Part 5

965 101 10
                                    

"Nah, sepertinya perkenalannya cukup disini saja. Nona Ha dan Tuan Song, kalian bisa duduk di bangku sebelah Nona Ki-"

"Aku ingin duduk dengan Kim Taehyung!"ucapan Choi Ssaem terpotong oleh ucapan.....

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ucapan Choi Ssaem terpotong oleh ucapan Song Gung Rin. Spontan Choi Ssaem menoleh pada pemuda tersebut. Seisi kelas tentu saja terkejut. Bukan apa-apa, biasanya banyak sekali siswa yang ingin duduk berdekatan dengan Jennie. Namun Kali ini berkebalikan.

"Baiklah. Tuan Jeon, silahkan anda pindah tempat di bangku yang sama dengan tuan  Kim." suruh Choi Ssaem. Jungkook mengangguk. Toh ia juga tak ingin duduk disebelah makhluk dingin itu.

Setelah Jungkook berpindah tempat, wajah Gungrin yang awalnya datar berubah menjadi sumringah.

Choi Ssaem yang melihat perubahan wajah Gungrin hanya menggeleng perlahan, ia tau apa yang ada dalam pikiran anak ini.

Setelah Gungrin dan Jungkook bertukar tempat, selanjutnya giliran Kai yang duduk di bangku sebelah Jennie. Tidak langsung bersebelahan, ada jarak satu kursi diantara mereka.

Setelah sedikit hambatan tadi selesai, pelajaran langsung dimulai. Anak-anak mendengarkan penjelasan Choi Ssaem dengan baik dan kelas cenderung hening karena tak ada yang berbicara.

Namun semua itu pupus setelah Choi Ssaem memberikan tugas lalu beliau keluar dari kelas. Seisi kelas langsung ribut karena kedatangan para murid baru, yah kecuali Kim Kai yang memang sudah dikenal oleh mereka.

Kalian tau kenapa keributan itu terjadi? Sebenarnya hanya masalah sepele. Wajah para siswa baru itu cukup menarik perhatian para siswa dan siswi untuk berkenalan dengan mereka.

Tapi tidak semua siswa baru itu menerima para siswa untuk berkenalan dengan mereka. Hanya Sooryeong dan Haejoo yang bersikap ramah dan menerima ajakan pertemanan dari seisi kelas. Lalu bagaimana dengan Gungrin? Hahh....Namja itu, jangankan berjabat tangan. Diajak  berkenalan saja  ia tak mau. Ia hanya menatap jijik pada semua orang yang mau berkenalan dengannya seakan akan semua orang dikelas itu kaum rendahan. Padahal jelas-jelas yang ada disana kaum elite semua.

Hal itu tak luput dari pandangan Sooryeong. Ia berusaha menahan emosinya sejak tadi, ia tak bisa seenaknya saja untuk mengelampiaskan kemarahannya hanya karena tindakan kecil pria ini. Bisa-bisa rencananya yang sudah disusun dengan Haejoo hancur berantakan.

Setelah kerumunan orang yang ingin berkenalan dengannya mereda, Sooryeong segera mendekati Jennie yang hanya diam dan mengerjakan tugas dengan serius.
"Annyeong Jennie-ah!"sapa Sooryeong.
"Ne..."balas Jennie singkat. Jujur saja ia tidak seperti Sooryeong yang mudah bergaul dengan orang-orang baru.

"Kau serius sekali Jen."komen Sooryeong. Jennie hanya tersenyum simpul.

"Ah iya, aku ingin tanya, apakah kau  Yeoja yang sama dengan yang ditemui Tae Oppa kemarin?" tanya Jennie to the point.

Sooryeong mengangguk sambil tersenyum sumringah, "dia sudah memberi tahukan hal itu padamu?"tanyanya.
Jennie mengangguk antusias.

"Dari gelagatmu sepertinya kau mau membantu si alien itu." tebak Sooryeong.

Jennie mengernyit heran."Alien?" ulangnya.

"Ah aku lupa. Kau baru mengenalnya.".sesal Sooryeong, dia menepuk jidatnya. "Alien itu Tae. Bila kau baru mengenalnya kau akan merasa dia biasa saja. Bahkan cenderung dingin. Tapi bila kau sudah mengenalnya dengan baik kau akan merasakan bahwa tingkahnya itu absurd sekali melebihi alien." Jelas Sooryeong. Jennie terkekeh mendengar penjelasan Sooryeong yang terdengar menggebu-gebu.

"Aaaa akhirnya kau tidak takut padaku.. Aku suka melihat mu tertawa. Tidak seperti kemarin, kau bahkan pingsan karena takut melihatku." ungkap Sooryeong dengan perubahan ekspresi yang drastis dari sumringah langsung menjadi murung dengan bibir mengerucut.

Jennie gelagapan seketika."eh, bukan begitu Eonni....Aku hanya kaget saja melihatmu seperti itu" sanggah Jennie. Wajah Sooryeong kembali sumringah.
"Jujur saja Eonni, kau lebih cantik seperti ini daripada kemarin." jujur Jennie.

"Aaaaaaa gomawooo Jennieeeeeeee......Jarang sekali ada yang memujiku.....Hiks...Aku terharu" ucap Sooryeong sambil berpura pura menghapus air mata palsunya seakan-akan dia benar-benar terharu

Jennie tertawa melihat tingkah Sooryeong. Menurut Jennie Sooryeong ini orang yang asik walaupun dia sepertinya sering sekali terkena mood swing seperti ibu hamil.

Jennie dan Sooryeong semakin akrab, hingga mereka tidak sadar terus menerus berbincang hingga bel istirahat berbunyi. Beruntung saja Choi Ssaem benar-benar tidak kembali ke kelas.

Setelah membereskan barang-barang nya, Jennie segera ditarik oleh Sooryeong ke kantin. Entah bagaimana Sooryeong bisa tau letak kantin sekolah. Padahal belum sampai satu hari ia bersekolah disini.

Setelah memesan makanan, Sooryeong dan Jennie langsung mencari tempat duduk. Beruntung kantin tidak terlalu padat, jadi mereka bisa memilih tempat yang mereka inginkan.

Tak lama kemudian, Seulgi mendadak ada disebelah meja mereka. Dengan tampilan gugupnya ia berusaha menatap Jennie, namun rasa gugupnya tidak bisa dihindari. Tidak seperti biasanya.

Jennie yang tau ada Seulgi disini merasa aneh. Ia ingat kok kalau dia tidak membuat kesalahan apapun pada gadis cantik itu. Sooryeong yang tak mengerti apapun hanya diam sambil memakan makanannya.

"Hmmm...... Jennie-ah, bisakah aku duduk disini?"tanyanya gugup sambil memainkan jarinya 👉👈.

"Tidak apa-apa kok duduk saja. Tumben tidak dengan Wendy?"balas Jennie.
"Dia tak mau berteman denganku karena ayahku bangkrut"jawab Seulgi sambil mendudukkan dirinya di kursi sebelah Jennie.
"Oh maaf. Aku turut prihatin mendengarnya"ucap Jennie.

"Eumm...terima kasih"jawab Seulgi."apa kau mau berteman denganku?"

"Tentu saja. Aku tidak membedakan teman kok"

"Gomawoyeo Jennie"

"Ekhem......Wah teman temanku banyak yak. Dari tadi para nyamuk itu menemaniku saat kalian sibuk berbicara"sela Sooryeong. Sepertinya ada yang merasa terkacangi disini.

"Tidak begitu Sooryeong- ah. Kita bisa mengobrol bertiga kok."ajak Jennie yang diangguki jennie. Seketika wajah suram Sooryeong kembali sumringah. Tidak salah dia sering dikatai Queen of mood swing oleh Tae.

Mereka lanjut mengobrol dengan santainya hingga sebuah suara memecah perhatian mereka.

"Huh. Pergi dariku sialan!"

"Tidak mau! Aku ingin disebelahmu. Aku ini tunanganmu!"

"Pergi atau ku beritahukan semuanya tentangmu Song........."








TBC

Hayoooo Song siapa tuh??

Penasaran gak nih? Kalo penasaran komen dong .......Votenya jangan lupa........Biar Aing cepet Update.

Oh iye.......Sorry ye ngerusak momentum tegangnye Ama candaan garing author. Niatnye sih biar kagak tegang banget......Semua tuh dibawa santai aja Jan spaneng muluu.....Ntar cepet tua loh.  Hehehe canda.

Oh iya......
Selamat Hari Raya Idul Fitri ya bagi yang merayakan. Maap ye kalo author ada salah Ama kalian......maap kalo cerita author kurang baik...... Maap juga kalo ucapannya telat banget dari hari H nya.

Maap Pula kalo author sering Typo. Bikos typo adalah sebagian dari kehidupan...ehekk........

Udahlah itu aja......Jan lupa COMENT.. sama Votenya ye....itu loh tanda bintang sama yg sebelahnya yang ada disini
⬇️

My Boyfriend Is Vampire [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang