Maaf baru sempet update, kemarin2 aku ada ulangan hehe jadi ya harus fokus ulangan dulu. Maafin, yak! Hehe.Oke deh langsung aja keceritanya.
Happy reading❤PARA AKTOR SUDAH SIAP?
ACTION!__________
"Rel, serang terus! Jangan kasih kendor kek!"
"Nama gue Karel! Bukan rel keretaaa, Bastian!"
"Yaelah sama aja kali mau rel, ataupun Karel."
"Serah lo, Bas."
Perdebatan singkat itu datang dari Bastian dan juga Karel yang sedang berdebat dengan game yang sedang mereka mainkan bahkan Amanda dan Mama Aldi yang bisa menggelengkan kepalanya.
Karel? Amanda?
Mereka berdua sudah menikah setelah Salsha dan Aldi menikah dan kini Amanda sedang mengandung anaknya dengan Karel. Dan usianya sudah dua bulan. Dan persoalan kenapa mereka ada dirumah orang tua Aldi karena Amanda mengidam ingin membuat kue bersama Salsha.
Namun, Mama Aldi bilang bahwa Salsha dan Aldi akan kesini jadi ia dan Karel memutuskan untuk main juga kesini. Dan kebetulan Bastian sudah ada disini dengan santainya mengambil cemilan dimeja, akhirnya Karel dan Bastian memutuskan untuk bermain game.
Mama Aldi mengelus puncak kepala Amanda. Amanda sudah ia anggap seperti anak kandung baginya. Amanda pun hanya bisa tersenyum menanggapi perlakuan wanita patuh baya itu.
"Sehat-sehat, sayang. Kandungan kamu masih muda harus bisa jaga pola makan dan jangan stres, ya." Pesannya. Amanda pun hanya bisa menganggukkan kepalanya.
"Pasti sekarang lagi banyak ngidam 'kan? Pengen makan ini pengen makan itu? Gak aneh kan mintanya? Kasian Karel pasti tertekan." Wanita paruh baya itu terkekeh.
Sontak Amanda pun ikut terkekeh. "Enggak aneh mah, cuman aku dandanin Karel pake make up tebal trus aku suruh dia ngambil buah mangga ditetangga sampe pulang-pulang muka dia merah banget. Mana dia digangguin anak kecil. Dia sampe marah sama aku, Mah."
Mama Aldi hanya bisa tertawa mendengar cerita Amanda. Namun seketika pikirannya melayang kepada Aldi dan Salsha. Kenapa Salsha belum juga mengandung bukankah mereka menikah sebelum Karel dan Amanda?
"Kamu aja udah mengandung, tapi kenapa Salsha belum juga ngisi, ya? Padahal mereka lebih dulu menikah dari pada kalian." Pertanyaan itu terucap begitu saja dari mulutnya.
Amanda seketika terdiam. Ia juga berfikir demikian. "Heem, aku juga mikir begitu, Mah."
Keheningan tiba-tiba menyelimuti mereka. Amanda menatap kosong kearah Suaminya dan juga Bastian yang sekarang sedang jambak-jambakkan entah karena apa. Sampai akhirnya Amanda membuka suara.
"Ada satu Alasan kenapa Salsha belum juga hamil, Mah."
Mama Aldi menatap kearah Amanda dengan pandangan seolah ia juga tau alasannya.
"Aldi belum nyentuh Salsha!"
"Kenapa sebut nama aku?" Kedua wanita itu menatap kearah pasangan yang sedang dibicarakan sekarang. Aldi pun menyalami Mama nya diikuti oleh Salsha.
"Ehh? Anak papa udah datangg." Dilihatnya Papa Aldi sedang berlari kecil dengan riangnya seperti anak kecil yang baru saja mendapat hadiah permen.
Jika dilihat-lihat tingkah Papa Aldi sama dengan Aldi sebelum pembullyan itu terjadi. Sikap riang dan ramahnya sama persis namun semua sikap itu seketika hilang ditelan bumi.
"Aduh anak kesayangan Papa." Papa Aldi langsung saja memeluk putra satu-satunya itu. Aldi pun hanya bisa tersenyum tipis dan membiarkan papanya memeluk dirinya. Kemudia ia melepaskan pelukannya dan beralih menatap Salsha dan Salsha pun langsung menyalami pria paruh baya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You And Me
Ficção Adolescente[Squeel dari cerita Misterius] "Gue paling gak suka sama cowok yang kasar sama cewek. Kalo ada yang coba-coba nyakitin dia berarti lo cari masalah sama gue." "Buset dah! Si Aldi bisa ngomong lebih dari tujuh kata! Perfect! Aldi, si Salsha buat gue...