Kali ini matahari bersinar cerah. Tak ada awan mendung seperti hari-hari sebelumnya.
Jennie langsung turun dari tempat tidur nya dan mulai mengawali aktivitas paginya.
Sekarang pukul 06.30, dan Jennie sudah selesai berbenah. Ia hanya perlu menunggu ketiga sahabatnya untuk menjemputnya. Karena mereka mengajak Jennie untuk berangkat bersama.
Tak lama kemudian, terdengar suara mobil Jisoo yang berhenti didepan rumahnya. Ia langsung mengambil tasnya dan pergi ke sekolah dengan sahabat -sahabatnya.
Sampai di sekolah, Jennie memberitahu ketiga sahabatnya bila ia ingin pergi sebentar ke kamar mandi. Ketika sahabatnya sudah mengangguk, ia langsung bergegas pergi. Karena ia benar-benar sedang memerlukan kamar mandi, ia berjalan terlalu terburu-buru sampai tak melihat jalan. Ia menabrak seorang gadis. Dan itu mungkin akan menjadi masalah dalama waktu sekejap saja.
"Hey.....Bodoh! Apa kau tak punya mata untuk melihat hah??? Lihat, sepatuku kotor karena kau injak! Bahkan pakaianku kusut setelah kau menabrakku! Dasar pembawa sial!" seru Seulgi kasar, bahkan ia mendorong bahu sempit Jennie.
"Ma-maaf Seulgi-ssi.. aku kurang fokus tadi!" mohon Jennie panik.
"Kau pikir dengan meminta maaf sepatuku dapat kembali bersih begitu? Kau tak tau seberapa mahalnya sepatu ini. Bila sampai rusak, aku berjanji takkan membiarkanmu lolos! Lihat saja itu!" ancam Seulgi.
Tak disangka, ada seorang pria bertubuh tegap yang sedari tadi memperhatikan mereka. Bukannya ia tak ingin membantu gadis yang terkena amukan gadis bermata sipit itu, namun ia merasa bahwa ia tak perlu ikut campur urusan mereka.
Namun, pemikiran itu berubah tiba-tiba karena ia seperti merasa ditarik oleh gadis manis yang tengah menunduk itu. Akal sehatnya tidak bisa diajak kompromi dengan tubuhnya. Walaupun otaknya menolak untuk pergi, tapi kakinya bergerak menuju arah pertengkaran itu.
Karena tak ingin merendahkan harga dirinya hanya karena melihat pertengkaran para gadis, akhirnya dia berusaha melerai pertengkaran itu.
"Hei, hanya karena sepatu saja kau berisik!" ucap pria itu dengan nada datar. Bahkan ia tak menunjukkan ekspresi apapun saat mengatakannya.
"Kau pikir harga sepatuku mur-"ucapan Seulgi terhenti ketika ia menatap mata indah pria itu. Bagi orang yang tidak suka membuat masalah dengan pria itu, mungkin mata pria itu atau sebut saja Kim Taehyung akan terlihat seperti kristal ungu yang indah berkilau. Namun bila Taehyung marah atau tidak suka dengan seseorang, bola matanya akan terlihat Semerah darah, atau bahkan dapat lebih pekat. Dan orang yang melihatnya dapat merasakan panas ditubuhnya. Tanpa Seulgi sadari, Taehyung sudah mencengkeram bahunya.
"Pergi dari sini, atau kau akan melihat kemarahanku!" ancam Taehyung.
Tanpa pikir panjang, Seulgi langsung berlari sambil mengusap bahunya yang terasa panas setelah dicengkeram Taehyung.Setelah melihat bahwa tidak ada lagi tanda-tanda Seulgi disana, Jennie bernafas lega. Ia ingin berterimakasih kepada pria yang telah membantunya.
"Te-terima kasih Oppa"ucap Jennie. Namun seketika kepalanya terasa pusing. Ia seperti melihat orang didepannya dengan 2 bentuk yang berbeda. Yang pertama ia terlihat mengenakan seragam sekolah sepertinya. Yang kedua, ia terlihat mengenakan pakaian ala bangsawan dengan mata yang menatap tajam dan kedua gigi taring yang menyembul dibalik bibirnya.
Ala bangsawan
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Vampire [Revisi]
FantasíaJennie adalah seorang gadis sederhana yang hidup sebatang kara karena kematian kedua orang tuanya. Ia hanya bisa bersekolah dengan mengandalkan jalur beasiswa. Namun, kedatangan seorang pemuda merubah seluruh hidupnya. Kim Taehyung X Kim Jennie