Bagian 25:tentang rasa

1K 57 0
                                    

Pagi pagi sekali Gloura sudah mendengar keributan yang terjadi antara Zelin dan Billy,kedua orang itu setiap kali bertemu terus saja bercek Cok tidak jelas,beradu mulut tanpa henti sampai Gloura pusing sendiri mendengar nya.

Mereka bertiga kini sedang berada di lorong kelas,Zelin tak sengaja berpapasan dengan Billy saat lelaki itu akan pergi ke kelas nya,saat itu juga terjadi lah perang adu mulut antara kedua nya sampai sampai membuat perhatian seluruh murid yang kebetulan ada disana terpokuskan menatap kearah mereka.

"Udah Lin ayok ke kelas, gedek gue denger nya"ucap Gloura,menarik tangan Zelin untuk cepat menjauh.

Namun gadis itu menahan nya."bentar Ra,gue belum kelar ngomong".

Zelin menatap sebal kearah Billy yang kini sedang memasang tampang menyebalkan menurut Zelin.

"Mulut Lo susah ya buat ngucapin kata maaf ke gue?"sinis Zelin.

"Maaf buat apa? Gue gak ada salah sama lo"

Zelin mendengus, berjongkok mengambil kacamata nya yang jauh beberapa menit lalu."Nih Lo liat ya,kacamata gue pecah gegara keinjek kaki gajah Lo itu,masih aja Lo gak tau letak kesalahan Lo? Cih"

"Ohh itu,yaudah maaf"ucap Billy enteng,lalu memilih pergi dari sana dengan senyuman menyebalkan nya.

Zelin yang melihat itu menggeram,menghentakkan kaki nya kesal tangan nya pun terkepal kuat,ingin rasanya ia layangkan kearah wajah cowok itu.

"Udah Lin udah ayok"ucap Gloura menyeret tangan Zelin menuju kelas.

"Liat aja Lo bekicot,sekali lagi kita ketemu gue tonjok rahang Lo sampe jakun Lo pindah ke pantat"gerutu Zelin mata nya masih menetap kebelakang dimana punggung Billy masih terlihat walaupun sudah jauh.

Gloura yang mendengar gerutuan Zelin tampak bergidik,sadis sekali gadis itu.

Zelin kembali menatap ke depan,memandang miris kacamata nya yang baru saja dia beli kemarin Yang sekarang kondisinya sudah hancur.

"Lo liat Ra,kacamata gue udah gak berbentuk lagi"ucap Zelin.

"Nanti beli lagi,atau ga minta ganti"balas Gloura mengambil duduk di meja nya.

"Cowok tolol kayak dia mana mau ganti rugi"balas Zelin ikut mendudukkan diri di meja,mood gadis itu mendadak turun akibat kejadian barusan.

****

Sudah hampir sepuluh menit lamanya, seorang guru belum juga masuk kedalam kelas membuat semua murid disana tampak mendengus,namun beberapa detik kemudian seseorang tiba tiba masuk ke kelas mereka dengan nafas yang tersengal sengal.

"Ada pengumuman guys"ucap seorang gadis yang saat ini berdiri di depan kelas,dia menjeda ucapan nya karena berusaha menormalkan pernafasan nya terlebih dahulu.

"Hari ini kelas kita jamkos,semua guru lagi pada rapat membicarakan tentang kegiatan ujian akhir kelas dua belas"ucap nya seketika mengundang sorakan heboh dari setiap murid yang ada disana.

Ruangan yang tadi nya sepi kini mendadak terdengar riuh,ada yang bernyanyi sambil duduk di atas meja,ada yang memukul mukul meja dengan keras seolah menjadikan sebagai alat musik,ada yang menagih uang kas ada juga yang makan makan di kelas.

Zelin yang merasa terganggu oleh kebisingan Yang di buat oleh teman sekelasnya memilih pergi dari sana.

Gloura yang sedang asik tertidur pun mendadak bangun,telinga nya berdenging kala mendengar kehebohan isi kelas nya saat ini.

"Zelin mana na?"tanya Gloura pada Aruna ketika bangku belakang kosong.

Aruna hanya diam tak menjawab,gadis itu masih sibuk menulis di buku nya dengan telinga yang sengaja di sumpal oleh earphone,Gloura berdecak,menyentuh lengan Aruna membuat gadis itu menoleh kearah nya.

My Perfect Doctor [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang