Hi everyone!❤️
Meet me again with a new part.
I hope you enjoy this part!HAPPY READING
Cassandra melihat pantulan dirinya dari cermin lalu melihat telapak tangannya yang sudah menampar Nathan di rooftop, sesungguhnya ia tidak ingin menampar Nathan tapi ia tidak bisa mengontrol emosinya.
Setelah itu Cassandra mencuci tangannya lalu ia keluar dari toilet lalu tak lama di koridor sekolah Cassandra bertemu dengan Nathan namun Nathan langsung pergi begitu melihat Cassandra.
Kringg..
Bel istirahat berbunyi menandakan bahwa jam istirahat telah tiba. Cassandra berjalan menuju kantin lalu diperjalanan ia bertemu dengan Amanda, Balqis, dan Rembulan "Heh! Bisa-bisanya lo gak ngasih tau gue kalo lo di jodoh- hmmpp apasi?!" Kesal Rembulan yang secara tiba-tiba mulutnya dibekap oleh Amanda "Ya lo bego tuh suara kecilin!" Jawab Amanda.
"Sampe semua orang di sekolah tau, abis lo berdua sama gue." Ancam Cassandra yang sudah amat sangat kesal pada Amanda dan Rembulan yang selalu heboh sedangkan Balqis hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku para sahabatnya.
Mereka pun pergi ke kantin bersama, setelah sampai di kantin mereka melihat Alea yang satu meja dengan Rajendra membuat Rembulan dan Amanda segera menghampiri meja tersebut.
"HEH NGAPAIN LO BERDUA, HA?!"
"Oh jadi begini ya kelakuannya, gak masuk kelas malah asik pacaran gitu? Oh bagus bagus pintar"
Dua ucapan itu dilontarkan dari mulut Amanda dan Rembulan "Berisik" Jawab Alea singkat, mendengar ucapan Alea dengan sigap Rajendra menutup kedua telinga Alea "Tolong dong suara lo pada dikecilin!" Ujar Rajendra pada Rembulan dan Amanda.
"Oh jadi kamu lebih milih dia dari pada aku?!" Ucap Varrel pada Rajendra kala sampai di meja tersebut, rupanya Varrel, Angkasa, dan Galang juga ikut menghampiri meja tersebut, namun tak ada Nathan disana.
Cassandra dan Balqis memilih tak menghampiri meja itu, mereka memilih meja yang dekat dengan jendela "Kamu kenapa gak mau ikut gabung kesana?" Tanya Balqis pada Cassandra "Ada yang mau gue omongin ke lo karena cuman lo sama Alea yang waras, tapi ini rahasia" Jawab Cassandra yang diangguki Balqis "Gue dijodohin sama Nathan, menurut lo salah gak kalo gue nolak perjodohan itu dan gue bersikap kasar ke Nathan?" Tanya Cassandra meminta pendapat Balqis karena hanya Balqis dan Alea yang bisa memberikan jawaban yang serius tanpa adanya candaan sehingga membuat hati dan pikirannya yakin.
Balqis terkekeh ternyata ini alasan di pipi Nathan ada bekas tamparan yang begitu merah "Aku ngerti soal kamu nolak perjodohan itu tapi aku gak ngerti kenapa kamu harus kasar ke Nathan? Toh, mungkin orang tua mu menjodohkan kamu juga karena ada alasan tersendiri jadi kenapa kamu gak dengerin alasan dari pihak orang tua kamu dan dari pihak keluarga Nathan, kalo itu soal kebaikan gak ada salahnya buat kamu terima ya mungkin sekarang kamu tetep dengan opini mu untuk tetap menolak perjodohannya tapi coba pikirkan kembali jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari dan satu lagi jangan bersikap kasar sama Nathan, karena dia bukan samsak kamu, dia manusia yang gak salah apa-apa dia juga dijodohin kan? Tapi lihat alasannya menerima perjodohan itu, aku harap kamu mengerti maksud aku dan aku harap kamu gak sampe salah pilih keputusan yang one day bakal bikin kamu menyesal" Penjelasan dari Balqis cukup membuat hati Cassandra yakin bahwa perbuatannya tidak benar.
"Tapi bukan dia yang gue mau" Jawab Cassandra, Balqis tersenyum lalu menjawab "Witing tresno jalaran soko kulino, cinta itu datang karena terbiasa. Emang gak mudah di awal tapi lama kelamaan kamu akan terbiasa lalu akan muncul gejolak dari hati kamu yang gak bisa kamu jelasin dengan kata-kata" Jawab Balqis sambil tersenyum, gadis ini meyakinkan sahabatnya karena ia tak mau sampai Cassandra salah pilih keputusan.
•••••
Hujan turun dengan deras di sore, hari ini. Terlihat Nathan tengah duduk melamun sendirian di taman ia bahkan tak peduli dengan air hujan yang membasahi seluruh tubuhnya.
Lalu datanglah seorang gadis menghampiri dengan payung di genggamannya.
Merasa tak ada air hujan yang membasahi tubuhnya lagi membuat Nathan mendongkak melihat siapa yang menghalangi air hujan turun dengan payung tersebut.
Melihat orang itu adalah Cassandra membuat Nathan kembali melihat ke depan "Lo aja yang pergi gue mau disini" Ujar Nathan "Lo marah?" Tanya Cassandra namun tak ada jawaban dari Nathan.
Nathan berdiri lalu berjalan pergi meninggalkan Cassandra, namun saat belum jauh Nathan berucap "Soal perjodohan itu, nanti gue yang bilang buat ngebatalin perjodohannya" Ucap Nathan lalu benar-benar pergi meninggalkan Cassandra sendiri di taman.
Mendengar itu Cassandra merasakan dua perasaan sekaligus, antara senang dan merasa bersalah. Apakah perbuatannya terlalu jauh? Pertanyaan itu ikut muncul dalam benaknya.
Lalu Cassandra pergi ke Kafe dan disana ia bertemu Berliana, bunda Nathan. Mereka duduk di satu meja yang sama dekat dengan jendela "Bunda ingin sekali kamu menerima perjodohan ini, sayang" Ucap Berliana to the point. Mendengar itu Cassandra menoleh menatap Berliana yang pokus melihat air hujan yang berjatuhan di luar "Kalo boleh tau apa alasan tante ngejodohin aku sama Nathan?" Tanya Cassandra, pertanyaan itu membuat Berliana beralih menatap Cassandra lalu tersenyum
Flashback On
Sebuah motor melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi membelah sunyinya malam. Cowok itu berjalan tergesa-gesa di koridor Rumah Sakit lalu cowok itu membuka pintu salah satu kamar dan terlihat Bundanya yang menangis histeris sembari memegang tangan Wisnu, cowok itu Nathan.
Keesokan harinya Nathan terbangun ia melihat Wisnu yang belum sadarkan diri lalu seorang dokter datang untuk memeriksa kondisi Wisnu Nathan. Selesai memeriksa, di luar Nathan, Berliana, dan dokter itu berbicara "Dengan kondisi seperti itu beliau mungkin dapat bertahan namun tak akan lama, kurang lebih 1 atau 2 tahun mungkin beliau bisa bertahan namun saya tidak bisa memprediksi lebih jauh yang kita bisa lakukan hanya terus berdoa dan mempersiapkan diri untuk kepergiannya." Ucap dokter itu, baik Berliana maupun Nathan mereka merasa tertusuk dengan kenyataan tersebut.
Nathan dan Berliana masuk lagi ke kamar lalu melihat Wisnu yang telah siuman dan sudah terduduk di atas ranjang rumah sakit, pria paruh baya tersebut tersenyum kala melihat istri dan putra satu-satunya datang lalu menghampiri dirinya.
"Apa keinginan ayah?" Tanya Nathan kala berdiri di samping ranjang "Ayah tau ayah gak bisa hidup lebih lama tapi sebelum ayah pergi, ayah ingin melihat kamu menikah bahkan sebelum hari kepergian ayah tiba ayah ingin menggendong cucu ayah setidaknya satu kali untuk pertama dan terakhir kalinya" Ucap Wisnu membuat Berliana terdiam "Nathan janji, keinginan ayah bakal terwujud karena itu tolong bertahan lebih lama lagi." Jawab Nathan berusaha tersenyum walaupun dalam hatinya ia ingin sekali menangis.
Flashback off
Mata Cassandra berkaca-kaca kini ia mengerti mengapa mereka ingin menjodohkan dirinya dengan Nathan, benar kata Balqis bahwa mereka pasti memiliki alasan tersendiri.
•••••
Cassandra telah berada di rumah, tepatnya kini ia berada di kamar. Cassandra dihadapkan dengan hal yang membuat ia semakin kebingungan antara cita-cita dan karirnya dengan perjodohannya.
Nathan
OnlinePerjodohan nya jgn di batalin
?
Masih gue pikirin
Lo g dngr ap kta gue di tmn?
Gue blg jgn ya jgn.
👍🏻
Setelah itu Cassandra kembali berfikir lalu perhatiannya teralihkan dengan poto masa kecilnya bersama teman cowoknya "Sorry" Ucap Cassandra saat melihat foto itu.
•
•
•
•
•
TBC.Suka sama cerita ini? Yuk beri aku bintang di pojok kiri bawah
Gak suka? Alurnya gak jelas? Tinggalkan cerita ini. Gampang kan? (◠‿・)
SEE U GUYS ❤️ ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Is FAKE
Teen Fiction"Inget, ini cuman perjodohan. Jadi jangan sentuh gue atau jari lo gue potong." Awalnya kepulangan Cassandra ke Indonesia hanya semata-mata untuk merayakan ulang tahun sang ibunda, Chaterine. Namun siapa sangka di malam itu muncul kejutan tak terdug...