Part 22

79 12 0
                                    

Mika memanggil Rendy keruangannya.
"ada urusan apa yang mulia memanggil saya?"tanya Rendy.

"pergilah pulang, kau akan mengetahui apa yang ingin kubicarakan"jawab Mika.

Rendy pun pergi kerumah orang tuanya. sesampainya disana Rendy bertanya, "ayah, ibu, ada hal apa yang mau kalian sampaikan?"

"begini nak, tadi yang mulia datang kesini, dan ingin menikahkan kau dengan temannya, tapi jika kau mau, dia akan kemari, bicaralah padanya"jawab ayah Rendy.

"tapi ibu..." ujar Rendy, sebelum selesai bicara ibunya langsung berkata, "nak, ibu tau, kau masih belum bisa melupakannya, tapi sampai kapan kau akan hidup dalam kekecewaan itu"

Mendengar itu Rendy pergi kesungai sambil merenung perkataan ayah dan ibunya.

Disisi lain Mika dan Anita pergi kerumah Rendy, sesampainya disana ayah dan ibu Rendy terkejut melihat Anita.

"dia adalah temanku, namanya Anita" ujar Mika.

"jadi dia yang akan dinikahkan dengan Rendy"ujar ibu Rendy.

"silakan masuk yang mulia"ujar ayah Rendy.

"tidak perlu, saya kesini hanya sebagai teman Anita, bukan sebagai pemimpin"ujar Mika.

"kami tidak tau dimana Rendy yang mulia"ujar ayah Rendy.

"tidak apa apa, aku tau dimana aku harus mencari Rendy"ujar Mika.

Rendy sedang duduk disebuah batu besar, Anita dan Mika datang, Rendy yang melihat kedatangan mereka langsung berdiri dan menundukkan kepalanya.

"aku akan memberimu waktu untuk berpikir, akan menikahi Anita atau tidak"ujar Mika, Rendy yang mendengar ucapan Mika hanya menundukkan kepala tidak berkutip.

"tegakkan kepalamu"ujar Mika, tapi Rendy tetap menundukkan kepalanya.

Tangan Mika memegang dagu Rendy dan menegakkan kepalanya.
"aku memberi kalian waktu, untuk bersama"ujar Mika, lalu Mika pergi meninggalkan mereka berdua.

Setelah Mika pergi, mereka saling terdiam, lalu Rendy bertanya, "jika aku menolak menikah denganmu, akankah kau sakit hati atau kecewa?"

Anita menjawab dengan tenang, "aku tidak memaksamu untuk menikahiku, aku tidak akan sakit hati ataupun kecewa, karena aku mencegah diriku untuk mencintai seseorang begitu saja, karena aku pernah disakiti sebelumnya"

Mendengar jawaban Anita, Rendy langsung menatap Anita dan berkata, "aku, pernah menyukai seorang wanita, tetapi wanita itu menghianatiku, hal itu membuatku takut untuk jatuh cinta atau menikah"

"keputusan itu ada ditanganmu, aku tidak akan memaksamu untuk menikahiku"ujar Anita, lalu pergi dari sana.

Rendy pergi menemui Mika, Rendy yang sudah menemukan Mika langsung menghampirinya.

"yang mulia, bisa kita bicara"ujar Rendy.

"ada apa?, apa yang ingin kau bicarakan?"tanya Mika.

"aku masih, takut memikirkan tentang menikah"jawab Rendy sambil terus menundukkan kepalanya.

Mika memegang dagunya dan berkata, "dengar, aku menganggap Anita sebagai temanku, begitu juga kau"

Saat Mika melangkah pergi dari sana, Rendy berkata yang membuat Mika menghentikan langkahnya, "jika aku menolak tawaranmu, apakah kau tidak menganggapku sebagai teman mu lagi?" tanya Rendy.

"aku bisa membedakan antara, masalah kerajaan dan yang lainnya, jadi aku akan tetap menganggapmu sebagai temanku, kebanyakan orang yang pernah kutemui, aku anggap sebagai temanku, dan satu lagi, kau memiliki kekuatan air dan angin sekarang, dulu saat kau memiliki kekuatan api, kau mudah marah, kurasa kau sedang kecewa pada seseorang, setelah elemen api mu itu hilang, kau tidak mudah marah lagi"ujar Mika, lalu Mika pergi dari sana.

Anita sedang berjalan jalan ditaman, tak sengaja Anita melihat Rendy yang sedang duduk sedirian, Rendy yang mengetahui kedatangan Anita langsung berdiri, Anita hanya terdiam, lalu Rendy berlari kearah Anita dan memeluk Anita.

Anita terkejut dan bertanya, "a - ada apa?" Rendy hanya diam, memeluk Anita sambil meneteskan air mata.

*****
Rendy pergi menemui Mika, setelah Rendy menemukan Mika Rendy berkata, "yang mulia, saya siap, untuk menikah dengan Anita"

"apa kau yakin, ku harap, kau menikahi Anita, bukan karena terpaksa ataupun paksaan"ujar Mika.

Mika pun menyampaikan berita tersebut kepada teman temannya termasuk Anita, Anita yang mendengar berita tersebut tersenyum lebar, disisi lain Vira malah menunjukan wajah datarnya.

Vika pergi berjalan jalan, Dito melihat Vika tersandung batu dan terluka, Dito pun menghampirinya dan bertanya, "apa kau baik baik saja?"

"pergilah aku tidak butuh bantuanmu!"ujar Vika.

Dito yang melihat Vika berusaha berdiri tetapi tidak berhasil langsung mengangkat tubuhnya.

"turunkan aku"ujar Vika.

Dito yang mendengar perkataan Vika hanya diam dan membawa Vika kekerajaan Mika.

Sesampainya disana, Mika yang melihat Vika digendong Dito langsung menghampirinya dan berkata, "ada apa?"

Saat Mika melihat kearah kaki Vika, Mika terkejut dan langsung menyuruh Dito untuk membawa Vika kekamarnya.

Sesampainya dikamar Vika, Dito mengobati luka Vika, Vika yang diobati berkata dalam hati, "untuk apa dia mengobati lukaku, tidak, aku tidak boleh tertipu"

*****
Vika sedang berjalan jalan bersama Dito, kemudian Vika berkata, "untuk apa kau bersamaku?, untuk apa juga kau peduli padaku!"

"kau masih belum pulih, tapi kau tetap nekat"ujar Dito.

Saat sedang berjalan jalan Vika melihat seorang pria paruh baya yang mengenakan pakaian yang lusuh, Vika yang melihat pria tersebut mencoba untuk berlari, tapi kakinya masih sakit, saat Vika hampir terjatuh Dito langsung memegang tangan dan pinggang Vika.

Saat pria itu melihat Vika langsung menghampirinya, Vika yang melihat pria tersebut menghampirinya berusaha untuk lari, karena kakinya masih sakit, Vika berlari seperti orang pincang.

Dito yang melihat Vika pun mengikutinya, sedangkan pria paruhbaya tersebut terus mengejarnya, setelah pria tersebut berhasil menghalangi Vika untuk berlari.

Pria tersebut berkata sambil memegang tangan Vika, "maafkan ayah nak, ayah mohon berikan ayah kesempatan"

Dito yang mendengar perkataan pria tersebut terkejut sekaligus bingung.

"kesempatan apa... ayah meninggalkan ibu dan aku saat aku masih kecil, ayah pergi menikah lagi dengan orang yang lebih kaya dari ibu"ujar Vika, lalu Vika pergi dari sana. Vika meninggalkan Dito dan pria paruhbaya tersebut.

Dito pergi mencari Vika, langkahnya terhenti, saat melihat Vika sedang mabuk karena minum minum, Dito langsung menghampirinya.

"ayo kita pulang"ujar Dito sambil menarik tangannya.

Vika yang ditarik sontak melepaskan tangan Dito dari tangannya dengan kasar dan berkata, "pergilah... semua pria sama saja, pria akan meninggalkan pasangannya begitu saja, begitu juga kau kan... jadi untuk apa kau peduli padaku!"

Dito yang mendengar ucapan Vika langsung memegang kepala Vika dan berkata, "tenanglah, aku tidak akan meninggalkanmu" mereka saling bertatapan.

*****
Vika terbaring diranjang rumahnya, saat Vika membuka matanya, Vika mengingat kejadian saat Dito mengajaknya pulang dan mengatakan, "aku tidak akan meninggalkanmu"

Seketika Vika beranjak dari ranjang dan pergi keluar kamar sambil memanggil manggil nama Dito, saat keluar kamar, Vika terlihat terkejut melihat ayahnya bersama ibunya, Vika pun marah.

Vika menghampiri ibu dan ayahnya dan berkata, "ibu, untuk apa ibu menolongnya..."

"tenanglah nak, ibu hanya ingin keluarga kita lengkap nak"ujar ibu Vika, Vika yang marah langsung pergi kesungai.

Magic world [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang