19. "Ada gue"

719 124 7
                                    

Hi everyone!❤️
Meet me again with a new part (✿^‿^)
I hope you enjoy this part!

HAPPY READING

Waktu terus berjalan hingga tak terasa waktu pulang telah tiba. Amanda dkk keluar dari kelas, kecuali Alea. Hari ini adalah hari dimana ia harus menjalankan piket membersihkan kelas.

"Kalian pulang duluan aja"

"Lo yakin, Lea?"

Alea menganggukkan kepalanya yang berarti 'iya'. Setelah melihat jawaban dari para Alea, Amanda dkk pergi meninggalkan Alea sendirian di kelas.

Ketika Amanda dkk tiba di parkiran terlihat Varrel dkk tengah menduduki motor besar mereka masing-masing. Rajendra menatap Amanda dkk heran "Lea mana?" Tanya Rajendra "Lagi bersih-bersih kelas, hari ini jadwalnya dia" jawab Rembulan.

Cuaca yang tadi cerah kini mulai mendung, bahkan terdengar suara petir yang keras.

"AAAA!! PAPA JANGAN!! Hiks tolong.."

Mendengar suara petir yang begitu keras membuat Rajendra teringat akan masa lalu juga teringat akan satu anak perempuan, dengan terburu-buru cowok ini berlari.

Rajendra berlari dengan sangat cepat, lalu tak lama ia sampai di kelas dan mendapati Alea yang terduduk menutup kedua telinga dengan kedua tangan, juga air mata gadis ini yang terus mengalir.

Buru-buru Rajendra menghampiri Alea lalu memeluknya "gue disini, tenang.. lo gak sendirian" ucap Rajendra membuat Alea membalas pelukan Rajendra dengan erat "hiks.. gue takut.. gue gak mau dipukul! Gue gak mau ndra! Gue gak mau! Gue takut dia datang ke gue!" Ujar Alea dengan isak tangis yang tak henti.

"Iya nggak. Ada gue disini, dia gak bakal bisa datang ke lo karena kalo dia datang dia harus ngadepin gue" Jawab Rajendra menenangkan sembari mengusap sayang kepala Alea.

Hening hingga beberapa saat kemudian Alea mulai tenang dan melepaskan pelukan Rajendra "Sorry" hanya satu kata yang diucapkan Alea.

Rajendra mengusap air mata gadis di depannya lalu mengusap kepala Alea sembari tersenyum manis "Lo hebat! Gue sayang sama lo, sekarang jangan ngekhawatirin apapun. Mulai sekarang gue bakal terlibat sama apapun problem lo! Gue janji gue bakal selalu ada buat lo" ucap Rajendra membuat pipi Alea memerah. Rasanya seperti mimpi baru kali ini ada yang berkata seperti itu padanya, dahulu yang ia dapatkan hanyalah makian.

Air matanya kembali menetes rasanya sesak sekali mendengar perkataan manis Rajendra, entah ia bisa mempercayai ucapan itu atau tidak yang pasti untuk saat ini ia begitu terharu dan untuk saat ini ia tak merasa sendirian lagi karena ada seseorang yang bisa menjadi sandaran untuk dia.

•••••

Hari mulai malam, Cassandra masih tertidur dengan kepalanya yang berada di paha Nathan. Oh iya! Jangan lupakan cowok cool satu ini. Sama halnya dengan Cassandra, cowok ini juga tertidur dengan posisi duduk.

Tak lama, mata Nathan mulai terbuka lalu melihat ke sekitar tak lupa melihat ke pada Cassandra juga. Lehernya terasa nyeri akibat tertidur seperti tadi. Lalu Nathan melihat kearah jam yang menunjukkan pukul 20.00 sedikit terkejut karena itu artinya sudah cukup lama ia dan Cassandra tertidur.

Nathan mengambil bantal di dekatnya lalu memindahkan kepala Cassandra menjadi tertidur di atas bantal.

Nathan mengambil selimut lalu menyelimuti tubuh mungil Cassandra. Nathan baru menyadari bahwa ketika gadis ini tertidur terlihat sangat cantik dengan wajah tenangnya.

Nathan pergi mandi lalu membeli makanan dan beberapa cemilan karena bagaimana pun juga ia harus memberi makan gadis ini, karena untuk sementara ini Cassandra menjadi tanggung jawabnya.

Cassandra terbangun lalu ia melamun tak lama kemudian dia teringat bahwa tadi dia tidur diatas paha Nathan, anehnya sekarang cowok ini menghilang entah kemana. Dan.. mengapa ada selimut yang menyelimuti tubuhnya?

Cassandra duduk lalu pergi mandi setelah mandi perut Cassandra berbunyi, oh tidak! Cassandra lapar ia mencari-cari makanan di dapur dan di kulkas namun tak ada satupun makanan yang ada. Dengan memberanikan diri Cassandra pergi keluar dari rumah Nathan untuk mencari makanan.

Selang beberapa menit tak ada yang terjadi selama dia berjalan di luar sendirian kini  Cassandra merasa aman namun, tak lama kemudian seseorang membekap mulutnya membuat Cassandra pingsan lalu orang-orang tersebut membawa Casandra masuk ke dalam mobil lalu pergi.

•••••

Nathan mendapatkan telepon dari seseorang saat dia menyetir mobil sendirian.

"Tebak siapa gadis yang menuju kemari?" Ucap seseorang dari telepon tersebut "shit" ujar Nathan, panggilan langsung di tutup oleh Nathan

Nathan semakin melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi lalu Nathan menelepon seseorang "Cewe gue di culik, bantu cari sampe ketemu." Ucap Nathan "siap" Ucap orang itu dari telepon.

Setelah menelepon, Nathan mematikan handphone nya dan kembali fokus pada jalanan yang ada di depannya, cowo itu semakin melajukan mobilnya.

Di tengah dinginnya malam, segerombolan geng motor melaju kala mendapatkan perintah. Mereka Ravloska, sebuah geng motor yang dipimpin oleh Nathan.

Rupanya Nathan meminta bantuan pada gengnya untuk menemukan Cassandra.

Ravloska mengejar satu mobil yang dirasa ada Cassandra di dalamnya. Salah satu dari mereka yaitu wakil ketua Ravloska melajukan motornya hingga berada di depan mobil yang tengah mereka kejar

Salah satu motor maju dan memastikan apakah di dalam mobil tersebut benar ada Cassandra dan benar saja ada Cassandra di dalamnya.

Wakil ketua Ravloska mengangkat tangannya seolah memberi isyarat pada anggota nya membuat setiap sisi mobil itu dikerumuni oleh anak-anak Ravloska

Mereka terus melaju sebelum mobil itu berhenti, bahkan anggota Ravloska yang dibonceng memukul kaca spion mobil itu hingga patah.

Setelah sekian lama dibuntuti oleh Ravloska akhirnya mobil itu menyerah dengan berhenti, Ravloska tetap mengerumuni mobil itu.

Wakil ketua RAVLOSKA turun dari motor besarnya lalu berjalan mendekati mobil itu dengan helm yang masih dipakai, Anggota RAVLOSKA lainnya mengikuti wakil ketuanya dengan berjalan mendekati mobil tersebut

Beberapa anggota RAVLOSKA menodongkan senjata pada mobil itu "keluar" titah salah satu anggota RAVLOSKA.

Kedua pria keluar dari mobil dengan membawa Cassandra yang masih pingsan, lalu seseorang berlari dari arah belakang dan menendang punggung salah satu pria yang menculik Cassandra.

Dia Nathan "bilang ke bos lo sekali lagi kalian berani nyentuh dia, mati lo semua." Ucap Nathan terbawa emosi. Nathan mengambil alih Cassandra dan menggendongnya ala bridal style lalu membawa Cassandra masuk ke dalam mobilnya.

Sebelum Nathan pergi dia menghampiri anak-anak RAVLOSKA "sorry ganggu aktivitas kalian and thanks udah bantuin sisanya kalian yang urus" ujar Nathan yang dimengerti oleh anggota RAVLOSKA.

Setelah itu Nathan pergi membawa Cassandra kembali ke rumahnya yang memakan waktu sangat banyak karena dari tempat itu ke rumahnya cukup jauh.






TBC.

Suka sama cerita ini? Yuk beri aku bintang di pojok kiri bawah

Gak suka? Alurnya gak jelas? Tinggalkan cerita ini. Gampang kan? (◠‿・)

SEE U GUYS ❤️ ❤️

Everything Is FAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang