Bagian 24: cokelat spesial

1.3K 51 0
                                    

Setelah perdebatan kecil tadi pagi antara dirinya dan Jovan akhirnya gadis itu menang juga, dia kembali ke sekolah ketika Jovan terus saja melarang nya,lelaki itu meminta nya untuk beristirahat di rumah sementara waktu,Jovan hanya khawatir jika gadis itu terlalu kelelahan dan nantinya akan berimbas pada kandungan nya.

Sebelum masuk kedalam kelas dia tak sengaja berpapasan dengan Gilang,lelaki itu sedang berjalan menghampirinya,Gloura ingin cepat pergi namun kedua kakinya seolah berat untuk di gerakan Al hasil dia tetap stay di tempat nya.

"Gue ada perlu sama lo"ucap Gilang begitu sampai tepat di depan Gloura.

"Ada perlu apa?"tanya gadis itu.

"Gak disini"Gilang menarik tangan Gloura membawa nya pergi menjauh dari tempat itu menuju tempat yang sepi.

Setelah sampai dia segera melepaskan tangan nya,mulai menatap gadis di depan nya dengan raut datar seperti biasanya.

"Gue mau tanya sama lo"

Gloura hanya diam menanti kelanjutan ucapan lelaki itu.

"Lo masih punya perasaan sama gue?"tanya Gilang berharap.

Namun bagi Gloura entah lah,rasanya dia sudah tak memiliki rasa apapun terhadap cowok di depan nya saat ini,dia melihat Gilang sudah tak berkesan lagi tak seperti sebelum nya,rasa itu sudah hilang karena rasa kecewa yang melenyapkan nya.

"Lo masih suka sama gue?"tanya Gilang memperjelas.

Gloura menghela nafas,mencari kata yang sesuai untuk ia ucapkan supaya cowok di depan nya ini tak tersakiti.

Kedua mata gadis itu kini mulai berani menatap manik hitam terang di depan nya."rasa itu udah sirna kak"

"Aku udah gak naruh harapan apapun lagi sama kamu"lanjut Gloura tak peduli jika ini menyakitkan.

Gilang hanya diam sembari menganggukkan kepala merasa paham."itu artinya gue terlambat?"

"Bisa jadi"

"Siapa yang udah duluan ambil hati Lo?"

"Kak Jovan"

*****

Setelah pertemuan nya dengan Gilang tadi,Gloura jadi merasa sedikit lega karena dia sudah mendengar pengakuan dari cowok itu yang selama ini ia harapkan namun sekarang harapan itu tak lagi berarti untuknya,sebab semua nya sudah terbalas kan walaupun terlambat.

Tak dapat di pungkiri bahwa Rasa suka memang masih ada tetapi rasa kecewa perlahan mulai menutupi nya,beruntung nya Gloura tak sampai benci karena mau bagaimana pun Gilang tetap lah cinta pertamanya di SMA ini.

Gloura tak tahu setelah ini dirinya dan Gilang akan hilang kontak atau asing seperti dulu,namun ia tak mempermasalahkan hal itu,tapi sepertinya tidak mungkin Gilang tidak akan melakukan hal itu,melihat dari respon nya tadi cowok itu merasa terima dengan pengakuan Gloura jika hati nya kini telah sepenuh nya milik Jovan.

Menghela nafas panjang,Gloura menaruh kepalanya diatas lipatan tangan,matanya terpejam sesat ketika rasa kantuk mulai menguasai dirinya.

"Woi,jangan tidur masih jam sembilan"Zelin yang duduk di belakang mencoba menggagalkan rencana gadis itu.

Namun sayang nya Gloura sudah terjun ke alam bawah sadar.

My Perfect Doctor [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang