"Kali ini aku maafin km ya sayang, ga akan ku maafin lain kali mau kamu perih mau engga harus mau" Alvanska membuka pintu kamar lalu mengoceh oceh Naya
Naya yg memainkan ponselnya tertawa kecil lalu menjulurkan kedua tanganya mengisyaratkan peluk
Alvanska melihat uluran tangan Naya memasang ekspresi tersenyum yg membuat Naya gemas. Alvanska berjalan kearah ranjang lalu memeluk Naya tapi posisi badannya lebih rendah dari kepala Naya tepat diantara leher dan dada.
Alvanska mendusel dusel hidungnya ke leher Naya
"Aku main sendiri tau ga si ay, masa aku udah nikah tapi main solo" Alvanska memamerkan muka cemberutnya
"Iyaa iya bayi aku, besok aja mainya yaa" Naya yg gemas mencium kepala Alvanska
Ketika mereka bermanja ponsel Alvanska menerima Telfon
Drrtt drrrtt drtt
Bunyi telfon yg mengusik mereka berdua membuat Alvanska mendengus kesal"Siapa sih yg berani ganggu gue pas lagi nyaman nyamanya" Alvanska mengecek nama yg ada diponsel tersebut.
L-a-n-g-i-t
"Apaan sih anak ini berani beraninya ganggu gue" Alvanska mengangkat telfon tersebut
"Oyy! Main kuy gas ga? Gue ama ijul dah dicafe biasa nih" Langit berbicara dengan berlatarkan suara jalan
"Ga gue ga ikut, besok aja ya bye!" Alvanska mematikan panggilan suara itu
Langit melihat telfonya yg dimatikan kesal sangat kesal
"Biasanya die yg ngajak sekarang die yg nolak apaan sih ni bocah, mentang mentang udah ada bini" Langit yg kesal didengar dengan Satria alias ijul
"Bagus dong kalo dia ga ikut, dia ngejaga bininya tau ga. Dia tu peka ga kaya lo pikirannya cewee~ muluu" Ijul menasehati Langit
...
"Apaan sih ahk ngerusak moment gue ni bocah" Alvanska memeluk Naya kembali
"Mau bobo?" Naya mengelus elus rambut hitam Alvanska
"Ga, aku mau manja manja" Naya mencium rambut Alvanska
Alvanska menaikan tubuhnya kembali, Naya pas sekali didada Alvanska
"Bagus banget" Naya menyentuh perut kotak kotak Alvanska
"Ini punya Naya titik." Naya masuk kedalam Kaos Alvanska, lalu memeluk punggung Alvanska
Alvanska melihat istrinya yg ikut manja ia melepas kaosnya. Terpampang jelas perut kotak kotak Alvanska
"Sayang, badan aku aset kamu badan kamu aset aku" Alvanska memeluk membalas pelukan Naya
Naya merasa haus, ia melepas pelukan Alvanska lalu beranjak kenakas samping tempat tidur mereka
Alvanska ikut terbangun. Ia menyandarkan badannya disandaran tempat tidur lalu mengambil ponselnya
Naya sudah usai minum, ia beranjak kearah Alvanska lalu duduk diatasnya tidak lupa memeluk badan Alvanska
"Hmm jangan diduduki dong ya itu" Alvanska langsung memejamkan mata lalu mendongakan kepalanya
Naya melihat itu sangat gemas, ia memutarkan pinggangnya
'Ngehh'
Alvanska menggeram
"Ay, jangan mancing ya" Alvanska meletakan ponselnya dan mentap Naya tajam
Naya semakin menantang ia sudah merasakan ada benjolan dibawah sana. Naya memutar pinggulnya, ia menciumi leher Alvanska
"Wah nantangin, lepas kaosmu" Alvanska leher Naya meninggalkan bintik bintik merah
Naya mulai menyesali perbuatanya, ia tidak menuruti perintah Alvanska
"Mau kamu yg buka atau aku yg buka?" Alvanska mengangkat paksa kaos oversize berwarna putih milik Naya
"Kamu yg mulai sayang, besok sekolah gue bikin ga bisa jalan lo" Alvanska berbisik yg membuat bulu kuduk Naya merinding
Alvanska membuka kaitan bra warna hitam yg Naya kenakan
Naya terlihat menikmatinya, entah kenapa Naya merasa payudaranya membesar kali ini entah perbuatan suaminya atau memang membesar sendiri
"Gedean" Alvanska berucap dengan suara kecil
Alvanska memutar posisi Naya yg diatasnya menjadi dibawah pas Alvanska. Payudara yg menyebul membuat Alvanska sangat bergairah, ia mengisap puting Naya tidak mau payudara sebelahnya menganggur ia meremas remas payudara sebelah kananya
'Auch'
Naya merintih perih karena bekas gigitan tadi belum sembuhAlvanska turun keperut rata Naya menciuminya, lalu pelepas celana warna hijau mint yg ia kenakan.
Banyak kecupan yg Alvanska berikan, entah memang istrinya sengaja atau bagaimana ia tidak tau. Kenapa begitu? Karena terlihat miss v Naya yg sudah diwaxing
"Ay, km sengaja ya? Ini bulu bulu halusmu kemana? Tapi aku suka" Alvanska melanjutkan jilat menjilatnya
Alvanska tanpa banyak bicara melepas celana boxer warna item
Kali ini milik Naya lebih basah jadi kepala mr.p Alvanska lebih gampang untuk masuk
'Mhpp pelan pelan yg sayang' Naya mendesah sedikit perih
"Pelan? Ga sayang, ga ada pelan pela kali imi" Alvanska mendorong miliknya hingga mentok ia menambah tempo yg sangat cepat
Plakk plakk plakkk
Alvanska semakin menambah temponyaNaya sudah tidak kuat mengeluarkan airnya.
'Arghh eum enak bgt sih km' Alvanska mendesah tidak karuan
Hampir 30 menit akhirnya Alvanska pun mengeluarkan pejunya. Ia mengeluarkan mr. Pnya, diikuti cairan putih yg keluar dari miss v Naya
"Enak" Alvanska tidur disamping Naya, lemas sangat amat lemas badan Naya sekarang.
Alvanska tidur disamping pas Naya nafasnya terus ngos ngosan
"Capek" Naya memeluk dada bidang Alvanska
HAI GUYSSS MAAFIN AUTOR YG SERING TYPO YAA😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVANSKA (21+)
Romance⚠️WARNING⚠️ MOHON JANGAN DIBACA JIKA UMUR MASIH DIBAWAH 18+ Maafin autor suka typo ga jelas😹