"Yak pak! Sakit pak! Yaampun! Kalo kuping saya caplang kayak Lucas gimana ini? Bapak mau tanggung jawab?" Protes Renjun kepada Minho yang terus menjewer telinga-nya.
Minho tidak menanggapi Renjun. Ia terus menjewer telinga Renjun, menelusuri koridor sekolah, dan sukses membuat Renjun menjadi pusat perhatian siswa yang saat ini sedang bergegas menuju kantin.
"Baru di jewer kayak gini aja sakit! Giliran tawuran yang kena sambit batu, tonjokan dan lainnya, kamu gak pernah ngerasa sakit! Malah getol banget!" Balas Minho terhadap protesan Renjun.
"Ya kan beda pak! Ini bapak jewer-nya pake kekuatan batin! Gimana saya gak sakit!" Protes Renjun yang terus meringis.
"Udah kamu jangan bawel! Cepetan jalan-nya! Biar cepet nyampe!" Balas Minho.
Semua adegan yang Renjun mainkan bersama Minho, sukses membuat semua mata mengalihkan pandangan mereka, termasuk laki-laki yang saat ini tengah melihat Renjun.
"Jadi, itu yang nama-nya Huang Renjun?" Tanya seorang laki-laki, kepada teman-nya.
"Jeno, Kau beneran tidak tau yang namanya Huang Renjun?" Tanya Jaemin tidak percaya.
Jeno menggeleng. "Dia siapa emangnya, Jae?" Tanya Jeno kepada Jaemin, sahabatnya.
"Huang Renjun loh. Dia adik dari bang Lucas sama bang Hendery." Jelas Jaemin.
"Dia itu terkenal tau Jen. Dia itu baddas banget jadi cewe. Suka banget berantem, tawuran, bolos. Pokoknya trouble maker banget dah. Bener-bener girl crush versi lucu." Seru Jaemin yang menjelaskan secara menggebu.
"Kau menyukai-nya?" Tanya Jeno kepada Jaemin yang terdengar seperti menyukai Renjun, dari cerita yang ia dengar.
"Tentu saja. Renjun itu lucu, nge-gemesin. Walaupun dia banyak kasus kenakalan, dia itu termasuk cewe baddas." Seru Jaemin.
Yup, walaupun Renjun trouble maker dan banyak sekali masalah yang dia buat. Tapi tetap aja banyak lelaki yang jatuh hati kepada Renjun dan kenakalan-nya. Kapan lagi kalian nemuin cewe nakal dan nge-gemesin?
"Oh iya Jen. Masalah gosip itu gimana?" Tanya Jaemin dengan antusias. Ia baru teringat gosip yang tersebar di seluruh anteo sekolah.
"Gosip yang mana?" Tanya Jeno bingung. Pasalnya banyak sekali gosip yang beredar di sekolah mereka.
"Gosip mengenai Renjun suka kepada diri-mu. Bagaimana tanggapan-mu, apakah Kau mau dengan-nya?" Tanya Jaemin.
Yup, gosip mengenai Renjun menyukai Jeno sudah tersebar di seluruh antero sekolah. Renjun yang trouble maker, menyukai Jeno sang ketua osis membuat semua orang tertarik dengan kisah cinta mereka dengan alasan mereka saling melengkapi satu sama lain. Namun tak sedikit yang menentang hubungan mereka, denga alasan mereka tidak cocon satu sama lain.
"Bagaimana bisa aku suka dengan wanita seperti itu? Aku pasti akan menolak-nya, walaupun dia menyukai diriku." Sambung Jeno yang langsung pergi meninggalkan Jaemin.
"Yak Lee Jeno! Jangan tinggalkan aku!" Teriak Jaemin yang langsung menyusul Jeno.
Sedangkan di lain sisi, Renjun terus menguap mendengarkan ceramah Minho yang terus mencermahi Renjun.
"Bapak gak cape apa ngoceh terus? Percuma pak, omongan bapak gak akan sampe ke otak saya." Ujar Renjun yang menatap Minho dengan tatapan jengah.
"Sebenarnya saya cape. Apalagi selalu berurusan dengan dirimu." Balas Minho.
"Yaudah, lepasin saya pak." Pinta Renjun.
"Lepasin kamu tanpa hukuman? Tentu saja tidak bisa. Kau harus di beri hukuman dulu." Ujar Minho.
"Hukuman mulu. Gimana kalo hukumannya saya ganti sama rokok? Bapak gak bosen apa ngehukum saya?" Tawar Renjun.
"Kamu sedang menyuap saya?" Tanya Minho dengan tatapan tak percaya.
"Menurut bapak gimana?" Tanya balik Renjun.
"Kamu pikir saya apaan, bisa di sogok?" Tanya Minho.
"Udah deh pak, gak usah nge-drama. Jadinya gimana nih? Jadi ngasih hukuman, atau terima tawaran saya?" Tanya Renjun, mengembalikan topik obrolan mereka.
"Tentu saja ngasih kamu hukuman." Sahut Minho yang menimbang hukuman apalagi yang akan di berikan kepada Renjun.
"Oke. Hukuman--"
*tok tok tok* suara ketukan pintu membuat Minho menggantungkan kalimat-nya.
"Masuk." Titah Minho dan muncul-lah orang dari dalam.
"Permisi pak. Saya mau kasih berkas rekapan hasil rapat tadi." Ujar Jeno yang baru saja masuk.
Renjun yang melihat Jeno masuk pun langsung menundukkan kepala-nya.
Dua kali dia kepergok Jeno sedang berada di ruang kesiswaan.
"Pak, saya bakalan lakuin semua-nya. Jadi saya pamit dulu ya pak. Ada ulangan matematika. Kasian Haechan kalo ngerjain sendirian." Pamit Renjun yang langsung ngacir tanpa menunggu balasan dari Minho.
Minho hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah dan perilaku Renjun. "Itu anak kapan dapet petunjuk yang lurus untuk berubah ya? Capek saya kalo harus berhadapan dengan Huang Renjun mulu." Ucap Minho, di iringi dengusan kasar.
Renjun langsung berlari menuju kelasnya. Sumpah, dia malu banget. Setiap ketemu Jeno, pasti ketemu di ruang kesiswaan dengan keadaan Renjun yang lagi di hukum.
"Et et et, mau kemana?" Tanya Ryunjin kepada Renjun.
"Mau ke kelas lah! Lo buta?" Sarkas Renjun.
"Aish! Jangan marah-marah mulu napa sih! Mending anterin gue ke ruang osis buat kasih formulir kelas buat pensi nanti!" Ajak Ryunjin yang langsung menarik Renjun.
Renjun yang di tarik secara tiba-tiba pun oleng dan langsung mengikuti Ryunjin.
"Sendiri aja emang gabisa apa?" Protes Renjun.
"Gabisa! Kalo gue bisa juga gak bakalan minta lo buat temenin lo!" Balas Ryunjin.
"Iya juga ya." Ucap Renjun yang sadar akan ucapan Ryunjin.
"Lah emang iya." Sahut Ryunjin.
"Kenapa malah ke kantin?" Tanya Renjun.
"Gue aus Njun. Kita ke kantin dulu ya." Balas Ryunjin yang langsung ambil dan beli minuman untuk dirinya dan juga Renjun.
Setelah beli minuman, mereka langsung bergegas pergi ke ruang osis.
"Mau kemana lo berdua?" Tanya Haechan yang langsung ngerangkul Renjun dan ikut jalan bersama Renjun dan Ryunjin.
"Si monyet bekantan ini habis darimana aja? Gue tungguin sampe kepergok pak Minho, lo gak dateng-dateng." Tanya Renjun Renjun.
Haechan terkekeh mendengar pertanyaan Renjun. Ia langsung mengeluarkan parfume yang baru saja ia beli. "Tadi si dower kagak ada. Gue udah nyari kemana-mana tapi gak ketemu. Akhirnya gue beli aja deh." Ujar Haechan seraya memberikan parfume-nya kepada Renjun.
"Telat Chan, aturan mah daritadi lo ngasihnya. Tapi makasih." Ujar Renjun yang langsung mengambil parfume pemberian Haechan dan menyemprotkan-nya ke tubuh-nya.
Sampai di ruang osis, Ryunjin langsung masuk. Sedangkan Haechan dan Renjun menunggu di luar.
"Enak juga ya ruang osis, kayak rumah nenek." Celetuk Renjun, seraya menatap sekitar.
"Rumah nenek lo gak mungkin sekecil ini Njun." Balas Haechan.
"Pasti lagi liatin Jeno kan?" Terka Haechan, Renjun langsung mengalihkan pandangan-nya.
"Enggak kok." Elak Renjun.
"Jeno! Temen gue suka nih sama lo!" Teriak Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN DAY'S - NOREN
Fiksi PenggemarCERITA INI KHUSUS NOREN (JENO X RENJUN) SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK SUKA DENGAN SHIPPER YANG BERSANGKUTAN? DIMOHON UNTUK TIDAK BERKOMENTAR NEGATIF DI KOLOM KOMENTAR! ATAUPUN DI KEHIDUPAN PRIBADI LEE JENO DAN HUANG RENJUN!