Pulang - Among Us pt.6

648 133 58
                                    

Cerita ini hanyalah 🌈 fiksi🌈

Maaf chapter sebelumnya gak banyak kasih penjelasan kapan on/off flashback, dan ceritanya saut-sautan tapi paragrafnya gak kepisah jauh. Semoga kalian paham.










Impostornya sengaja mengacau sejak voting terakhir. Tanpa persetujuan orang lain, si impostor sialan itu dengan seenak jidat membuat waktu voting langsung berjalan. Tapi nahasnya, Kuroo yang tereliminasi entah kenapa. Rencana impostor untuk selangkah mendekati kemenangan telah berhasil.

Daishou Suguru mengendap-endap di lorong pesawat yang gelap. Keputusan yang salah untuk berpisah dari Bokuto. Daishou sebenernya tremor saat ini. Takut kalau impostor muncul dari belakang terus menghajarnya tanpa ampun.

"Muncul lo fut, gue udah gak takut." bisik Daishou, cuma dia sendiri yang bisa dengar. Karena sejujurnya Daishou takut setengah mati. Dirinya gak jago gelut. Sementara Futakuchi itu orangnya lincah cem kutu loncat. Daishou gak tahu apakah sekarang Kitashin masih sehat, atau tidak. Tapi setiap Daishou berpikir bahwa dirinya sendiri cukup aman dari jangkauan Futakuchi, dia salah.

Saat ini, dirinya sangat dekat dengan bahaya itu. Futakuchi ada di sekitarnya.




Flashbacknya Daishou

"Gak ada kapoknya itu anak gue olesin upil." Kata Oikawa. Seketika Daishou udah gak nafsu minum kopi.

"Gak punya malu lagi? Ngaku-ngaku abis olesin upil sendiri ke orang lain?" Mau gak mau Daishou minum kopi yang udah dia buat. Keburu dingin.

"Ya gimana ya, tadi gak sengaja gue ngupil enak-enak, eh dia ngajak debat. Ya sekalian aja. Aslinya gak sengaja, tapi ya sukurin aja itu si Futakuchi."

Flashback off

Itulah mengapa Daishou menerima pernyataan Bokuto yang bilang kalau clue yang dia berikan itu bermakna hidung sapi, atau hidung Ushijima. Oikawa pasti tahu kalau upil yang sebelumnya dia olesin ke Futakuchi, secara misterius bisa pindah ke mayat Ushijima. Oleh karena itu, sudah bisa dipastikan kalau Ushijima pernah membuat kontak fisik dengan Futakuchi. Sayang sekali Oikawa harus mati duluan sebelum ngasih tahu itu ke teman-teman dia.

Celingak-celinguk Daishou mencari Kita sekaligus berharap bisa langsung lari jika saja melihat impostor tiba-tiba. Tapi seperti yang dikatakan sebelumnya, bahaya itu, amat dekat dengannya. Beberapa langkah setelah Daishou melewati gorong-gorong (vent), tutup vent itu terbuka.

Duh datang juga. Batin Daishou. Dia auto berbalik. Jantungnya disko. Futakuchi sedikit kecewa Daishou menyadari kemunculannya.

"Yo! Suguru!" teriak Futa sumringah begitu tubuhnya sempurna keluar dari vent.

"gorong-gorongnya mampet mau bantu bersihin?"

Daishou masih tak bersuara. Sulit menelan ludahnya sendiri. Kakinya pasang pose kuda-kuda.

"Heh, tegang banget."

"Iya. Lo bau dosa soalnya." -Daishou.

Futakuchi senyum kecut beberapa saat, matanya menyorot tajam ke arah Daishou, lalu senyumnya menghilang. Wajahnya sempurna membentuk sebuah ancaman.

"Kita jarang ngobrol. Ayo minum kopi biar makin akrab gitu." Kata Futakuchi. Daishou diam sebentar, mundur pelan-pelan, lalu...

Lari kencang.












Senyap. Kitashin gak bisa mendengar apa-apa. Sekuat tenaga doi senderan di tembok, kedua tangannya menekan kuat luka pada perutnya yang menganga. Darah membanjiri ruangan, bahkan separuh rambut putih bak salju milik Kitashin, kini berubah merah. Kita menarik napas panjang. Berusaha bertahan hidup meski saat ini Kitashin nangis kejer. Ya sakit tau.

Haikyuu!! - Sinting!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang