[Sesi QnA sudah ditutup]
"KITA!!"
"Stop Bok, bahaya!" teriak Daishou sambil menarik Bokuto dari ambang pintu lift pembuangan, tapi di tepis oleh Bokuto begitu saja. Dia masih ingin menyelamatkan Kita meskipun waktunya sangat mepet. Melihat itu, Daishou mau gak mau membantu. sementara Futakuchi masih bersikeras ingin meloloskan diri.
Hal itu berjalan sangat sulit, jika mereka menyelamatkan Kitashin, maka Futakuchi bisa saja ikut lolos.
"Bego lo. Jangan peduliin gue. Tutup pintunya, biar gue tahan impostor di sini." ucap Kitashin
Bokuto dilema. Dia pikir, sukses sudah menangkap impostor, semua berakhir tak ada lagi yang mati. Daishou masih berusaha melepas tangan Fuatakuchi yang menahan Kita shin, sementara Kita bertahan di dalam agar Futakuchi gak bisa kabur.
"Ah! Nyusahin amat hidup lo!" teriak Daishou gak tanggung-tanggung, sekuat tenaga doi pukul wajah Futa. Gila. Pertempuran di detik-detik terakhir sebelum lift itu membuang seseorang. Maka lepaslah Kita Shinsuke dari jeratan impostor, tapi mau tidak mau, dirinya lah kini yang harus menahan Futakuchi di dalam.
"Dorong dadanya sampe bunyi bug!" perintah Bokuto gak pikir lagi, Daishou lalu melakukannya. Futakuchi yang malang. Dengan segera bokuto menarik Daishou ke belakang, dan pintu segera ditutup sama Kita. Nahasnya kaki Daishou kejepit.
"Auuu kaki gue!!"
"Eh eh hati-hati nanti kamu jadi buntung kayak adegan Ereh!" kata Bokuto teringat sama adegan penyelamatan Eren oleh Armin di anime Attack on Titan.
Kitashin bantu narik kaki Daishou, lalu pintu tertutup bersamaan dengan hitungan mundur menunjukkan angka nol.
Impostornya tereliminasi, hampir saja kaki Daishou ikut melayang di angkasa.
Ketiga orang itu terkelepar di lantai pesawat. Hening. Masing-masing hanya menatap langit-langit. Mereka lelah batin dan fisik. Mereka lega bisa menyelesaikan misi dan menang. Mereka pikir mereka gak akan bisa pulang.
Bokuto bangun, dia ngeliat kedua temannya yang tersisa. Sedih. Hanya tiga dari sembilan orang yang bisa pulang. Sembilan orang yang niatnya haha hihi, justru banyak yang harus mati.
"Makasih buat lo berdua." Kata Bokuto.
"Kalian emang terbaik!" sambungnya hampir mewek. Ketiga Crewmate pemberani itu sebenernya punya banyak hal yang pengen dikatakan. Banyak banget yang pengen mereka "Sambat" kan.
"Lo jangan nangis begitu dong Kit. Cemen banget." Bokuto gak sadar kalo dia sendiri yang udah nangis duluan.
Kitashin gak niat menghujat lagi, jadi dia sama Daishou cuma ngetawain tingkah Bokuto. Pengen memeluk satu sama lain tapi mereka malu. Jadi Bokuto cuma ketawa sambil nangis, kitashin ngakak sambil pegangin perutnya yang abis di tusuk Futakuchi, dan Daishou masih ketawa sambil tiduran.
"Kali ini aja, gue pengen memuji, kalian hebat! Bok, gue beruntung punya partner kaya lo. Lo bener-bener bisa diandalkan." puji Daishou,akhirnya mereka bertiga berpelukan. Ya, ketiga crewmate tangguh itu layak mendapatkan akhir yang bahagia.
"Bokuto!"
"Bokuto!!"
"Bokutoo!!"
"Hah?! kenapa?"
"Bangun, ngapain kamu tidur di kolong meja dapur?!"
"Eh?!"
Bokuto ngelamun di kamarnya. Barusan dirinya dikejutkan suara kakak pertamanya yang teriak-teriak, dan dia terbangun di meja dapur. Aneh. Itu mimpi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu!! - Sinting!
FanficBook ini memuat cerita: 1. Among us Captains series (completed) 2. Squid Game 2nd class series (Hiatus) "Kalo bahasa Jepangnya suka itu suki, apakah kalo cinta jadi cinti?" Kisah random Haikyuu yang gak bagus buat kesehatan otak. 🥉3 - #fanfichaikyu...