Keesokan paginya, suhu di pegunungan itu benar-benar dingin. Bahkan jauh lebih dingin daripada malam kemarin, sangat mengherankan. Seluruh peserta camping meringkuk menggigil didalam sleeping bag masing-masing. Bahkan para guru pun tidak beranjak dari tendanya untuk membangunkan para siswa saking dinginnya. Terpaksa jadwal yang seharusnya berjalan mulai pukul 5 diundur sampai udara tidak sedingin ini.
"Sial, aku tidak membawa mantel musim dingin. Suhunya menusuk sekali." Keluh Gungrin sembari merubah posisi tidurnya.
Haejoo yang mendengar gerutuan Gungrin berdecak kesal. "Ribut sekali kau ini, baru kali ini aku bertemu dengan werewolf yang gampang kedinginan."
Gungrin mengerucutkan bibirnya, "Asal kau tahu aku sedang demam saat ini wajar jika kedinginan."
"Hah? Werewolf bisa sakit?"
"KAU KIRA KAMI BENDA MATI?!!"
"TAPI SUHU TUBUH WEREWOLF HANGAT!"
"KAMI MAKHLUK HIDUP! BISA KEDINGINAN!"
"TAPI -!'
"CK BERHENTI!" Sentakan Taehyung mengakhiri perdebatan Haejoo dan Gungrin. Keduanya langsung diam dan kembali mencoba menghangatkan diri.
Taehyung memberikan jaketnya kepada Gungrin untuk menghangatkan tubuh anak 16 tahun itu. Bisa bahaya jika sampai ia menyusahkan kelompok camping karena sakit. Siapa lagi yang terbebani? Tentu saja Taehyung dan Haejoo.
"Eh, hyung tidak kedinginan?" Tanya Gungrin. Taehyung menggeleng.
"Suhu dingin jauh lebih baik daripada hangat. Bukankah begitu Haejoo?"
Haejoo pun mengangguk menimpali.
Krakk krakkk
Ketiganya langsung terduduk saat mendengar beberapa kali suara ranting patah. Haejoo mencoba memfokuskan pendengarannya karena itu adalah sistem indra terlemahnya. Kekurangannya ada pada pendengaran jarak jauhnya. Berbeda dengan Taehyung yang diberi kemampuan lebih untuk mendengarkan dalam jarak jauh. Kalau Gungrin tidak usah ditanya, mendengar dan mencium dari jarak jauh sudah merupakan kemampuan bawaannya.
"Ada banyak orang." Ucap Taehyung sambil memejamkan matanya. Dahinya berkerut seperti menahan sesuatu.
Haejoo menatap Taehyung bingung, "Hei tidak ada suara langkah kaki?"
"Bukan manusia." Jawab Gungrin, telinganya bergerak persis seperti telinga serigala saat sedang fokus mendengarkan.
BRAKKK
"ARGHHHHHH!" Tubuh Gungrin tersentak kebelakang, kepalanya membentur tanah berbatu yang menjadi alas tidur mereka.
"GUNGRIN!" Seru Taehyung dan Haejoo bersamaan. Keduanya menopang tubuh Gungrin yang kini menegang menahan sakit.
"SAKITHH!" Pemuda 16 tahun itu mengerang sembari meremat perutnya yang nampak membesar secara perlahan. Perut yang tadinya datar itu kini menampilkan bentuk aslinya. Ya, kandungan yang berumur 8 bulan.
Urat-urat di dahi Gungrin tampak menonjol bersamaan dengan perut Gungrin yang tampak bergejolak. Gungrin semakin tidak karuan. Ia ingin berteriak tapi suaranya seakan tersendat. Tak lama ia menyadari sesuatu.
"I-incubus." Gumam Gungrin diiringi dengan rintihannya.
"HAH BAGAIMANA BISA?" Tanya Haejoo terkejut. Pemuda itu membuka sedikit resleting tenda mereka, mencoba untuk mencari tahu kondisi diluar.
Benar saja, 200 meter dari tempat mereka berkemah, lebih tepatnya Hutan Kematian, puluhan Incubus terbang dengan sayap hitam mereka yang membentang.
Haejoo segera menutup kembali resleting tenda mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Vampire [Revisi]
FantasiJennie adalah seorang gadis sederhana yang hidup sebatang kara karena kematian kedua orang tuanya. Ia hanya bisa bersekolah dengan mengandalkan jalur beasiswa. Namun, kedatangan seorang pemuda merubah seluruh hidupnya. Kim Taehyung X Kim Jennie