Part 2

1.4K 154 14
                                    


Kini Jennie benar-benar takut. Namun ia masih berusaha berpikir positif.

Jantungnya berdegup kencang. Ia merasa ada sesuatu yang akan datang menimpanya.

Dan benar saja, sesaat setelah bel berbunyi, datanglah Kim Ssaem dengan seorang murid bertubuh tinggi dan berparas tampan. Iya, dia Kim Taehyung. Namja yang tadi menolongnya sekaligus membuatnya gugup dan takut setengah mati dalam waktu yang bersamaan.

"Selamat pagi anak-anak."ucap Kim Ssaem dan dibalas dengan ceria oleh anak-anak karena Kim Ssaem adalah salah satu guru yang ramah.

"Nah. Anak-anak,hari ini kita kedatangan murid baru. Tuan muda Kim, silahkan perkenalkan dirimu!"ucap Kim Ssaem seraya menyuruh Taehyung memperkenalkan dirinya.

Taehyung mengangguk. "Annyeonghaseyo Yeorobun. Kim Taehyung Imnida"ucapnya datar. Bahkan senyuman pun tidak sempat terlukis di bibirnya barang sejenak.

Seisi kelas tak berkutik. Namja satu ini terlalu dingin dan tidak berekspresi. Bahkan, para gadis yang biasanya bersorak saat ada pria tampan pun kini tidak bersuara sama sekali. Mereka diam terpaku di tempatnya karena menyadari sesuatu.

Rinjae sudah berkeringat dingin. Mengingat bahwa semua ciri-ciri Taehyung ada dalam ciri-ciri Vampir yang dibacanya kemarin malam. Ternyata melihat Vampir dalam dunia nyata jauh lebih mengerikan ketimbang melihat Vampir didalam film.

Di kelas ini, ada anak yang bisa membacanya pikiran orang lain. Dan dia adalah Yoongi, kursinya bersebelahan dengan Rinjae. Dan tentunya ia mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh sebangkunya tersebut.

"Tenanglah Jae-ah. Belum tentu Tae itu Vampir. Bisa jadi memang hanya kebetulan sama."Bisik Yoongi menenangkan Rinjae.

Tapi, bukan hanya Rinjae yang mendengarnya. Ternyata Taehyung memiliki pendengaran yang sangat tajam. Seketika bola matanya kembali berubah menjadi merah pekat. Tatapan marah dilayangkannya kepada Rinjae dan Yoongi. Entah kenapa ia merasa keberadaan 2 orang ini sangat mengganggunya.

Yang ditatap demikian, hanya bisa memalingkan wajah dan pasrah dengan apa yang akan terjadi. Rinjae bahkan sudah hampir menangis karena terlalu takut.

Seketika atmosfer didalam kelas menjadi mencekam. Dan yang bisa mengatasinya hanya Kim Ssaem. Karena hanya dia yang tau asal usul Taehyung, maka ia berusaha untuk tetap tenang.

"Ehmm.....Tuan Kim, silahkan duduk disebelah Jungkook." Suruh Kim Ssaem.
Beruntung Taehyung menurutinya, dan pandangannya sudah kembali seperti semula.




Skip Istirahat.





"Nini......Ayo ke kantin!"ajak Lisa.

"Tidak Lili, kalian ke kantin saja duluan. Aku sedang ingin mengerjakan tugas dari Kim Ssaem."tolak Jennie halus.

"Baiklah. Kami duluan ya!"pamit Jisoo. Jennie pun mengangguk.

Disaat ia sedang serius mengerjakan tugas, tiba-tiba saja ia dikagetkan dengan lengan seseorang yang sedang merangkul nya. Setelah dilihat, ternyata itu adalah Kai. Pria berkulit tan yang akhir-akhir ini sering kali mengganggunya.

Pria itu tersenyum cerah. Secerah matahari yang kini menyinari bumi. Kini, mau tak mau Jennie pun ikut tersenyum setelah melihat senyuman Kai.

Tanpa mereka sadar, dibelakang mereka seorang pria berwajah bak pangeran negri dongeng menatap mereka tak suka. Ia mengepalkan tangannya dengan keras hingga buku-buku jarinya memutih.

"Bisakah kau jauhkan lenganmu darinya?"tanya Taehyung menginterupsi.

Kai menengok kebelakang, dan ia melihat ada seorang pria menatapnya tajam seolah ingin menguliti nya. Ia langsung berjalan untuk menghadap Taehyung.

"Memangnya ada hak apa kau dengan Jennie?"tanya Kai menantang.

"Jauh lebih berhak daripada dirimu."jawab Taehyung dibarengi dengan seringai yang mengerikan.

Merasa dirinya terancam, Kai tidak berani menjawab. Ia langsung pergi meninggalkan Taehyung yang menatap remeh dirinya.

Setelah merasa Kai sudah tidak ada Taehyung pun menghampiri Jennie.
Ia dapat merasakan bahwa Jennie merasa takut saat didekatnya. Ia jadi merasa bersalah.

"Jennie-ah. Tidak perlu merasa takut. Aku takkan menyakitimu."ucap Tae memberi tau.

"N-ne Op-Oppa"jawab Jennie ketakutan.

Hahh.... Taehyung menghela napas. Ia tak mengira mendekati Jennie. Hatinya terasa perih karena merasa gadis yang dikiranya jodoh malah merasa takut dengannya.

Jennie yang merasa aura pria disebelahnya kian meredup pun memberanikan diri untuk menghiburnya. Ia jadi merasa bersalah ketika gerak geriknya membuat orang lain sakit hati.

"O-oppa.....aku tidak bermaksud membuatmu sedih." ucap Jennie sambil menenangkan Taehyung.

"Tak apa Ni-ah. Aku tidak masalah."jawab Tae sambil tersenyum teduh. Perlahan ketakutan Jennie pun hilang. Ternyata Taehyung tidak seperti yang dia kira.

Tae mencoba mencari kesempatan untuk mendekati Jennie. Seketika ia punya pemikiran untuk mengajak Jennie pergi nanti malam. Karena besok sudah libur.

"Jenn, nanti malam kamu ada acara?"tanya Taehyung.

"Ehmm.... kurasa tidak."jawab Jennie.

"Hmm.....good progres"batin Taehyung.

"Ah....kalau begitu, apa nanti malam kita bisa pergi ke sungai Han? Biasanya pemandangannya indah."ajak Taehyung.

Jennie diam sejenak. Lalu mengangguk diiringi senyuman manisnya, tak mau kalah Taehyung pun memberikan boxy smilenya.

"Nah, kalau begitu nanti kujemput kau dirumahmu. Kau cukup memberitahuku saja alamatnya dan aku akan datang."ucap Taehyung dan diangguki Jennie."Oh iya, silahkan lanjutkan tugasmu maaf menggangu."lanjut Taehyung lalu pergi meninggalkan Jennie dan kembali ke bangkunya. Tanpa diinginkan pipi Jennie bersemu merah, entah kenapa ia merasa terlalu senang hingga kedua pipinya memerah.





Skip pulang sekolah.





Jennie berjalan dengan santai menuju tempat parkir.  Ia kira ketiga sahabatnya menunggunya, ternyata tidak. Ia hanya menghela napas. Salahnya sendiri tadi tidak bilang ingin ditunggu.

Kalian ingin tau kemana perginya Jennie? Tadi itu Jennie sedang ada urusan dengan ketua OSIS, karena ia harus membantu menyusun program sekolah untuk semester depan. Dan sialnya memakan waktu yang lama, akhirnya ia ditinggal deh dengan sahabat-sahabatnya.

Akhirnya Jennie memilih untuk pulang dengan berjalan kaki saja. Toh jarak rumahnya dengan sekolah tidak terlalu jauh.













TBC


My Boyfriend Is Vampire [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang