"Awal dari semua penderitaan yang akan aku terima"
•••
26 November 2020, South Korea
"Astaga Ni-ki!"
Sunoo berseru kencang, seruan kencang itu bahkan mampu membuat sang calon leader, Yang Jungwon, terbangun dari tidurnya nya, Lelaki berusia 17 tahun itu dengan cepat menghampiri ranjang tempat Sunoo dan Ni-ki beristirahat.
"Ada apa Hyung" tanya nya khawatir, sunoo menoleh kearah Jungwon dengan raut wajah kentara sekali sedang cemas, tangan nya bahkan sampai bergetar.
"Ni-ki! Suhu tubuh Ni-ki sangat tinggi, dan hidung nya terus menerus mengeluarkan darah!!"mendengar itu Jungwon membulat kan mata nya
Jungwon membawa tangan nya untuk menempel di kening Ni-ki, mata nya semakin membulat tak kala panas yang berasal dari suhu tumbuh Ni-ki menjalar di lengan nya
"Ambilkan tisu cepat! sumbat dahulu hidung nya, darah nya semakin banyak" Sunoo kembali berujar panik, ia berusaha mengelap darah di hidung kecil Ni-ki, namun darah itu tak sama sekali berhenti.
Namun malah semakin mengucur deras.
Mata Sunoo sudah berkaca kaca, adik kecil nya ini kenapa? Saat tadi ia hendak tidur Ni-ki masih baik baik saja, namun mengapa sekarang menjadi seperti ini.
Ia bingung sekaligus cemas, Ni-ki ini tipikal orang dengan daya tahan tubuh yang kuat, sulit sekali terserang penyakit, namun sekarang? Suhu badan nya tinggi di tambah darah yang Terus menerus keluar dari hidung nya.
"Ini Hyung" Sunoo dengan cepat mengambil beberapa helai dari 1 box tisu itu, dan langsung menyumbat kan gumpalan tisu itu ke hidung Ni-ki
Setelah berhasil menyumbatkan gumpalan itu itu pada hidung Ni-ki, tangan Sunoo bergerak untuk mengelus surai Ni-ki.
Sunoo mengalihkan pandangannya pada Jungwon "Jaga Ni-ki dulu ya? Hyung ingin membawa air untuk mengompres kening Ni-ki, jangan di tinggal" Jungwon mengangguk.
Melihat respon Jungwon, Sunoo beranjak dari ranjang nya dan berlari kearah dapur, tentu saja untuk mengambil baskom kecil dan diisi air keran.
Jungwon menatap Ni-ki yang menutup mata nya damai dengan hidung yang tersumbat gumpalan tisu dengan tatapan khawatir
Ia mengulurkan tangan nya untuk mengelus pipi gembil hangat milik Ni-ki akibat suhu badan nya itu dengan lembut, bibir nya bergetar, entah mengapa melihat Ni-ki dengan keadaan seperti ini mampu menyayat hatinya.
"Tadi kamu masih ketawa bareng Hyung kie, terus kenapa sekarang jadi gini hm?"ucap nya lirih, ia memejamkan mata nya membiarkan setetes air mata jatuh
Ia kembali membuka mata nya, mata nya langsung menatap bibir Ni-ki, bibir merah merekah alami milik Ni-ki sekarang memucat, wajah cerah Ni-ki pun ikut memucat.
Tangan Jungwon yang tadi berada di pipi Ni-ki sekarang berganti mengelus lembut bibir pucat milik Ni-ki, setetes air mata kembali terjatuh.
Jungwon mengigit bibir nya kuat, mencegah suara tangis lirih nya keluar dan kemungkinan besar akan menganggu tidur Ni-ki
"Wonie"panggil Sunoo, Jungwon segera menghapus air mata nya, di tangan Sunoo ada baskom kecil berisi air dengan sapu tangan kecil di dalam baskom itu
Jungwon berdiri dari posisi nya membiarkan sunoo untuk mengantikan posisi nya.
Sunoo membawa tangan nya untuk mengelus rambut Ni-ki sekilas sebelum mulai mengompres dahi Ni-ki.
"Suhu badan nya tinggi, apa sebaiknya kita bawa ke rumah sakit hyung?" Sunoo menoleh, ia menggelengkan kepala nya, tangan nya masih sibuk untuk mengompres dahi Ni-ki
"Tidak sekarang, besok jika suhu badan Ni-ki belum turun juga baru kita bawa dia ke rumah sakit, lagian sekarang tengah malem, takut ganggu hyung yang lain"
Ucap sunoo, ia benar benar tak ingin menganggu waktu istirahat member lain, Jika ia membangun kan member lain, ditakutkan waktu istirahat mereka berkurang, sekarang masih pukul 1 dini hari, masih terlalu pagi.
Jungwon mengangguk mengerti, benar sekarang masih terlalu pagi, itu bisa menganggu istirahat yang mereka butuhkan, di tambah waktu mereka debut hanya tinggal menghitung hari, arti nya mereka memerlukan waktu istirahat yang cukup.
"Kalau kamu mau tidur, tidur aja. Kie biar aku yang urus"tangan Sunoo yang tadi menahan sapu tangan di kening Ni-ki itu sekarang beralih untuk mengelus surai Jungwon di depan nya
"Tidak Hyung" Jungwon mengembangkan senyum manis nya memperlihatkan nya pada yang lebih tua, sunoo membalas senyuman itu.
"Mama hiks, kie gak mau ditinggal lagi sama mama, mama jangan...hiks pergi" Sunoo dan Jungwon sontak menoleh kearah Ni-ki yang menggumam lirih.
"Hey tenang, kie gak sendiri"sunoo mendekatkan bibir nya kearah telinga Ni-ki dan mengumumkan kata kata itu
"Kie gak akan sendiri, Hyung bakal Terus ada untuk kie, jadi tenang ya" lanjut Sunoo masih dengan berbisik di telinga Ni-ki
Tangan nya ia bawa untuk mengelus surai Ni-ki yang basah akan keringat
"Jungwonie hyung sama Sunoo Hyung ada untuk kamu, jangan takut sendiri" Jungwon membawa diri nya untuk lebih dekat dengan tubuh Ni-ki dan menepuk nepuk pelan perut Ni-ki
"Tidur nyenyak, cepet sembuh adik kecil Hyung" Sunoo mencium kening Ni-ki lembut, ia menatap Jungwon, Jungwon yang mengerti pun melakukan hal sama seperti yang sunoo lakukan.
"Bobo aja, udah malem banget kita juga perlu istirahat. Good night mimpi indah" ucap Sunoo pada Jungwon yang masih betah menempelkan bibir nya di kening Ni-ki.
"Hyung juga, too" Jungwon berdiri dari duduk nya dan mencium pipi Ni-ki dan Sunoo sebelum pergi kembali ke ranjang nya untuk melanjutkan istirahat yang sempat tertunda tadi.
Sunoo sedikit mengendong Ni-ki membawa nya untuk tidur di ujung dan mulai menidurkan diri nya di samping Ni-ki dengan posisi memeluk erat Ni-ki
"Mwah, besok harus sembuh loh puma, nanti hyung traktir Bungeoppang" ucap Sunoo sembari mencium pipi dan hidung Ni-ki sebelum pergi kealam mimpi, menyusul Ni-ki yang sedari tadi terlelap padahal sebelah hidungnya tersumbat gumpalan tisu.
Ni-ki memang kebo.
•••
Sesal - Two (Awal) [✓]
• TBC •
gak votment gak lanjut, btw maaf baru up, tugas bee posesif banget sama bee, gak mau ditinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sesal
General FictionPenyesalan memang datang di akhir, kan ? "Satu luka yang berakhir duka" [Brothership dengan sedikit bxb !]