Part 5

461 105 7
                                    

"Kau tidak pernah menceritakannya padaku Soo. Kau mengkhianatiku", protes Jungkook kesekian kali. Sooyoung menatapnya tajam dan menghela nafas penuh emosi.

"Kau pun merahasiakan banyak hal dariku, Kook! Jangan berlebihan. Mengkhianatimu, pengkhianatan yang mana maksudmu? Kita hanya sama-sama tahu bahwa aku menyukaimu dan bahkan aku tidak tahu jelasnya bagaimana kau terhadapku",

"Aku menceritakan segalanya padamu. Kau tahu jelas aku juga menyukaimu. Bagaimana kau bisa mengataiku berleb...",

"Aku melihatmu menciumnya Kook. Kau bilang kau menyukaiku tapi kau tidak suka hubungan terikat. Lalu kau menciumnya dengan begitu mesra. Kau ingin aku mempercayaimu lagi?",

"Kau... Itukah yang membuatmu dan pria itu berciuman? A... Aku"

"Kau bahkan tidak pernah melakukan itu padaku. Lantas kau masih ingin aku percaya dengan perasaanmu padaku?",

"Jadi itu permasalahannya?", Jungkook bertanya sambil meraih tangan milik Sooyoung erat. Menarik wanita itu untuk mendekat padanya. Tanpa babibu menempelkan bibirnya pada bibir wanita itu melumat bibir Sooyoung yang selalu menjadi godaan baginya selama ini menggebu-gebu.

'PLAK!', tamparan itu menghasilkan suara yang begitu keras memenuhi ruangan itu. Sooyoung menatapnya tajam dan mendorong jauh tubuh jangkung Jungkook dari hadapannya.

"Dengarkan baik-baik Jeon Jungkook!", Jungkook menatap Sooyoung tidak percaya sembari menetralkan emosi campur aduknya.

"Aku... Membencimu"

Sooyoung berjalan cepat keluar dari ruangan itu. Namun langkahnya terhenti dan matanya membulat sempurna begitu mendapati sosok teman serumahnya. Sooyoung mengumpat kecil dan menutup matanya sebal.

"Aku melihatnya. Tak usah bertanya", ujar Taehyung singkat dan tampak masa bodoh.

"Aku malu dihadapanmu", ujar Sooyoung pelan lalu sedikit menunduk. Taehyung meraih dagu milik Sooyoung, membuat wanita itu kembali menatap kearahnya.

"Dia yang menciummu bukan kau. Dan dia yang ditampar olehmu. Kenapa kau yang malu?", tanya Taehyung. Sooyoung menggigit bibirnya gusar tanpa memutuskan tatapannya dengan Taehyung.

"Karna perbuatannya keterlaluan", jawab Sooyoung. Wanita itu baru sadar bahwa pria yang baru ia kenali memiliki mata gelap kelam, yang mampu membuatmu tenggelam dalam mata itu. Tajam, menusuk, namun tak terlihat mengancam sama sekali baginya.

"Menurutmu ia keterlaluan?", Sooyoung kembali mengangguk. Tak lama setelah itu Taehyung melepaskan tangannya dari wajah cantik kekasih palsunya tersebut dan tersenyum miring. Pria itu melepaskan kancing pada luaran setelan kerjanya. Taehyung meraih knop pintu dimana Sooyoung berada sebelum keluar. Langkahnya begitu teratur namun tatapan matanya begitu tajam.

'BUGH!'

Sooyoung membulatkan matanya dan menganga tak percaya.

"Itu ganjaran karna kau mencium kekasihku sembarangan", ujar Taehyung dengan suara beratnya. Pria itu terlihat menakutkan sekarang. Auranya berubah. Jungkook terdiam ditempat menahan emosinya. Bibir pria itu terlihat berdarah hanya dengan satu serangan tonjokan dari Taehyung.

"Bibir itu... Hanya aku yang boleh menyentuhnya"

......................................................................

"Kau tidak perlu menghajarnya seperti itu", aksi protes baru saja dimulai tepat setelah keduanya berada dalam mobil audi milik Taehyung.

"Itu hanya satu tonjokan. Aku tidak menghajarnya", balas Taehyung. Sooyoung menghela nafas kesal.

"Tetap saja bagiku itu namaanya menghajar",

"Kau sangat melindunginya ya ternyata. Sekalipun ia kurang ajar", balas Taehyung tak habis pikir.

"Ia selalu ada bahkan dalam titik terendahku. Wajar bukan jika aku tetap melindunginya?", tanya Sooyoung. Taehyung tertawa kecil mendengar jawaban Sooyoung.

"Selalu ada dan kebetulan ada adalah hal yang berbeda. Jika selalu ada ia tidak akan membuatmu ragu dan mampu meyakinkanmu", ucapan Taehyung benar-benar menampar Sooyoung saat ini. Sooyoung terdiam tidak merespon.

"Lalu bagaimana dengan kau dan Lalisa? Apa ini tandanya ia tak mampu meyakinkanmu?", tanya Sooyoung. Taehyung menatapnya singkat lalu kembali dalam kemudinya.

"Ia mampu meyakinkanku. Aku yang tidak mampu meyakinkan diriku sendiri", suara pria itu menyendu. Sooyoung perlahan menatap pria itu serius.

"Kau tidak percaya diri?",

"Sudah sampai. Ayo turun", pria itu tidak menjawabnya. Malah membawanya kesebuah restoran. Sooyoung menghela nafas sebal. Teman serumahnya itu benar-benar sulit ditebak. Sooyoung terdiam begitu mendapati telapak tangan miliknya digenggam oleh Taehyung. Ia juga sadar betul akan keberadaan beberapa paparazzi.

"Kim Taehyung, berikan syalmu padaku!", ujar Sooyoung mulai menyusun skenario kecil agar terlihat indah pada artikel-artikel yang akan beredar besok ujarnya. Taehyung memiringkan wajahnya menatap Sooyoung kebingungan. Sooyoung kembali menatapnya kesal lalu mengumpat kecil.

'Laki-laki ini antara bodoh atau memang tidak peka? Wajah tampan ternyata memang tidak menjamin ya', Sooyoung mengeluh kecil dalam batinnya.

"Pegang pipiku sekarang! Ada paparazzi, bodoh!",

"Oh", Taehyung ber oh ria tanda ia mengerti sekarang. Lelaki itu membalikan tubuhnya yang sebelumnya mendahului langkah milik Sooyoung. Tangan kanannya terulur mengelus pipi kiri Sooyoung yang sedikit terisi. Taehyung menelan ludahnya dan menetralkan dirinya kembali saat menatap mata wanita dihadapannya. Mata Sooyoung terlalu indah dan menyesatkan, dan ia baru menyadarinya.

"Sudah?", tanya suara berat itu. Sooyoung mengangguk mengiyakan dan tersenyum lebar ke arahnya. Hey... Perempuan kan ingin selalu terlihat cantik di kamera. Sooyoung membulatkan matanya begitu ia menyadari sosok wanita yang ia lihat melalui dinding kaca restoran Italy tersebut.

"Taehyung-ssi. Tiba-tiba aku tidak ingin makanan Italy",

"Eh? Bukannya tadi kau memintaku untuk membawamu makan di sini? Katamu temansekolahmu menunggumu didalam?", tanya Taehyung bingung. Sooyoung menggelengkan kepalanya.

"Aku berubah pikiran. Cepatlah ayo petgi", Sooyoung menarik-narik tangan milik Taehyung untuk pergi dari posisinya yang hanya beberapa langkah menuju pintu masuk.

"Kau... Aneh", ujar pria itu masih tidak habis pikir. Sooyoung semakin berusaha menarik-narik tangan pria itu membuat dirinya sendiri terlihat konyol karna pria itu tak bergerak sedikit pun padahal ia sudah menarik pria itu sekuat tenaga. Sooyoung kini menghempas tangannya dan menatap Taehyung tajam sambil sesekali menatap kearah dalam ke arah dimana Lalisa duduk dengan pria bernama Oh Sehun itu. Taehyung mencoba mengikuti arah pandangan mata Sooyoung. Jantungnya masih berdegup dengan cara yang sama begitu mendapati sosok Lalisa disana. Pria itu tersenyum tipis menatap ke arah Sooyoung lalu mengusap puncak kepalanya hangat.

"Kau sedang berusaha melindungiku ya?"

TBC
.............................................................

Yuhuuuuu author up yaaa hehe mian bikin kalian nunggu lamaaa. Show me your love yaaa! Jan lupa tinggalkan jejak.

BRITTLE ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang