Sebelum pulang ke apartemen Gloura menyuruh Jovan untuk memberhentikan mobil nya di pinggir jalan yang sepi,gadis itu turun dari mobil berlari kecil kearah beberapa pedagang yang memang membuka kios jualan di sana.
"Bang,ketoprak nya satu ya"ucap Gloura begitu sampai,pedagang itu mengangguk.
Gadis itu kembali berjalan kearah satu penjual di samping penjual ketoprak tadi.
"Bang,sate nya lima belas tusuk di bungkus ya bang jangan pake bawang goreng"
"Siap neng"sembari menunggu makanan pesanan nya jadi Gloura melihat Jovan tengah berjalan menghampiri nya.
"Kamu yakin mau makan disini? Bentar lagi hujan kayak nya"ucap Jovan sambil mendongakkan kepala kearah langit yang mulai mendung.
Gloura ikut mendongakkan kepala melihat langit yang berubah warna menjadi sedikit gelap."Lora mau makan di apart aja"
"Ini neng sate nya"ucap pedagang tersebut,Gloura menerima nya lalu pergi kearah penjual ketoprak tadi,dia membiarkan Jovan yang membayar.
"Kak"panggil Gloura saat di dalam mobil.
"Mampir ke minimarket dulu ya,lora mau beli yoghurt"kata nya,Jovan mengangguk mengiyakan.
Mobil nya kembali berhenti di depan sebuah minimarket,namun sebelum turun dia sempat menengadahkan tangan kearah Jovan untuk meminta uang,sebab ia sudah tak punya uang lagi karena sudah habis digunakan untuk mentraktir teman teman nya di kantin tadi.
"Lora mau uang bukan kartu atm"tolak gadis itu ketika Jovan menyodorkan blackcard kearah nya.
"Yaudah,segini cukup?"tanya Jovan sambil menyodorkan dua lembar uang lima puluh ribu dari dalam dompet nya.
Gadis itu segera menerima nya,lalu masuk kedalam minimarket tersebut, mengambil satu keranjang dan berjalan kearah rak minuman,setelah mengambil beberapa yang dia butuhkan tiba tiba mata nya melihat ke rak buah buahan segar,mata nya mendadak tertuju pada satu buah yang sepertinya sangat segar dan enak,dia mengambilnya lalu memasukan nya ke keranjang tak lupa dia membayarnya.
Beruntung nya sekarang tidak ada antrian panjang jadi Gloura bisa cepat cepat keluar dari sana masuk kembali kedalam mobil.
"Kamu beli apa aja?"tanya Jovan melongokkan pandangan ke dalam kantong plastik putih di tangan gadis itu.
"Banyak"balasnya,Jovan hanya mengangguk tanpa banyak bicara lelaki itu kembali melajukan mobilnya menuju arah apartemen.
****
Begitu masuk Gloura segera pergi ke dapur sementara Jovan memilih pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri,udara sore ini mendadak terasa dingin karena hujan baru saja turun beberapa menit lalu.
Gloura menaruh tiga piring di atas meja,dia mulai makan disana tanpa menunggu Jovan terlebih dahulu karena makanan di depan nya saat ini sudah menggoda nya sedari tadi.
Beberapa menit kemudian Jovan keluar,lelaki itu baru saja selesai mandi rambut nya pun masih basah,dia menghampiri Gloura namun sesaat dia menyadari sesuatu,matanya melotot sempurna ia pun buru buru menghampiri gadis itu.
Gloura terkejut tiba tiba Jovan datang dan menarik satu piring yang berisi buah segar yang tadi dia beli.
"Kamu ngapain beli buah nanas? Mau bunuh diri kamu?"
Gadis itu mengernyit tak paham."bunuh diri gimana kak? Itu buah bukan racun"
Gloura berusaha menarik kembali piring yang masih berada di tangan Jovan namun laki laki itu lebih dulu menjauhkan nya.
"Balikin kak,lora mau makan itu abis makan"
"Enggak,kamu gaboleh makan buah ini"cegah Jovan.
Gloura memberenggut kesal."kenapa gak boleh? Buah nya manis kok"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Doctor [Tahap Revisi]
Teen FictionJovanka arsenio cavero seorang dokter muda yang berusia 27 tahun harus dipaksa menikah oleh ibunya karena kesalahpahaman yang terjadi antara dirinya dengan seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA Gloura Auristella Giama si gadis nakal namun jug...