Pagi hari itu, sebuah kejadian tak masuk akal menimpa sekumpulan pemuda yang bermain game pada telepon pintar mereka. Namun saat tombol start ditekan, bukan sembarang game yang mereka mainkan.
Tubuh mereka yang bermain peran. Sebuah game yang merenggut nyawa teman-teman mereka satu persatu.
Hingga saat ini titik terang belum juga ditemukan. Entah sudah berapa lama mereka terbang tanpa arah di luar angkasa. Mungkin dua hari? Mungkin tiga hari? Tapi rasanya baru beberapa menit lalu mereka bercanda ria di sebuah grup chat yang mereka buat sendiri.
Sudah sampai di sini, coba kalian tebak dulu siapa impostornya. Ayo siapa..
"Apa-apaan lagi ini?!"
"Itu gambar kancut bener gak sih?" Daishou pasang pose mikir.
"Hah? Yakali, plis lah.." Futakuchi gak paham lagi.
"Sialan bener si oik. Ninggalin clue kok susah bener." Alhasil Kuroo ditampar kitashin lagi.
Kuroo sempat pegang mayat Oikawa, jadi tangannya berdarah tadi.
"Kita, lo kan pinter. Menurut lo itu gambar ape?" Daishou memutuskan bertanya pada sang master akademik, kita shinsuke.
"Ck.. gue mending mikir soal matematika 50 biji daripada menganalisis gambar apa ini." Kitashin pun menyerah.
Di ruangan yang sama, Bokuto mojok. Memilih untuk gak bergabung sama siapa-siapa lagi. Satu hal yang mereka lupakan. Opsi semakin sempit untuk menebak siapa impostornya. Bokuto menatap teman-temannya. Setan diantara mereka bisa jadi siapa saja.
Mungkin sahabat terbaiknya, Kuroo. Atau mungkin si muka licik, Daishou. Futakuchi si paling muda yang mukanya gak kalah licik dari Daishou, atau mungkin justru Shinsuke kita lah impostornya.
Bokuto makin frustasi dan tenggelam dalam pikirannya. Samar-samar dia mendengar Futakuchi dan Kuroo mulai berdebat lagi. Tapi Bokuto gak mau peduli. Dia pengen pulang. Dan semua kembali seperti semula.
"Kuroo sus." Futakuchi sejak awal tak lepas curiga dari Kuroo.
"Kenapa lo curiga banget sama gue?"
"Lo orang pertama yang curiga sama Daichi. Tapi nyatanya bukan Daichi impostornya." Titah Futakuchi
"Gaes. Ini bener-bener sembarangan. Kalian gak bisa nuduh gue. Bok. Lo percaya kan kalo gue bukan Impostor? Kita tadi ngobrol sebentar kan di Medbay
Sebelum lo siram gue pake air gula?" Kuroo resah."Sebelum itu gue gak tau lo dari mana." Sahut Bokuto. Kuroo hilang harapan.
"Si uler impostornya." Kuroo bicara.
"Maaf?"
"Berkedok patroli, lo kan yang membunuh Oikawa di shields!" Betul juga. Shinsuke ingat bahwa Daishou lah yang dia minta untuk berpatroli di sisi kanan kanan pesawat. Sebelum bertemu di kafe pun, Shinsuke gak tahu Daishou habis melakukan apa.
"Lo ngapain di admin, fut? Gue lihat lo." Tanya shinsuke kepada Futakuchi.
"Gue minum cola."
Alibi yang tidak bisa diterima. Mereka berdebat lagi. Futakuchi dan Daishou terus mencurigai Kuroo. Sementara Kuroo mencurigai keduanya. Lantaran Daishou lah yang punya kesempatan untuk membunuh Oikawa, dan alasan Futakuchi yang gak bisa diterima.
Bokuto berdiri. Berkali-kali mencoba melihat gambar apa sebenarnya yang dimaksud Oikawa. Dari segala sisi. Bokuto tetap gak paham. Otaknya mendidih. Ditambah teman-temannya yang terus-terusan saling menuduh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu!! - Sinting!
FanficBook ini memuat cerita: 1. Among us Captains series (completed) 2. Squid Game 2nd class series (Hiatus) "Kalo bahasa Jepangnya suka itu suki, apakah kalo cinta jadi cinti?" Kisah random Haikyuu yang gak bagus buat kesehatan otak. 🥉3 - #fanfichaikyu...