-oOo-Waktu sudah menunjukan pukul 15.59 dini hari. Sudah banyak waktu mereka habiskan untuk bersama-sama melakukan sesuatu yang menyenangkan dan membuat sebuah ikatan antar mereka semakin erat.
Kini Salsha sedang mencari keberadaan Aldi, Bastian dan juga Karel. Karena sejak tadi mereka tidak terlihat. Apakah mereka berada di kamar Aldi? Lebih baik tanya Mama.
Dengan segera Salsha menghampiri Mama Aldi yang sedang menelpon entah dengan siapa. Namun kelihatannya ia sangat tidak suka terhadap orang yang menelponnya karena ia terlihat seperti membentak. Namun tidak sengaja ia mendengar Mama Aldi berteriak tanpa menyadari keberadaannya.
"Aku akan pastikan polisi akan menangkapmu. Dan aku tidak akan membiarkan kau menyakiti anak ku lagi!"
Brak!
Salsha terkejut karena setelah menutup telpon, wanita paruh baya itu memukul meja yang ada disampingnya. Nafas wanita itu memburu seperti menahan amarah yang meluap-luap.
Sebenarnya ia takut untuk mendekat, jadi ia memutuskan untuk hengkang dari sana. Namun sebelum ia melangkahkan kaki Mama Aldi sudah menyadari keberadaannya.
"Ada apa, sayang?" Nada bicara wanita paruh baya itu sedikit melembut.
"I-itu Mah anu," gugup Salsha. Jujur ia takut jika berurusan dengan orang yang emosinya sedang tidak stabil. Bahkan ia pernah mengalami ini saat ia membuat Aldi cemburu karena ia bersama Zaki. Salsha berjanji tidak akan membuat Aldi cemburu lagi setelahnya. Itu terlalu menyeramkan.
Mama Aldi mengerutkan dahi. "Anu apa?"
"Aku lagi cari Aldi, Mah. Soalnya udah sore jadi kita mau pulang." ucap Salsha. Kali ini tidak ada kegugupan.
"Aldi ada di kamarnya sama Bastian dan juga kakak kamu bilangnya mau main game tapi dari tadi gak ada suaranya. Coba aja kamu cek."
Setelah mendapatkan informasi dimana Aldi berada ia pun segera menuju ke kamar lelaki yang sekarang sudah berstatus sebagai suaminya. Tak lupa Salsha untuk mengucapkan terimakasih sebelum pergi. Namun belum beberapa langkah ia merasakan tangannya dicekal, dan ia pun menoleh.
"Hari ini jangan pulang dulu, ya. Kalian nginep aja disini. Mama masih kangen." Oh ayolah Salsha yakin itu bukan alasan yang sebenarnya. Menurut kesimpulan yang ia dapat setelah mendengarkan pembicaraan wanita paruh baya itu ia jadi menyimpulkan bahwa,
Wanita paruh baya itu khawatir terjadi sesuatu.
Salsha pun tersenyum kemudian menggenggam tangan yang masih berada di pergelangan tangannya. "Iya, Mah. Kita bakal nginep disini kok."
-oOo-
Hari sudah sore namun ketiga pemuda ini tak bergeming dari tempatnya atau lebih tepatnya mereka sedang terlelap diatas kasur yang sama dan saling berpelukan satu sama lain. Keadaan kamar ini jauh dari kata rapih karena makanan berserakan dimana-mana dan bahkan botol kaleng minuman kaleng berserakan.
Clek!
Pintu terbuka menunjukan seorang wanita yang sepertinya nampak terkejut dengan apa yang dilihatnya. Tiga orang pria tidur diranjang yang sama? Berpelukan?! Oh tidak.
"ARGH!! HOMOOOO!!!!"
Sontak gadis itu berteriak kencang dan langsung keluar dari kamar. Siapa sangka teriakannya membangunkan ketiga pria yang sedang terlelap itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You And Me
Teen Fiction[Squeel dari cerita Misterius] "Gue paling gak suka sama cowok yang kasar sama cewek. Kalo ada yang coba-coba nyakitin dia berarti lo cari masalah sama gue." "Buset dah! Si Aldi bisa ngomong lebih dari tujuh kata! Perfect! Aldi, si Salsha buat gue...