"Karin cuma temen aku"
Renata menoleh dengan malas sesaat setelah pernyataan tersebut keluar dari mulut kekasihnya.
Keningnya menggernyit, "Terus?"
"Cuma mau kasih tau aja"
"Oh" jawabnya. Kemudian kembali fokus kepada Drama yang tengah di tontonnya.
Guanlin menghela nafas kasar melihat tanggapan perempuan disampingnya. Kentara sekali wanita itu sedang kesal, terlihat dari cara bicaranya yang singkat singkat, mukanya datar dan hanya fokus kepada tontonan di depannya.
Walau laki-laki itu percaya 100% bahwa Drama yang tengah di tonton Renata hanyalah sebuah pengalihan yang wanita itu buat agar mereka tidak terlibat banyak pembicaraan. Sudah biasa pikirnya.
"Ren-"
"Apasih!" ketus Renata mendelik memberi peringatan kepada Guanlin saat lelaki itu mulai mendekat kearahnya. Walau hal tersebut sama sekali tidak dihiraukan oleh lelaki itu.
Ngomong ngomong keduanya sekarang tengah berada dikamar Renata. Selepas mengantar Karin kerumahnya Guanlin tidak langsung pulang ketika laki-laki itu sudah sampai dirumah Renata. Melainkan ikut mengekor masuk walau tidak ada izin dari si pemilik rumah.
Okay, ia tidak peduli akan hal itu lagipula biasanya juga dia seperti itu. Dan kebetulan sekali dirumah wanita itu sedang tidak ada siapa-siapa jadi ia tidak perlu lagi ditanya tanya dahulu oleh ibu kekasihnya tentang alasan mereka diam diaman.
"Liat sini dulu coba aku mau ngomong" bujuk Guanlin sembari menangkup wajah Renata dengan kedua tangannya. Berusaha mengalihkan fokus wanita itu kearahnya.
"Enggak- ish apasih! Guanlin balikin gak laptop aku" protesnya karena lelaki itu dengan seenak jidatnya menyingkirkan laptop yang berada dipangkuannya.
"No.." jawabnya setelah berhasil membuat keduanya berhadapan. Walau Renata masih memalingkan pandangannya ke samping, enggan melihat wajah menyebalkan Guanlin.
"Sayang.. udah dong marahnya"
"Ck nyebelin" decak Renata dengan wajah merenggut.
"Iya okay aku emang nyebelin. Aku minta maaf ya udah bikin kamu sebel, hm?"
Renata dengan kesal memicingkan matanya kearah Guanlin.
"1 jam aku nunggu kamu. Tapi apa? Kamu malah dateng sama Karin"
"Iya maaf, aku salah. Ada lagi?"
"Kamu belajar bareng dia tanpa bilang sama aku"
"Iya maaf. Terus?"
"Dia pamer kamu di IG di kira kamu pacarnya kali, cih. Oh terus gak tau malu banget dia duduk di tempat duduk aku dasar cewe gatel" lanjutnya bersungut sungut setelah teringat Kembali dengan kelakuan menyebalkan cewe bernama Karin itu.
"Aku minta maaf kalo kelakuan Karin bikin kamu sebel-"
"Kamu juga kalo lupa" potong Renata.
"Iya aku juga. Aku juga minta maaf kalo bikin kamu sebel. Jadi sekarang udah kan marahnya"
"Enggak, aku masih marah ya sama kamu" balasnya sembari bersedekap dada. Jangan lupakan ekspresi kesal yang masih belum hilang diwajahnya. Dan entah kenapa hal itu malah terlihat lucu dimata Guanlin.
Guanlin terkekeh kecil,
"Yaudah biar gak marah lagi sini peluk"Baru saja Renata akan protes namun Guanlin telah lebih dulu membawa kekasihnya kedalam dekapan laki laki itu. Mengusap sayang rambut dan punggung sempit kekasihnya guna meredakan kekesalan dalam diri wanita itu.
"Maaf kalo aku selalu bikin kamu kesel dan makasih Rena karena kamu udah mau bertahan sama aku, sama sikap nyebelin aku sampai detik ini. I love you"
Bisiknya sesaat setelah Guanlin mengecup pelan pucuk kepala Renata. Lalu kembali mengeratkan pelukan mereka yang kali ini dibalas dengan lingkaran tangan kecil di pinggangnya.
I love you too Guanlin
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND
FanfictionBuku ini cuma nyeritain tentang Mark Lee yang jorok, Lee Jeno yang nakal, Lai Guanlin yang gak pekaan, Jung Jaehyun yang playboy dan Park Jisung yang mageran