Hari ini sekolah Renjun menggelar pentas seni yang di khusus-kan untuk kelas 12 sebelum ujian di laksanakan.
Semua murid di sini sedang sibuk dari pagi, sampai siang seperti ini. Mereka sibuk mengurus stand untuk kelas mereka masing-masing, stand makanan dan minuman. Sedangkan anak osis sibuk mengatur dan mengurus semuanya agar acara berjalan dengan baik dan benar.
Termasuk Jeno yang notabennya ketua osis. Jeno sibuk mengontrol dan mengawasi semua stand dan juga panggung untuk para siswa dan siswi tampil.
Sedangkan Renjun? Dia masih ada di rumah saat ini, dan baru pengen berangkat ke sekolah bareng Hendery.
"Bang Der cepetan apa lo elah!" Titah Renjun yang kesal kepada Hendery.
"Gue tau lo pengen cepet-cepet ketemu Jeno. Tapi sabar dikit bisa! Sama bantuin gue juga kek!" Balas Hendery yang kesal juga kepada Renjun.
Setelah selesai dari keribetan masing-masing, mereka berdua pun pergi menuju sekolah bersama.
Sampai di sekolah, Renjun langsung turun dari motor Hendery dan bergegas menuju lapangan.
Ia gak sabar pengen ngeliat Jeno ngasih sambutan.
Tepat ketika sampai di barisan paling depan, Renjun dapat melihat Jeno yang baru naik ke atas panggung, ingin memberikan sambutan.
Renjun terus mengamati dan mendengarkan perkataan Jeno. Senyumnya terus mengembang seiring Jeno mengucapkan kata.
"Sebegitu sukanya ya sama Jeno?" Tanya Ryunjin yang saat ini sedang berada di samping Renjun.
"Ssst, jangan ngobrol dulu! Jeno lagi ngomong di depan!" Protes Renjun.
"Najis gue deket-deket sama bucin tolol kek lo!" Jijik Ryunjin yang langsung mendelik geli ketika melihat Renjun yang tengah senyum-senyum sendiri begitu melihat Jeno.
"Jeno udah turun!" Pekik Renjun riang ketika melihat Jeno turun, dan langsung pergi menghampiri Jeno.
"Hai Jen!" Sapa Renjun.
Jeno yang baru turun pun langsung tersenyum melihat Renjun. "Hai Njun. Gimana? Enjoy?" Tanya Jeno.
Renjun mengangguk-kan kepalanya. "Masih sibuk?" Tanya Renjun. Pasalnya Renjun tau kalo Jeno itu ketua osis. Jadi dia tau kalo Jeno itu gak se-enjoy dirinya.
Apalagi notabennya dia baru datang, gak kaya Jeno yang dari pagi buta, repot urus ini itu untuk pensi. Ya salah Jeno juga sih mau aja jadi Osis yang notabennya tuh babu sekolahan dalam artian keren.
"Enggak tuh. Kenapa emang?" Tanya Jeno.
Renjun tersenyum mendengar jawaban Jeno, ia langsung menarik Jeno dari keramaian pensi.
Sampai di taman belakang sekolah, Renjun langsung mendudukkan Jeno di bangku taman, tepat di sampingnya.
Tangan Renjun yang sibuk membuka kantong belanja pun akhirnya selesai, dan langsung memberikan-nya kepada Jeno. "Ini buat lo. Mama sih yang buat, tapi gue juga ikut bantu kok." Seru Renjun yang langsung memberikan kotak makan yang berisi nasi goreng, serta sebotol minuman, ke atas pangkuan Jeno.
Jeno langsung mengambil makanan yang Renjun berikan. "Ini beneran buat aku?" Tanya Jeno sekali lagi, takut Renjun salah orang.
"Gak kok. Coba di makan dan kasih masukan-nya. Oh iya, kata mama sebagai ucapan terima kasih karena udah nganterin gue pulang kemarin." Seru Renjun.
Jeno mulai memasukan satu suap nasi goreng ke dalam mulutnya. Mengunyah-nya secara perlahan, untuk merasakan rasa dan tekstur nasi goreng yang di buat Wendy, mama Renjun, yang di bantu oleh Renjun.
"Gimana?" Tanya Renjun penasaran akan balasan Jeno.
"Enak banget Njun." Seru Jeno yang langsung mengangkat satu suapan yang ada di tangan-nya, ke depan mulut Renjun.
"Ah Jeno gak usah. Gue udah makan kok." Ucap Renjun yang menolak suapaj Jeno.
Di mulut sih menolak, tapi di dalam hatinya mau banget! Apalagi Jeno yang suapin! Bisa jadi momen yang bersejarah.
"Kamu juga harus makan dong. Masa aku doang yang makan. Lagipula makan berdua itu lebih enak tau daripada makan sendirian. Jadi aaa, buka mukut kamu." Ujar Jeno yang masih memaksa Renjun membuka mulutnya.
Renjun terus menatap Jeno yang terus membujuk dirinya agar membuka mulutnya. Pertahan Renjun yang ingin tutup mulut pun buyar ketika melihat senyuman manis yang Jeno lontarkan.
"Anak pintar." Ucap Jeno yang langsung mengusak surai rambut Renjun gemas.
'Ya Tuhan! Jangan sampai Injun lupa caranya bernafas. Ini kupu-kupu yang ada di perut Injun terus ngepakin sayap-nya, gimana ini kalo Injun terbang karena ini?' Batin Renjun yang sedang menjerit senang karena perlakuan Jeno.
Mereka akhirnya makan berdua bersama. Jeno yang terus menyuapi Renjun, berserta dirinya yang juga ikut makan.
---"Njun, mau kemana?!" Teriak Ryunjin dan Haechan secara bersamaan.
"Mau ke Jeno! Habis ini dia tampil!" Teriak Renjun yang terus menerobos kerumunan yang mulai padat karena Jeno yang sebentar lagi mau tampil.
"Kenapa dia hapal banget ya kalo masalah Jeno? Padahal gue yang anggota osis-nya, tapi dia yang malah paham" Tanya Ryunjin heran akan tingkah sahabatnya.
"Nama-nya juga bucin tolol! Udah yuk kita ke sana! Samperin Renjun!" Ajak Haechan yang langsung menarik tangan Ryunjin.
Pas Ryunjin dan Haechan sampai di samping Renjun, Jeno sudah menyanyikan setengah lagu yang ia bawakan.
"Ya ampun, deep voice-nya Jeno emang bikin nagih ya." Seru Renjun, menatap Jeno yang sedang menyanyi.
"Padahal Jaemin juga punya deep voice." Celetuk Ryunjin yang langsung di balas tatapan nyalang oleh Renjun.
"Lo beneran suka sama dia Njun?" Tanya Haechan.
"Kenapa emang? Daripada suka sama lo? Lebih baik suka sama Jeno!" Balas Renjun yang langsung sewot mendengar perkataan Haechan.
"Ya elah sewot amat! Padahal gue cuma nanya!" Balas Haechan yang tak kalah sewot-nya.
"Emang kenapa sih? Lo gak percaya sama gue?" Ketus Renjun.
"Bukan-nya gak percaya sama lo. Gue sih percaya-percaya aja kalo lo suka sama Jeno." Balas Haechan.
"Ya terus kenapa? Aneh lo!" Rutuk Renjun kesal.
"Yang jadi masalah-nya, gue gak percaya sama Jeno!" Balas Haechan. Ya walaupun Haechan sering menjahili Renjun, tapi tetap aja dia gak suka ada cowo lain yang menjahili apalagi menjahati Renjun.
"Emang Jeno kenapa?" Tanya Renjun yang mulai penasaran.
"Jeno itu baik ke semua orang Ren, gue takut lo nganggep lebih kebaikan yang Jeno kasih ke lo. Dia juga salah satu most wanted yang di sukai banyak wanita yang ada di sini. Jadi gue takut lo--"
"Patah hati gitu? Galau, gak mau makan? Gitu maksud lo? Chan! Come on! Gue Huang Renjun, Chan! Bagi gue makan adalah prioritas. Jadi gak ngaruh buat gue. Gue juga gak mengharapkan cinta gue di bales kok sama Jeno. Emang-nya salah gue nunjukin rasa suka gue?" Tanya Renjun.
"Ya gak salah sih. Tapikan takut aja lo baper karena tingkah baik Jeno, terus mengharapkan sampe terobsesi sama Jeno kan bahaya Njun." Seru Haechan.
"Ya enggak lah!" Balas Renjun.
"Lagipula Jeno udah punya pacar kok." Celetuk Ryunjin yang sukses membuat Renjun terkejut dan menoleh, menatap Ryunjin. Bukan hanya Renjun, tapi juga Haechan.
"Maksud lo?" Tanya Renjun yang terkejut atas penuturan Ryunjin.
Ryunjin langsung menunjuk salah satu perempuan dari segerombolan perempuan yang berisi 4 orang. "Namanya Karina. Denger-denger dan gosip-nya sih, dia pacar Jeno yang sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN DAY'S - NOREN
FanficCERITA INI KHUSUS NOREN (JENO X RENJUN) SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK SUKA DENGAN SHIPPER YANG BERSANGKUTAN? DIMOHON UNTUK TIDAK BERKOMENTAR NEGATIF DI KOLOM KOMENTAR! ATAUPUN DI KEHIDUPAN PRIBADI LEE JENO DAN HUANG RENJUN!