BAB 8

2.8K 268 25
                                    

Jangan lupa ramein ya temen temen hehe, tandai jika ada yang typo.

Terima kasih, selamat membaca semuwanyaaaa!


***

Grizel membereskan peralatan sekolahnya, dan menggendong tas miliknya. Dia berjalan sendirian dengan tatapan yang kosong, namun tidak surut dengan auranya yang tajam dan mengintimidasi siapa saja yang melihatnya saat ini.

Dia sedang berjalan menuju parkiran yang ternyata di sana sudah ada Darius, sendirian.

Mungkin sedang menunggu teman-teman ahli neraka nya.

Semenjak kejadian di atas rooftop, mereka sama-sama terdiam membisu. Tidak ada adu tatapan tajam dan sinis, keduanya seolah menjadi sosok yang asing tidak saling kenal.

Nampak tidak peduli, walau memang sebelumnya sama tetapi tidak awkward seperti saat ini.

Tangan Grizel dicekal saat dia hendak masuk ke dalam mobil, kini pintu mobilnya dibanting lumayan kencang oleh Javier.

Dihadapkan dua cowok gila yang tidak ada bosannya berdebat dan melakukan sesuatu hal yang membuatnya muak.

Entah apa salahnya dia kepada mereka semua, ketiga cowok ini memperlakukan Grizel seperti hewan bukan manusia.

Padahal dia tidak melakukan sebuah kejahatan yang kejam atau membunuh seseorang, jika memang dirinya salah, dia juga akan introspeksi diri.

Hukuman sosial tidak sebanding dengan dia yang tidak tahu letak salahnya dimana, dan kekacauan ini terjadi berawal dari apa.

Hanya karena menolak Darius dia disebut gadis tidak benar? Yang benar saja!

"Apa lagi?" tanya Grizel dengan malas menatap Javier.

"Gue mau ngasih ini ke lo," kata Javier kepada Grizel, surat undangan ulang tahun Javier tentunya.

Grizel menerimanya dengan malas dan melihat tulisan yang sengaja dibuat kepadanya.

Inviting, Bitch G.

"Garing deh anjing," celetuk Grizel lalu dengan kasarnya dia menyobek undangan itu dihadapan Javier, setelahnya menginjak dan meludahnya begitu mudah.

Tatapan mencemooh dari Grizel membuat panas cowok itu, dan dengan sentakan kuat Javier mencekik leher Grizel membuat gadis itu sempat tersentak.

"Jalang sialan! Gue udah baik undang lo, nggak tahu diuntung!" teriak Javier kepada Grizel dengan terus menekan lehernya, Imanuel hanya memperhatikan tanpa membantu mencegah.

Grizel merasa napasnya tersendat dan dia pun batuk-batuk karena cekikan kuat dari Javier.

"Uhuk...ka..kalau..pun gue harus datang buat apa? Isinya sampah semua!" geram Grizel kesusahan berbicara.

"Anjing lo!" teriak Javier hendak memberikan bogeman, namun dicegah Darius yang langsung mendorong tubuhnya, dan menghantam tubuh Javier membabi buta.

Sejak tadi dia diam saja melihat Grizel dibuli seperti itu, dia tidak membenarkan perbuatan teman dekatnya.

Walaupun ada rasa tidak suka dan benci bukan berarti mereka harus menghakimi satu sama lain. Grizel adalah perempuan yang tidak pantas diperlakukan itu mau oleh sesama atau beda gender sekalipun.

Tidak ada manusia yang layak dihakimi karena kesalahan yang si pelakunya pun tidak tahu dimana kesalahannya.

"Setan lo!" teriak Darius kesal.

KAZELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang