First Kiss

4.2K 427 40
                                    

Wei Wuxian teringat di kehidupan sebelumnya, karena dirinya adalah seorang yang nakal dan pembuat onar justru itulah yang menarik perhatian Lan Wangji dan kali ini dirinya akan mengulangi hal itu, pergi ke kota Caiyi malam2 dengan terbang menggunakan pedang suibian untuk membeli arak tian zi xiao dan kembali ke sekte tengah malam mengendap2, dirinya pasti akan bertemu Lan Wangji lagi kali ini.

"Mereka yang terlambat tidak diijinkan masuk sampai pukul tujuh pagi hari, keluar!", seorang pemuda tampan berhanfu putih dengan ikat pita dahi dikepalanya menatap Wei Wuxian.

Pemuda tampan bernetra keemasan dengan wajah dingin tersebut kemudian naik keatas atap

"apa yang ada ditanganmu?" tanya pemuda tampan itu

"ini tian zi xiao! kalau aku memberikanmu satu, apa kau bisa pura2 tidak pernah melihatku?" jawab Wei Wuxian sambil tersenyum dan menjulurkan tangannya yang memegang kendi arak tersebut, akhirnya dirinya bisa mendapatkan perhatian Lan Wangji lagi.

"Alkohol dilarang di Yu Shen Bu Zhi Chu" Lan Wangji berkata dengan tegas

"kenapa tidak kau beritau saja padaku apa yang tidak dilarang sektemu?", Wei Wuxian mendengus kesal

"semuanya tertulis dengan jelas dalam dinding peraturan, bacalah!" Lan Wangji mulai kehilangan kesabaran

"baiklah kalau alkohol dilarang di Yu Shen Bu Zhi Chu, maka aku tidak akan masuk, aku akan meminumnya sambil berdiri disini! itu tidak akan dianggap melanggar peraturan bukan?", Wei Wuxian.

Kemudian dalam sekali teguk, Wei Wuxian meminum seluruh isi dari salah satu kendi arak padanya. Tentu saja Lan Wangji tidak tinggal diam dan langsung menyerang Wei Wuxian dengan pedang bichennya.

Merekapun bertarung, Wei Wuxian tidak tinggal diam dan menangkis serangan Lan Wangji dengan pedang suibiannya, meskipun Wei Wuxian cukup handal dalam menghindari setiap serangan yang diberikan Lan Wangji, pada akhirnya kendi arak minuman kerasnya dapat dihancurkan juga oleh Lan Wangji, Wei Wuxian membelalakan mata dan ternganga tak percaya melihat kendi araknya sudah dihancurkan dan merasa sangat kesal.

"Kau harus membayarnya Lanzhan", ujar Wei Wuxian menyeringai namun Lan Wangji hanya diam ditempat dengan ekspresi dingin.

Wei Wuxian mendekati Lan Wangji dan Lan Wangji mundur dengan sikap waspada, tiba2 Wei Wuxian menarik Lan Wangji dan mendekapnya erat2 lalu mencium bibirnya melumat bibirnya atas bawah.

Lan Wangji tentu saja sangat terkejut dan membelalakan mata mendapat perlakuan seperti itu namun tak dapat dipungkiri jantungnya berdebar kencang.

Wei Wuxian melepaskan ciumannya dan pelukan tangannya yang melingkar di pinggang Lan Wangji lalu berbisik dengan nada menggoda.

"Itulah bayarannya karena kau telah menghancurkan minumanku yang harganya sangat mahal, kau tau? aku bersusah payah mendapatkannya namun kau malah menghancurkannya", Wei Wuxian.

"Kau......kau kurang ajar! beraninya kau menciumku! aku benar2 akan membunuhmu saat ini!" Lan Wangji sangat marah sekarang dan merasa dipermainkan lalu menyerang Wei Wuxian kembali dengan pedang bichennya namun tak bisa dipungkiri wajahnya merah merona dan jantungnya berdegup kencang.

Wei Wuxian menangkis setiap serangan Lan Wangji, tentu saja dirinya sudah sangat hafal gerakan2 Lan Wangji karena di kehidupan sebelumnya Lan Wangji menjadi suaminya namun di kehidupan sekarang Lan Wangji yang harus menjadi istrinya.

'Bagaimana bisa dia mengetahui serangan2 yang kuberikan padanya dan menghindari semua seranganku dengan tepat?" pikir Lan Wangji dengan gugup.

Karena melamun dan tidak fokus, Wei Wuxian menjatuhkan pedang bichen milik Lan Wangji lalu menarik Lan Wangji turun, lagi2 Lan Wangji dibuat terkejut oleh Wei Wuxian dan kemudian Wei Wuxian mengukung Lan Wangji di tembok.

Mata Lan Wangji berkedip2 jantungnya berpacu cepat saat mata Wei Wuxian menatapnya dengan intens, pemuda di hadapannya sekarang mengeluarkan aura dominan miliknya meskipun wajahnya sangat cantik sekaligus manis namun tak dapat dipungkiri sangat tampan sekaligus, entah apa Wei Wuxian ini manusia ataukah Dewa, wajahnya begitu sempurna, saat Lan Wangji menatap mata tajam Wei Wuxian, alis tebalnya, hidung mancungnya, bibir tipisnya, gigi kelincinya dan jangan lupakan tahi lalat kecil diujung bibirnya memberikan kesan manis padanya.

"Kau.....kau mau apa? ini.....ini terlalu dekat!", Lan Wangji menjadi gugup sekarang dan merasakan nafas hangat milik Wei Wuxian menerpa wajahnya

"menurutmu?" Wei Wuxian tersenyum miring

"kau sungguh tidak tau malu!" Lan Wangji benar2 kehilangan kata2 sekarang

"memang! karena aku menyukaimu!" jawab Wei Wuxian.

"Konyol!" Lan Wangji membelalakan matanya

"aku sungguh2 aku menyukaimu Lanzhan", Wei Wuxian

"enyahlah!" Lan Wangji benar2 kehilangan kesabaran sekaligus gugup

"ah! kau menolakku? kau sungguh menyakiti hatiku Lanzhan" Wei Wuxian berakting sedih

"enyah! dasar tidak tau malu!" Lan Wangji mendorong dada Wei Wuxian dengan kencang dan kasar hingga Wei Wuxian terjatuh ke tanah dan Lan Wangji berlari meninggalkannya sendirian.

"Ah! kau masih sama saja seperti dulu Lanzhan! dirimu yang berusia lima belas tahun memang sangatlah pemalu dan dingin juga sulit didekati namun aku tidak akan menyerah karena aku tau bahwa sebenarnya diam2 kau juga sudah mencintai diriku hanya saja kau menutupinya dibalik sikap angkuhmu itu" Wei Wuxian berbicara sendiri lalu bangkit dan menepuk2 pantatnya karena terjatuh di dorong oleh Lan Wangji dengan keras.

***

Wei Wuxian kembali ke kamarnya, dan mendapati teman2nya sedang bermain2 dikamarnya, jika di kehidupan sebelumnya dirinya ikut bermain kartu judi dengan teman2nya dan juga ikut minum sampai mabuk hingga akhirnya malah dirinya yang dihukum sendirian sedangkan teman2nya tidak dihukum.

Kali ini Wei Wuxian malah menatap malas pada semua murid2 yang bermain2 judi kartu di kamarnya sambil meminum arak dan dilihatnya Jiang Cheng dan Nie Huaisang sedang membaca buku porno sambil memakan kacang kulit.

"Apa yang kalian semuanya lakukan dikamarku ini?! keluar semuanya!" bentak Wei Wuxian

"hei Wei Xiong kenapa denganmu? ayo sini kita bergabung saja? mau lihat buku porno koleksi terbaru?" Nie Huaisang menawarkan

"kau dari mana saja? kenapa baru kembali jam segini? kau tidak mencari masalah kan?", Jiang Cheng.

"Justru kalian semua yang mencari masalah dengan berada dikamarku! cepat.....cepat keluar semuanya!" Wei Wuxian membentak dan mengusir semuanya membuat yang lainnya merasa kesal karena diusir namun Wei Wuxian tak peduli.

Akhirnya Nie Huaisang, Jiang Cheng dan murid2 yang lain pun keluar dari kamar Wei Wuxian dan Wei Wuxian merapikan kamarnya yang berantakan akibat ulah teman2nya itu yang berbuat sesukanya di kamarnya.

Jika di kehidupan sebelumnya Wei Wuxian lebih mementingkan bergaul dan berkumpul dengan teman2 seusianya di sekte gusulan ini, maka di kehidupannya yang sekarang semuanya berbalik, hidup Wei Wuxian hanya untuk Lan Wangji dan hanya akan fokus mengejar dan mendapatkan cintanya kembali.

Red Roses (XIANWANG) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang