. Namun nihil Alvanska tetap tertidur diranjang itu. Naya mempunyai ide yg bagus, ia menaiki perut Alvanska dan menutup hidung suaminya tersebut. Alvabska yang kaget pun terbangun
"Gila lo nay! Lo mau bunuh gue?" Alvanska yg masih dengan muka bantalnya itu marah marah dipagi hari
"Mangkannya kalo dibangunin itu bangun!" Naya turun dari perut Alvanska dan beranjak ke kamar mandi. Ia menggosok gigi diwastafel Alvanska membuka pintu kamar mandi dan melihat Naya sedang menggosok giginya.
"Ngapain pake selimut sebadan gitu sih Al?" Naya berbicara dan melihat Al hanya dari kaca
"Gue kan terlanjang bodoh" ia menjawab malu malu
"Mandi." Naya memperjelas kata
"Mandiin hehe🥰" muka Alvanska berubah menjadi sok imut
"Ga, ntar lo mandi di shower gue dibathtub ga ada alasan lain"
"Yaah:(" muka Alvanska cemberut lalu melempar ke keranjang cucian selimut itu
"Gue mau mandi aja deh" Naya menyalakan keran bathtubnya. Dan meluluri badannya
JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN FOLS AUTORR
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVANSKA (21+)
عاطفية⚠️WARNING⚠️ MOHON JANGAN DIBACA JIKA UMUR MASIH DIBAWAH 18+ Maafin autor suka typo ga jelas😹