Hi everyone!❤️
Meet me again with a new part.
I hope you enjoy this part!HAPPY READING
Pintu kamar dibuka oleh ayahnya Balqis terlihat Balqis yang tengah belajar. Ayah Balqis menghampiri Balqis, Balqis menoleh.
"Cepat mandi lalu ganti pakaian mu, kita makan diluar" Setelah mengatakan itu ayah Balqis pergi meninggalkan Balqis yang kebingungan.
Setelah beberapa menit mandi Balqis keluar dari kamar dengan dress yang ia pakai, sungguh menawan.
Balqis menghampiri ayahnya yang berada di ruang tengah "Ayah" panggil Balqis.
Ayahnya menoleh melihat betapa menawannya Balqis seketika ia jadi teringat pada mendiang istrinya "Aira?" Gumam Deon, Ayah Balqis.
"Ini aku Balqis bukan bunda"
Ucapan itu menyadarkan dirinya "Ah ya kita berangkat sekarang" Jawab Deon.
•••••
Kini Deon dan Balqis sudah berada di sebuah restoran, mereka duduk di satu meja yang sama namun tidak ada pembicaraan di sana.
"Jadilah anak yang baik, mengerti?" Ucap Deon secara tiba-tiba yang di angguki oleh Balqis.
Tiba-tiba seseorang datang menghampiri mereka, melihat orang yang datang itu Deon bangkit dari duduknya lalu berjabat tangan dengan orang itu.
Melihat itu Balqis juga ikut berdiri lalu menyalimi tangan pria itu.
"Sudah lama menunggu?" Tanya Edgar, yup pria itu adalah Edgar. "Ah tidak tuan, kebetulan kami juga baru sampai" Jawab Deon sembari tersenyum, Edgar mengangguk.
"Ini anak gadis mu?" Tanya Edgar sembari menunjuk Balqis "Benar sekali, ini satu-satunya anak saya sekaligus satu-satunya harta paling berharga yang saya miliki" Jawab Deon.
Balqis tercengang mendengar kalimat tersebut muncul dari mulut Deon, ayahnya. Sungguh dia tidak akan pernah melupakan momen langka ini.
"Silahkan duduk, Tuan" Ucap Deon mempersilahkan Edgar untuk duduk.
Edgar duduk lalu mereka pun berbincang-bincang dengan Balqis yang hanya menyimak.•••••
Cassandra berjalan menuruni anak tangga "Hoam.. orang masih ngantuk juga" Gumam Cassandra sembari terus berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Is FAKE
Teen Fiction"Inget, ini cuman perjodohan. Jadi jangan sentuh gue atau jari lo gue potong." Awalnya kepulangan Cassandra ke Indonesia hanya semata-mata untuk merayakan ulang tahun sang ibunda, Chaterine. Namun siapa sangka di malam itu muncul kejutan tak terdug...