sembunyi - squid game pt.2 [HIATUS]

685 83 16
                                    

Cerita ini hanya fiksi

biar mudah, kita sebut orang-orang baju pink cerah ala squid game dengan sebutan 'orang-orang bersenjata' oke?





"Samu!"

"sam! Woi bangsat ! bangun! Woi!"

"Osamu!"

Atsumu panik, begitu pun Suna. Saudara kandung dan sahabat dari Osamu Miya itu mengguncang tubuh Osamu meskipun mereka tahu, itu tak ada harapan. Teman-teman yang lain hanya membeku, menatap dari kejauhan.

Atsumu berlutut menangis di samping mayat Osamu. Sementara Suna tak lagi betah berlama-lama berada di dekat tubuh sahabatnya yang saat ini sudah terbujur tak bernyawa.

"Panggil ambulan! gais, lo bisa nanganin keadaan kaya gini kan? Kalian bisa bikin napas Osamu balik lagi kan?" teriak Atsumu, apapun yang dirasa bisa menyelamatkan Osamu.

"Noya.." gumam Tanaka.

"Mustahil. Gak bisa lagi." Potong Noya sebelum Tanaka sempat mengatakan apapun. Kalian tahu kenapa Tanaka manggil Noya? Itu karena selain ikut ekskul volly, Noya ikut PMR pas kelas 10 (hehehehe.)

"Siapapun, tolong buat Atsumu berhenti teriak. Gue gak tega denger lagi." Sambung Noya.

Lagi, dan lagi. Atsumu meneriakkan nama Osamu. Berharap orang itu menyahutnya. Tapi itu sia-sia. Pikiran Atsumu berkelana entah kemana.



"Mau coba main?"

"terserah. Kalo lo main, gue ikut."



"bangsat. Ini semua gara-gara kalian." Atsumu berdiri. Menatap tajam ke arah orang-orang bersenjata di sekelilingnya.

"Lo semua bikin Osamu mati! Dia gak salah apapun. Mau lo apa hah?!" amarah Atsumu memuncak pada saat itu. Tangannya mengepal keras meninju salah satu orang bersenjata hingga terjungkir terbalik ke tanah, yang demikian justru hanya membawa Atsumu pada masalah. Orang-orang itu mengancam Atsumu agar mundur, atau menghujam Atsumu dengan senapan saat itu juga.

"Atsumu stop!" teriak Akaashi. Dibantu Suna, doi menarik Atsumu agar berhenti mengajak orang-orang bersenjata itu berkelahi.

"Lepasin gue! Gue mau hajar mereka semua."

"Tsum tenang. Gak ada gunanya." Suna menenangkan Atsumu.

"LO GAK NGERTI SUN! KALIAN SEMUA GAK NGERTI. ITU OSAMU! SAHABAT LO JUGA!"

"Gue paham Tsum. Tapi dengan lo begini, gak akan membantu." Kata Suna lagi.

"BOHONG! KENAPA?! KENAPA OSAMU?! LO BOHONG KALO LO BILANG LO NGERTI."

"Sudah gue bilang gue paham."

"KENAPA OSAMU?! DIA GAK SEHARUSNYA MATI. LO MAU BIARIN GITU AJA OSAMU MATI DIBUNUH SAMA MEREKA? MEMANGNYA APA SALAH DIA HAH?!"

"ITU KENAPA LO HARUS BERHENTI!" Teriak Suna. Atsumu diam. Berhenti memberontak.

"OSAMU DIBUNUH TANPA BERSALAH. ITU KENAPA LO HARUS TENANG. JANGAN SAMPAI LO BEGITU JUGA. LO GAK BISA NGELAWAN. MEREKA BISA BUNUH LO DENGAN MUDAH. LO HARUS HIDUP! BUAT OSAMU!" perkataan Suna menohok tepat ke hati Atsumu.

"Tenang in diri lo, Tsum. Kita selesaikan semua ini buat Osamu." Sambung Suna Rintaro.

Atsumu berlutut ke tanah. Semangatnya -0 persen. Sebenernya apa yang terjadi? Mereka bahkan belum sempat memahami situasi apa ini. Beberapa menit lalu mereka baru memulainya. Tapi saat ini seseorang frustrasi berat de tengah-tengah mereka. Menangisi kepergian seseorang. Orang itu, saudara kembarnya, belahan jiwanya.

Haikyuu!! - Sinting!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang