Di hari Jumat pukul 15.30 di kediaman keluarga Sanjaya di hebohkan oleh sepasang bapak dan anak yang sedang asik bermain bola basket di halaman rumah mereka yang memiliki lapangan yang cukup luas. Bianca Somi Sanjaya, dialah orang yang bermain bola basket itu bersama ayahnya, Chandra Sanjaya. Mereka bermain sangat heboh sehingga mengundang atensi Wendy Helena Anderson istri dari Chandra sekaligus ibu dari Bianca, yang sedang asik berbincang dengan teman lamanya di teras rumah.
"Wen. Itu anak kamu?" Tanya Rosela pada Wendy sambil menunjuk ke arah Bianca. Rosela Kumala, teman lama Wendy yang saat ini sedang berbincang dengan Wendy. Ia merupakan ibu rumah tangga dan sudah memiliki satu anak sama seperti Wendy.
"Iya itu Bianca anak aku" jawab Wendy dengan nada antusias.
"Sekarang udah besar ya. Perasaan baru kemarin aku liat dia ngerengek minta sepeda sama kamu, sekarang udah makin tinggi makin cantik juga. Kayaknya cocok deh kalo dijodohin sama anak aku" ucap Rosela sambil terkekeh tanpa mengalihkan pandanganya dari Bianca. Wendy yang mendengar itu pun semakin antusias karena ia juga membayangkan jika anaknya di jodohkan dengan anak Rosela pasti akan sangat cocok.
"Mereka jodohin aja yok Ros. Aku pengen punya mantu kayak anakmu yang ganteng, apalagi kalo kita besanan pasti lucu deh" ucap Wendy antusias. Rosela mendengar ucapan Wendy langsung saja mengangguk penuh semangat.
"Iyaaa aku setuju banget. Ayo jodohin mereka!"
"Tapi apa anakmu mau sama Bianca?"
"Pasti mau lah, orang Bianca cantik banget gitu mana bisa dia nolak" jawab Rosela dengan yakin.
"Bagus kalo gitu...nanti malem aku tanyain sama dia, semoga aja dia mau" ucap Wendy
"Semoga aja mereka mau dan kita bisa besanan" ucap rosela kemudian di Aminin oleh Wendy dan Rosela dengan kompak lalu mereka berdua tertawa karena obrolan mereka yang seakan-akan sedang halu.Saat ibu ibu anak satu itu sedang tertawa tanpa mereka sadari Bianca dan Chandra sudah berdiri di depan mereka sambil memasang wajah bingung.
"Ehem... Kayaknya seru banget ngobrolnya" dehem Chandra menyadarkan dua orang yang sedang asik tertawa itu.
"Eh nak Bianca, udah selesai main basketnya?" Tanya Rosela pada Bianca dengan wajah sumringah.
"Iya Tante hehehe... Tante udah dari tadi di sini?" Tanya Bianca setelah mencium tangan Rosela.
"Engga kok Tante baru 45 menit di sini" jawab Rosela bercanda yang hanya di balas kekehan dari Bianca.
"Yaudah. Bianca masuk kedalam dulu ya mah tan" pamit Bianca pada Rosela dan wendy kemudian di jawab oleh anggukan keduanya. Lalu Bianca masuk kedalam rumah sedangkan Chandra malah ikut berbincang-bincang dengan dua wanita itu.
***
Malam harinya keluarga Sanjaya sedang bersantai sambil menonton acara televisi di ruang keluarga. Bianca yang tidur di atas karpet bludru dengan paha Wendy sebagai bantalnya dan Chandra yang duduk di sebelah Wendy sambil merangkul pundak sang istri.
"Bianca" panggil Wendy pada anak semata wayangnya sambil mengusap rambut anaknya. Bianca hanya menjawab dengan deheman saja karena ia sedang fokus pada acara televisi yang sedang mereka tonton.
"Hadap ke mama coba" Bianca langsung mendongak ke atas mengalihkan pandanganya dari televisi ke mama nya.
"Iya kenapa ma" ucap somi sambil menatap mamanya. Wendy yang di tatap anaknya pun jadi ragu dan tidak enak untuk menanyakan soal tadi siang yang ia bicarakan bersama Rosela. Kemudian Wendy menatap Chandra untuk meminta saran, Chandra yang mengerti maksud tatapan istrinya itupun hanya tersenyum dan bergumam "gapapa tanya aja"
"Emm Bianca mau ngga mama jodohin sama anak temen mama?" Tanya Wendy dengan ragu. Bianca yang di tanya seperti itu diam sebentar seolah-olah sedang berfikir.
"Anaknya Ganteng nggak ma?" Tanya somi
"Ganteng kok, banget malah" jawab Wendy antusias.
"Yaudah aku mau" Wendy dan Chandra yang mendengar jawaban putrinya itu langsung bertatapan tidak percaya.
"Yakin nak kamu mau? Mama sama papa ngga maksa loh" ucap Chandra untuk meyakinkan apakah jawaban putrinya itu akan tetap atau berubah.
"Selama itu pilihan mama papa, Bianca yakin kalo itu yang terbaik buat Bianca. Jadi Bianca mau sama perjodohan ini" ucap Bianca dengan tulus.
Wendy seketika matanya berair karena terharu sama ucapan anaknya itu kemudian ia langsung memeluk sekaligus menciumi anaknya tanda ia sangat bahagia. Sedangkan Chandra mengusap rambut Bianca dengan sayang dan ikut mencium pipi anaknya tersebut.
"Makasih nak... Mama seneng banget" ucap Wendy. Bianca ikut bahagia karena melihat kedua orang tuanya bahagia. Bianca memang tidak keberatan jika akan di jodohkan, ia bukan seperti cewek cewek di novel yang kabur ataupun marah marah saat akan di jodohkan. Karena menurutnya apa salahnya di coba dulu siapa tau cocok.
***
Sedangkan di kediaman Rosela atau di keluarga Atmaja sedang makan malam bersama di meja makan. Rosela duduk di sebelah suaminya, Mario Atmaja. Sedangkan anaknya, Satria Jeno Atmaja duduk di kursi depan orang tuanya. Mereka makan dengan tenang tanpa ada percakapan sama sekali, tetapi setelah makan bersama mereka tidak langsung bubar karena sebelum makan tadi Rosela meminta waktu untuk mengobrol sebentar.
"Satria, kamu mau ngga bunda jodohin sama anak temen bunda?" Tanya Rosela langsung to the point tanpa basa basi. Satria lantas terkejut saat ibunya menanyakan hal seperti itu.
"Loh kok tiba-tiba Bun?" Bukan satria yang bertanya, tapi Mario yang bertanya karena ia juga terkejut dengan ucapan istrinya.
"Yaaa pengen aja, soalnya anaknya temen bunda itu cantik banget kayaknya cocok sama satria. Hehehe" jawab Rosela dengan kekehan kecil di akhir. "Eh tapi kalo satria ngga mau gapapa kok, bunda ngga maksa" lanjut Rosela dengan nada meyakinkan.
"Satria mau kok Bun" ucap satria. Rosela yang mendengar jawaban satria langsung berdiri lalu menghampiri dan memeluk satria dengan wajah yang berseri-seri.
"Makasih satria. Kamu memang anak bunda yang baik dan penurut" ucap Rosela sambil mengecup puncak kepala anaknya, sedangkan Mario hanya menggelengkan kepala melihat tingkah istrinya.
___
Semoga suka yaaa
Jangan lupa votenya yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
BIANCASATRIA
RandomSatria dan Bianca. Mereka sama sama bersekolah di SMA Cakrawala tetapi tidak saling mengenal dekat, mereka hanya tau nama dan wajah saja. Bagaimana jadinya jika Bianca dan Satria terikat dalam sebuah hubungan yang di buat oleh orang tua mereka masin...