"(name)-chan~
Oikawa merengek pada (name) meminta untuk memberi semangat karena besok adalah pertandingannya melawan SMA Shiratorizawa. (name) mengabaikan pacarnya tersebut karena sibuk dengan tugasnya. Oikawa menyerah dan akhirnya mematikan panggilan video call mereka. Sebenarnya (name) bukannya tidak mau memberinya semangat, tetapi hanya saja sifat playboy Oikawa kumat ketika pertandingan. Otomatis dia akan lebih memperhatikan fansnya ketimbang pacarnya sendiri. Mereka sendiri sudah berpacaran selama setahun, tetapi tetap saja Oikawa tidak bisa menghilangkan sifatnya tersebut. (name) tahu bahwa Oikawa punya seseorang baru, tetapi (name) lebih memilih untuk membiarkan saja.
Keesokan paginya, (name) berangkat menuju stadion dengan membawa bekal untuk Oikawa. Sesampainya di stadion, dia melihat Oikawa. Dia melambai, namun kemudian menghentikan lambaiannya. (name) melihat Oikawa tengah mencium mesra seorang wanita. Dia berlari menuju kamar mandi, tiba-tiba dia jatuh tertabrak.
"Are you okay, lady?" ujar seseorang sambil mengulurkan tangan kepada (name)
(name) meraih tangan tersebut dan berdiri dibantu seseorang tersebut. Seseorang tersebut berbadan tinggi dan berisi. (name) segera membungkukkan badan dan berterima kasih pada orang tersebut. (name) berlari kembali menuju kamar mandi. Dia tak sadar bila handphone miliknya terjatuh dan diambil oleh seseorang tadi.
"Okay, gapapa (name). Anggap aja tadi angin biasa"
(name) keluar kamar mandi menuju bangku penonton. Dia duduk di bangku tengah, tidak mau melihat pacarnya teganggu akan dirinya. Dia melihat wanita yang dicium Oikawa duduk di bangku depan memakai jaket Shiratorizawa. Oh manajernya sekolah lawan. Hati (name) remuk. Dia melihat wanita tersebut terlihat lebih memperhatikan Oikawa ketimbang tim nya sendiri. Pertandingan selesai dan dimenangkan oleh SMA Shiratorizawa. (name) beranjak dari bangkunya untuk keluar dan mencari udara segar dan menghindari pemandangan manajer dan Oikawa yang kini mereka sedang bertatapan dan saling melempar senyuman. (name) tak sadar apabila ada sepasang mata yang melihatnya keluar dari pertandingan.
(name) keluar stadion. Dia menghirup udara dalam-dalam dan menghembuskannya kembali. Dia melihat jam di tangannya. Pukul 4 sore. Dia merogoh tasnya untuk mengambil handphone-nya, namun tidak ada. (name) panik. Dia menggeledah kembali tasnya. Nihil. Dia mulai menangis. Tiba-tiba tangannya dipegang oleh seseorang.
"Mencari ini?" ujar seseorang tersebut sambil menunjukkan hanphone milik (name)
"Ah iya benar!" (name) mengambil handphone tersebut dan berterima kasih
"Siapa namamu?"
"(name). Anda?" tanya (name)
"Ushiwaka. Kau pacar Oikawa, bukan? Kini dia sedang mencarimu"
"Ah iya, terima kasih, Ushiwaka"
(name) berjalan menuju stadion, namun tangannya dicegah oleh Ushiwaka.
"Boleh aku bertanya sesuatu? Mengapa kau terlihat kesal selama pertandingan?"
(name) terkejut mengapa Ushiwaka mengetahui jika dia kesal.
"Ah, itu... karena... Oikawa sendiri..." ucap name sambil meneteskan air mata
Ushiwaka yang tak tega melihatnya menangis, menarik tubuh (name) dan memeluknya dengan lembut. Dia mengelus kepala (name) pelan. Dia menyelipkan nomer handphone-nya pada tas (name).
"It's okay. Kamu bisa menangis pada saya kapan saya. Sekarang kembalilah ke stadaion. Kasihan Oikawa menunggumu" ucap Ushiwaka lembut
"Baiklah, terima kasih Ushiwaka. Aku tidak tahu harus membalasnya dengan cara apa, tapi perlakuanmu tadi sedikit membuatku tenang"
(name) berjalan menuju stadion. Cepat-cepat menghapus air matanya. Dia tak sadar bahwa sepasang mata pacarnya melihat kejadian tadi dengan penuh amarah.
(name) datang ke tempat Aoba Johsai istirahat, namun tak melihat pacarnya. Dia bertanya pada Iwaizumi.
"Iwa-chan, kau tahu dimana Oikawa?"
"Hmm, aku melihatnya berjalan kesana" jawab Iwaizumi sambil menunjuk tempat dimana Oikawa berada
(name) segera menuju tempat yang dimaksud Iwaizumi. Dia menemukan Oikawa, namun dengan wajah tak biasa, wajah marah.
"Oikawa? Kamu kenapa?"
Oikawa tak menjawab. Dia mencengkram tangan (name) dan menariknya menuju tembok. Dia mendorong (name) ke tembok hingga (name) kesakitan.
"Kamu ngapain sama si Ushiwaka itu? Kok peluk-pelukan? Kamu caper sama kapten Shiratorizawa itu?" ujar Oikawa dengan sorot mata tajam
"D-dia ngembaliin hp aku. A-aku tadi ketabrak dia dan dia ngembaliin hp aku. Itu aja!"
"Trus kenapa dia meluk kamu?!" bentak Oikawa
"Bukan begitu cara melayani perempuan, Oikawa"
Suara berat tersebut membuat Oikawa menoleh. Oikawa melepaskan cengkramannya dan berjalan menuju Ushiwaka.
"Lo ngapain meluk pacar gue?!" tanya Oikawa
"(name), kamu belum njelasin kenapa kamu nangis?" tanya Ushiwaka
Oikawa kaget. Menangis? Kenapa (name) menangis?, batin Oikawa. Kini, 2 pasang mata tertuju pada (name).
"A-aku m-melihatmu mencium m-manajer Shiratorizawa..." ujar (name) dengan menangis
Oikawa membatu. Dia memeluk (name).
"Maaf (name), maafkan aku....Beri aku kesempatan lagi..." ujar Oikawa dengan suara bergetar
"Kesempatan? Maaf Oikawa, aku tidak bisa memberimu kesempatan lagi. Aku...aku lelah menahan kepedihan ini. Maaf, tapi hubungan kita harus berakhir" ucap (name) sambil melepas pelukan Oikawa.
(name) berjalan keluar. Dia menghirup udara segar untuk menenangkan diri. Ushiwaka berjalan menyusul (name)
"Bagaimana perasaanmu?" tanya Ushiwaka
"Feel better, terima kasih"
"Jika kesempatan untuk Oikawa telah berakhir, apa kamu akan memberiku kesempatan untuk mendekatimu?" tanya Ushiwaka membuat (name) terkejut
"T-tapi kita baru saja bertemu"
"No. Aku telah memperhatikanmu dari dulu sebelum kamu berpacaran dengan Oikawa. Jadi, bagaimana? Apa kamu memberiku kesempatan?" tanya Ushiwaka penuh harap
"Hahaha, yes..." jawab (name)
Mereka berjalan keluar stadion meninggalkan Oikawa yang kini tengah menangis. Menangis karena menyesali hubungan mereka kandas. Ya, (name) adalah cinta pertamanya meskipun dia playboy. (name) satu-satunya wanita yang berhasil membuat Oikawa jatuh cinta dari sekian banyaknya wanita yang dipacari Oikawa dengan tanpa perasaan. Kini, dia menyesal telah merusak hubungan yang susah payah dia bangun. Mengingat perjuangan dia mendapatkan (name). Tak lama kemudian, manajer Shiratorizama datang untuk menenangkan Oikawa.
"Maaf, tapi hubungan kita cukup sampai sini. Aku tidak ingin mengisi hatiku terlebih dahulu untuk pengganti (name). Sampai jumpa..." ujar Oikawa pada manajer Shiratorizawa
Maaf aneh ya, lagi kehabisan stok cerita:")
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us | Haikyuu x Fem Reader🔞
Hayran KurguSelamat menikmati indahnya halu bersama husbu😄 Jangan lupa vote:D