Part 6

855 87 36
                                    

Mereka lanjut mengobrol dengan santainya hingga sebuah suara memecah perhatian mereka.

"Huh. Pergi dariku sialan!"

"Tidak mau! Aku ingin disebelahmu. Aku ini tunanganmu!"

"Pergi atau ku beritahukan semuanya tentangmu Song........."


















Joong Ki"

Seulgi merengut mendengar pertengkaran itu. Sedangkan Sooryeong menatap bingung couple yang masih saja ribut itu.

"Seulgi, kenapa merengut?"tanya Sooryeong.

"Aku lelah melihat mereka berdebat. Mereka itu Paman dan bibi ku. Hampir setiap hari mereka bertengkar dan pasti aku melihatnya. Aku jengah"

Sooryeong hanya mengangguk-angguk. Setelah itu meja mereka mendadak hening. Mereka bingung mau bicara apa alias kehabisan kata-kata.

Gubrak

Suara barang atau bisa dibilang orang itu mengalihkan atensi seluruh kantin kearah etalase depan yang pecah terkena lemparan manusia yang baru saja bertengkar. Sooryeong langsung berusaha mencari siapa dalang dari pertengkaran itu.

Ia terkejut setengah mati tatkala melihat sang pujaan hati tengah berlari dengan tatapan murka  menghampiri seorang pemuda yang tergeletak tak berdaya di atas pecahan kaca etalase.

Setelah berada didepannya Haejoo langsung mengangkat kerah pria yang lebih kecil darinya tersebut. Pria itu tak berusaha melawan ia hanya merintih kesakitan sambil menggumamkan kata 'janinku'

Haejoo tidak menghiraukan nya, ia tetap memukul wajah pria itu yang sudah babak belur. Disana tak ada yang berniat melerai mereka, entah kenapa suasana hati Haejoo yang sedang kalap menghilangkan aura sejuk yang selalu hinggap di tubuhnya.

Tepat disaat-saat terakhir kesadaran pria itu, Jennie dan Sooryeong berteriak menyadarkan Haejoo untuk tidak melanjutkan kekerasan yang dilakukannya. Namun yang ada dipikiran Jennie berbeda dengan Sooryeong......

Sooryeong berpikir karena bila Haejoo terlalu marah, tubuh aslinya akan terlihat. Sedangkan yang ada dipikiran Jennie, ia merasa ada yang tidak baik-baik saja pada pria itu. Karena ada darah mengalir dari paha pria itu. Padahal jelas-jelas Haejoo sama sekali tak memukul perut pria itu.

Hanya Sooryeong dan Jennie yang menghampiri pertengkaran itu. Yang lain? Mereka hanya menonton sambil berbisik dengan berbagai macam pendapat.

Jennie memeriksa pria yang baru saja dijatuhkan oleh Haejoo, sedangkan Sooryeong berusaha menenangkan hati Haejoo.

"Op-pa? Apa yang kau rasakan sekarang?" Tanya Jennie pada pemuda itu.

"Gung Rin saja,tak perlu Oppa hiks...Aku lebih muda darimu....Perutku..hiks...nyeri sekali. Bantu aku hiks.....bayiku hiks" jawab pria itu dengan berbisik  sambil terus terisak. Ia mengelus perutnya yang bisa dibilang agak membuncit itu, dan dari sana keluar cahaya kebiruan yang nampak menenangkan. Namun wajah pemuda itu kian memucat dan matanya hampir saja tertutup kalau saja Taehyung tak datang.

"Hei Gungrin, buka matamu jangan sampai terlelap."pinta Taehyung sambil menggendong Gungrin ala bridal. Setelahnya ia berlari ke UKS diikuti Jennie, Sooryeong, dan Haejoo.




UKS

Taehyung membaringkan Gungrin disana. Dan entah bisa dibilang beruntung atau tidak, tak ada Dokter jaga disana. Sooryeong langsung saja menutup pintu UKS.

Baju Gungrin sudah berlumuran darah karena pecahan kaca etalase yang tertimpa tubuhnya, namun saat Jennie hendak membantu membersihkan lukanya, Taehyung melarangnya dan malah mengarahkan tangan kanannya ke perut Gungrin dan tangan kirinya di kepala Gungrin.

My Boyfriend Is Vampire [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang