Guanlin [2]

890 86 0
                                    

"Maaf lama" ucap Guanlin setelah dirinya berhadapan dengan sang kekasih.

"Gapapa" jawab Renata singkat. Kentara sekali wanita itu sedang menahan kesal.

Bagaimana tidak, sudah 1 jam dirinya menunggu sang kekasih diparkiran yang mana katanya dalam chat 1 jam lalu cowo itu bilang dirinya tak akan lama menemui dirinya disana tapi ternyata kata sebentar tersebut nyatanya membutuhkan waktu 1 jam lamanya.

Entah apa yang membuat cowo itu melupakan janjinya. Ada urusan mendadak kah? Atau kelas tambahan? Kalaupun iya kenapa Guanlin tidak menghubunginya sama sekali. Kalaupun pada kenyataannya tadi cowo itu tidak bisa mengantarnya pulang, ia tak masalah. Dia bisa pulang sendiri hanya saja kasih dia alasan yang jelas ataupun minimal bilang jadi dia tak perlu repot repot menunggu cowo itu datang.

Tanpa menghiraukan keberadaan Guanlin cewe itu segera melenggang menuju mobil sang kekasih dengan cowo itu yang juga mengikutinya dari belakang.

Tangannya dengan sigap membuka pintu penumpang dan seketika itu juga keningnya langsung menggernyit. Oh.. pemandangan macam apa yang tengah dilihatnya sekarang?

Ia terkekeh dalam hati. Jadi ini, jadi ini alasan mengapa kekasihnya telat menjemput dirinya. Lucu sekali.

"Ren-" panggil Guanlin yang saat itu juga diabaikan oleh si pemilik nama.

Daripada menanggapi, wanita itu lebih memilih berjalan kearah kursi belakang sebelum tangannya dicekal oleh Guanlin.

"Kamu mau kemana?"

"Mau masuk lah"

Giliran kening Guanlin yang menggernyit.
"Kamu duduk di depan sama aku"

Mendengar hal tersebut Renata malah terkekeh.
"Gak liat disana ada siapa?"

Otomatis mata Guanlin melihat kearah kursi depan samping kemudi.

"Biar Karin pindah duduk ke belakang"

Lagi lagi Renata terkekeh. Kali ini dengan tatapan sinis yang ia layangkan kepada wanita didalam mobil yang juga tengah menatap kearahnya.

"Lo gak liat apa dia udah duduk nyaman disana. Berasa kursi milik pacar sendiri ya sampe sampe gak mau turun" sindirnya.

"Karin" panggil Guanlin segera setelah merasakan hawa disana mulai tidak baik.

"Iya" jawabnya dengan senyuman yang dibuat semanis mungkin.

Sedang Renata yang melihat hal tersebut hanya berdecih.

"Turun"

"Eh iya Lin. Maaf ya tadi aku-"

"Gak usah. Gue gak mau duduk dikursi bekas orang gatel" potong Renata.

"Rena." Tegur Guanlin yang merasa kata kata kekasihnya itu sudah keterlaluan. Kesal boleh tapi jangan sampai mengata ngatai orang seperti itu.

Renata merotasikan mata kemudian tanpa menghiraukan 2 orang tersebut dia segera masuk kedalam mobil. Meninggalkan Guanlin yang menghela nafas kasar dan Karin yang diam diam tersenyum penuh kemenangan.




BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang