Part 10

287 45 8
                                    

Happy reading

"Ada apa Tae?"tanya Jennie begitu ia sampai di tempat yang Taehyung katakan.

Pemuda berkulit pucat yang sebelumnya bersandar pada batu besar itu dengan cepat menegakkan tubuhnya. Ekspresi wajahnya penuh akan kewaspadaan."Jika kau ingin pergi mengambil air atau apapun itu yang mengharuskan kau menjauh dari perkemahan ajaklah Myeonrin. Kawasan ini berbahaya."

Jennie segera melirik kanan dan kirinya takut-takut"Y-yang kau maksud itu yang terlihat atau tidak?"tanyanya agak gagap. Bulu kuduknya meremang setelah diberitahu barusan.

"Keduanya. Tapi yang paling utama yang terlihat. Di kawasan ini banyak rogue berkeliaran. Mereka takkan berfikir panjang jika sudah bertemu dengan manusia sepertimu. Terlebih disini adalah perbatasan antara pack Bloodmoon dan Moonlight. Pasti banyak Rogue yang dibayar untuk menjaga wilayah."jawab Taehyung menjelaskan panjang lebar.

Jennie mengerutkan keningnya. Apa tadi? Bloodmoon? Pack? Rogue? Apa itu? Mata gadis manis itu menyipit menatap Taehyung."apa itu?"tanyanya.

Taehyung menepuk dahinya perlahan. Ah dia lupa jika Jennie adalah manusia biasa."Rogue itu adalah para manusia serigala yang tidak mempunyai pack atau kelompok. Mereka bergerak dengan bebas di kawasan yang belum diklaim oleh pack atau kelompok-kelompok yang sudah ada. Terkadang mereka dibayar untuk melakukan sesuatu. Namun kebanyakan yang mereka lakukan adalah membunuh musuh dan menjaga perbatasan."jelas Taehyung lagi. Jennie mengangguk paham.

"Baiklah kalau begitu. Terimakasih sudah memberitahu. Apa ada lagi yang ingin kau katakan?"tanya Jennie.

Pria dengan boxy smile itu terdiam sejenak. Setelahnya ia mengatakan sesuatu yang membuat Jennie terkejut tentu saja.

"Jaga jarakmu dengan Kim Kai. Aku tak menyukainya."dan tanpa penjelasan lebih lanjut, pria berkulit pucat itu segera pergi dari sana. Meninggalkan Jennie yang masih kebingungan.

Setelah pertemuannya dengan Taehyung sore itu, Jennie bukannya merasa aman malah ia semakin merasa terancam. Bagaimana tidak, apa yang diberitahukan oleh pemuda pemilik boxy smile itu jujur saja sangat mengganggunya. Membuatnya tak bisa fokus bersenang-senang pada perkemahan kali ini dan malah fokus berjaga-jaga.

Tapi ia tidak menampik jika apa yang dikatakan Taehyung sekarang juga bisa membuatnya berjaga-jaga sehingga ia bisa lebih aman karena ia sudah mendapat peringatan tentang tempat ini sebelumnya.

Saat ini ia sedang duduk sendirian di dekat api unggun didepan tenda. Menghangatkan tubuh niatnya, karena daripada ia sendirian di tenda lebih baik dia keluar. Kebetulan beberapa temannya sedang pergi mengambil air di sungai dekat sana. Karena Jennie ditugaskan menjaga tenda, jadi ia tidak mengikuti teman sekelompoknya.

30 menit berlalu, beberapa kelompok yang pergi bersamaan dengan Nona Kim dan juga Sooryeong telah kembali ke area perkemahan. Tak lama kemudian Seulgi yang tadinya sedang mampir ke tenda sebelah juga kembali ke tenda kelompok mereka.

"Hari sudah gelap, jangan ada yang pergi keluar area perkemahan sendirian. Apalagi menyebrangi sungai!" Ucap Myeonrin memberi peringatan.

Jennie mengernyitkan dahinya bingung, "Memang disebrang sana ada apa nona Kim?"

"Apakah banyak hewan buas?"sahut Seulgi.

Myeonrin menggeleng, "Hewan-hewan disana tidak terlalu buas, tanaman disana yang harus diperhatikan. Banyak tanaman beracun yang efeknya sangat fatal jika sampai bersentuhan dengan kulit."

"Hutan itu biasa disebut Hutan Kematian oleh pack Moonlight, karena memiliki banyak tanaman sihir yang mampu menghilangkan manusia yang mengusik ketenangan penghuni hutan itu"tambah Sooryeong.

"Apakah hal-hal mistis seperti itu masih terjadi saat ini? Like, saat ini merupakan zaman modern. Kukira tidak ada lagi mitos seperti itu, kalaupun ada pasti hanya mitos. Tidak mungkin benar-benar ada."

Setelah Seulgi mengutarakan pendapatnya, tiba-tiba semilir angin yang dingin berhembus melewati keempat gadis itu. Myeonrin dan Sooryeong yang sudah menebak hal ini akan terjadi hanya bisa menghela nafas panjang. Sedangkan Jennie dan Seulgi yang tidak tau apa-apa hanya merasakan bingung karena angin dingin yang berhembus baru saja.

"Nona Kang, jika kau tidak percaya tentang sesuatu
jangan pernah katakan itu dan mempengaruhi orang lain. Kau akan membahayakan nyawa orang lain."ucap Haejoo datar, Tae yang berada disebelahnya pun hanya menatap Seulgi tajam. Entah darimana datangnya kedua pemuda itu, keduanya datang tepat setelah Seulgi menyelesaikan kalimatnya, bersamaan dengan semilir angin yang membekukan tubuh itu.

"Biarkan saja Haejoo, lagi pula jika terjadi sesuatu dia sendiri yang akan menanggungnya."ucap Myeonrin membalas peringatan dari Haejoo. Sejak awal ia sudah kurang suka dengan Seulgi.

"Huh? Ada apa memangnya?"tanya Seulgi dengan suara yang agak gemetar menahan dingin. Namun keempat makhluk berbeda jenis itu tidak ada yang menjawab.

"Ayolah, ini sudah malam. Jangan membahas ini."pinta Jennie dalam hati. Bulu kuduknya merinding mendengar semua ini.

"Bod-"

Taehyung menghela napas, ia menepuk pelan bahu Haejoo yang mulai tersulut emosi. Daripada jati diri mereka terungkap disini, lebih baik Haejoo meredam emosinya.

"Sudah hentikan, malam sudah semakin larut. Lebih baik kita kembali ke tenda. Kasihan Gungrin menunggu sendiri di tenda."

Haejoo mengangguk mengiyakan ajakan Taehyung. Keduanya kembali ke tenda mereka tanpa mengucapkan apapun.








TBC

Hallo mantemann, apa kabar kalian? Udah lama ya aku ga up cerita ini. Apa masih ada yg simpan cerita ini di library? Semoga masih ada yaa. Aku tiba-tiba kepikiran buat lanjutin cerita ini setelah kemarin bilang mau berhenti in cerita ini. Huhuhuhu maapkan diriku yang labil ini.

Aku tes ombak dulu yaa, kalo masih banyak peminatnya aku lanjut lagi.

Thank u so much geezz

Chuun





My Boyfriend Is Vampire [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang