Jeno

1.8K 143 0
                                    

"Tadi malem ibu kamu nelpon aku"

Jeno yang sedang sibuk makan langsung menghentikan kegiatannya kemudian mendongak menatap kearah si pembicara.

"Dia nanyain kamu pergi kemana terus aku bilang sama ibu gak tau karena kenyataanya emang aku gak tau kamu pergi kemana"

Melihat tidak ada sautan dari Jeno, tanpa pikir panjang lagi wanita itu kembali melanjutkan ucapannya.

"Ibu bilang dia khawatir sama kamu kenapa sampai selarut itu juga kamu belum pulang. Katanya Kamu juga gak ada ngasih tau apapun sama ibu mau pergi kemananya atau lagi sama siapanya"

"Aku gak mau bahas itu"

"Kenapa? Apa setiap kamu pergi juga begitu, gak bilang sama ibu kamu?"

"Aku bilang gak mau bahas. Ngerti gak sih"

"Okay. Tapi kamu harus tau kalau kelakuan kamu itu secara tidak langsung udah bikin ibu kamu khawatir Jen. Apa susahnya sih ijin dulu sama ibu kalau kamu mau pergi atau minimal ngasih kabar kalo kamu gak sempet pamit dulu"

"Sekarang gue tanya, Apa urusannya sama lo?"

Lo? Iya, panggilan itu akan berubah kalau Jeno sudah mulai emosi.

"Serius kamu nanya gitu? Aku itu pacar kamu Jeno jadi wajar kalo aku mau tau. Setidaknya kalo kamu gak bisa ngasih tau ibu, kamu bisa bilang sama aku kamu pergi kemananya, sama siapa atau lagi ada dimana. Jadi setiap ibu nanyain kamu ke aku, aku bisa bilang jawaban lain selain gak tau"

"Cukup. Lo tau kan kalo lo itu udah ngelewatin batas" setelah mengucapkan kalimat tersebut tanpa basa basi lagi Jeno langsung menyambar jaketnya kemudian berdiri.

"Kamu mau kemana?"

Matanya menatap datar wanita dihadapannya. "Bukan urusan lo"

"Jeno, kamu gak bisa pergi gitu aja dong. Kamu mau ninggalin aku sendiri disini?"

"Lo punya duit kan"

"Maksud kamu?"

"Pulang sendiri, pesen taxi, gue pergi duluan"

"Tapi- Jen! JENO!!" Telat, karena cowo itu udah pergi duluan ninggalin dia sendirian. Lagi?

Wanita itu terkekeh hambar, "bahkan setelah hampir 2 tahun pacaran aku masih ngerasa asing sama kamu Jen"

Tatapannya perlahan menyendu sedang matanya tak lepas dari punggung tegap sang kekasih yang mulai menjauh.



BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang