Bagian 13: sensitiv

1.5K 75 0
                                    

Gloura keluar dari dalam kelas yang sudah mulai sepi karena bel pulang sudah berbunyi sejak dua puluh menit yang lalu,Zelin dan Aruna pun sudah pulang lebih dulu.

Gadis itu melangkah melewati parkiran sekolah yang cukup sepi hanya tinggal beberapa kendaraan milik anak OSIS yang masih tersisa disana.

Tatapan Gloura kini tak sengaja melihat sosok yang ia kenal berjalan melewati nya namun dia bukan sendiri tetapi bersama seorang gadis yang sedang berjalan di samping nya.

"Kok aku iri ya liat kak Gilang bisa jalan berdua sama cewek itu"gumam Gloura,pandangan nya masih belum lepas memperhatikan dua remaja itu.

"Kak Gilang"panggil Gloura,dua remaja itu menoleh ke asal suara.

"Ini pacar kakak?"tanya Gloura memberanikan diri,sembari menunjuk kearah gadis di samping nya.

Gilang yang hendak memakai helm seketika mengurungkan niatnya,cowok itu menggelengkan kepala membuat Gloura bernafas lega.

"Aku kira mbak ini pacar kakak,bagus deh kalo bukan jadi aku masih punya peluang buat deketin Kaka"ucap nya penuh percaya diri.

"Dih,Gilang mana mau sama lo"ucap gadis cantik yang masih berdiri di samping nya dengan sadis.

"Pasti mau lah,soalnya aku juga cantik kok"balas Gloura tak mau kalah.

Gadis itu hanya menyunggingkan senyum mengejek.

"Naik"titah Gilang sekaligus menghentikan acara adu mulut dua gadis di depan nya.

Gadis itu segera naik keatas motor Gilang dan berlalu begitu saja,Gloura mendengus tak terima seharusnya dia yang menempati jok belakang motor Gilang bukan gadis itu.

"Gak papa Ra,kamu harus bisa ambil hati kak Gilang"ucap nya menyemangati diri sendiri.

"Tapi-gue kan udah punya suami"gumam gloura mengingat jika dirinya sudah berstatus istri orang.

Tin tin

Gloura terkejut saat mendengar bel mobil yang di nyalakan dari luar gerbang,gadis itu buru buru berlari keluar dari sana.

Dari kejauhan gloura bisa melihat bahwa Jovan sedang berdiri di depan mobil menunggu dirinya.

"Kak,boleh ga kita mampir du-"

"Ayok pulang"potong Jovan,Gloura langsung mengerucutkan bibirnya kecewa padahal dia belum merampungkan kalimat nya,tetapi lelaki itu malah menyela dengan seenaknya.

Dengan malas gadis itu langsung masuk kedalam mobil,Jovan pun segera menyalakan mesin mobil nya dan pergi dari sana.

Selama di perjalanan tak ada yang mau membuka suara,hal itu benar benar membuat dua orang itu di kuasai suasana canggung.

"Ra"panggil Jovan akhirnya.

"Hm"Gloura menjawab tanpa menoleh.

"Kamu pingin mampir kemana?"

"Gak jadi"sela nya cepat.

"Kamu mau ke kedai es krim?"tawar Jovan biasanya gadis itu tak akan menolak jika menyangkut nama es krim namun kali ini tebakan Jovan salah,gadis itu malah menggeleng.

"Ke mall?"

Gloura menggeleng lagi.

"Ke rumah makan?"

Gadis itu kembali menggeleng,lantas ingin kemana gadis itu? Jovan menghela nafas berusaha untuk tetap sabar menghadapi mood istri kecil nya yang selalu berubah ubah,padahal saat ini dirinya juga sedang lelah.

"Yaudah kita pulang ya"pungkas Jovan akhirnya.

Gloura hanya diam saja tak menjawab.

Tiba di apartemen,Gloura langsung saja melangkah mendahului jovan yang masih berada di dalam mobil,gadis itu langsung memutuskan untuk mandi.

My Perfect Doctor [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang