Changbin sudah diperbolehkan pulang oleh dokter namun dia masih harus banyak istirahat. Sementara itu Jeongin malah terus mengganggu hyung nya tersebut.
" Papa! Jeongin nih!" Teriak Changbin. Chan mengambil cuti beberapa hari, lagi pula ada Hyunjin yang bisa membantu nya menghandle pekerjaan kantor.
" Aduh, anak ini kenapa lagi sih?!" Keluh Chan yang sedang sibuk membuat makanan di dapur.
Nenek memperhatikan sambil tersenyum. Dia lega akhirnya, anak dan cucu nya bisa kembali harmonis seperti dulu.
" Jeongin... Ayo bermain di kamarmu! Jangan ganggu hyung!" Chan mengangkat Jeongin. Namun Jeongin malah menangis kencang.
" Pa.. bau apa ini?" Changbin mengendus ada bau gosong.
" ASTAGA! PAPA LUPA MATIN KOMPOR!!" Chan langsung berlari ke dapur dengan Jeongin yang masih dalam gendongannya.
Chan menaruh Jeongin di atas meja tanpa pengaman. Sementara dia sibuk dengan masakannya yang gosong.
Gubbrraak
" JEONGIN!" Teriak Chan kaget. Untunglah Seungmin melihat kejadian itu dan langsung menangkap Jeongin.
" Mama!" Jeongin malah teriak kegirangan.
" Anda ini ayah macam apa__"
" Ngomelnya nanti saja! Bisa bantu aku bawa Jeongin kekamarnya? Aku sedang sibuk disini." Seungmin melihat sekitar dapur yang berantakan.
" Bisa ku lihat..."
" Mama, mama.."
" Kau ini berisik sekali, memang pengasuh mu kemana?"
" Mo..!"
" Babysiternya sedang tidak bisa masuk, dia kurang sehat. Karena itu aku mengambil cuti untuk menjaga nya dan Changbin." Sahut Chan.
" Bu guru sudah datang!" Changbin keluar dari kamar karena mendengar teriakan papanya.
" Iya, kau sudah siap belajar?"
" Iya bu, aku sangat bersemangat! Tapi... Cacing di perut ku sudah demo tapi papa belum juga selesai masak." Keluh Changbin.
" Siapa suruh kau tidak mau memakan masakan yang sudah di buatkan oleh pelayan, dan malah meminta papa memasak untuk mu." Keluh Chan balik.
Seungmin seperti sedang melihat Felix dan Jeongin yang sedang bertengkar.
" Ini, bawa Jeongin... Biar aku yang masak!" Seungmin menyerahkan Jeongin pada Chan.
" In au mama..." Keluh Jeongin.
"Tidak usah,"
" Sudah lah, dari pada dapur ini kebakaran kan?" Chan mengalah dan membawa Jeongin ke kamar.
Changbin duduk manis di meja makan sambil mengamati Seungmin yang sedang memasak di dapur. Air mata nya mulai mengalir membasahi pipinya.
Seungmin yang sayup mendengar tangisan Changbin menghapirinya.
" Changbin, ada apa?" Tanya Seungmin pelan.
" Akua rindu mama!" Jawab Changbin sambil terisak. Seungmin memeluk hangat Chanbin dan menghapus airmatanya.
" Kalau kau rindu mama, kau bisa datang pada ibu dan menceritakan semua nya. Jangan malu-malu," Changbin memeluk erat Seungmin.
Chan yang memperhatikan tak kuasa menahan tangisnya. Dia juga sangat merindukan sosok istrinya.
Changbin sedang menyantap masakan Seungmin dengan lahap. Si kecil pun tak mau kalah minta di suapi Seungmin dengan manja.
" Apa anda juga mau ku siapkan makanan?"
" Sepertinya cacing dalam perut ku juga demo sih!" Chan duduk bersama anak-anaknya di meja makan.
" Tuhan aku mohon jangan renggut kebahagian an ini lagi dari anak ku. Mereka terlihat seperti keluarga se utuhnya." Doa sang nenek.
Chan tak bisa menahan raut bahagianya ketika melihat perhatian Seungmin pada kedua buah hatinya.
" Kenapa?!" Tanya Seungmin tiba-tiba. Chan hanya menggelengkan kepala.
Ddrtt!! drrt!!
Handpone Seungmin berbunyi, ternyata itu adalah telpon dari kakak nya yang mengabarkan kalau terjadi sesuatu pada Felix. Melihat Seungmin yang panik, Chan menawarkan bantuan, dan mereka pun pergi bersama.
Kakak Seungmin membawa Felix kerumah sakit karena dia mengalami kejang setelah memakan roti dean selai kacang yang di beli kakaknya.
" Seungmin-ah... Maaf aku lupa kalau Felix alergi kacang," kakak Seungmin panik.
" Berapa banyak yang dia makan?"
" Cukup banyak, aku takut."
" Seungmin! Bagaimana keadaan Felix?" Ternyata Minho pun datang.
" Kau ini ibu yang bagaimana? Kenapa bisa lengah begitu?" Minho memarahi Seungmin.
" Minho ini salahku bukan salah Seungmin." Kakak Seungmin mencoba menjelaskan namun Minho tak mau dengar.
Setelah dokter keluar Seungmin langsung berlari menemui putra nya.
" Felix sayang...apa yang sakit?" Seungmin mengecek seluruh bagian tubuh anak nya.
" Mama lix makan kacang."
" Iya tadi bibi sudah bilang,"
" Dokter bilang dia sudah tidak apa-apa hanya akan ada demam karena efek alergi nya. Dokter sudah memberikan suntikan demam pada nya jadi kita tidak usah khawatir." Minho menghampiri Seungmin.
" Papa.." Chan terkejut mendengar Felix memanggil Ceo Lee dengan sebutan Papa.
" Iya sayang papa disini,"
" Papa, mama, temani lix!" Seungmin melirik ragu kearah Minho.
" Iya sayang, papa dan mama akan temani Felix sampai sembuh. Sekarang Felix istirahat ya..." Minho menaikan selimut Felix dan mencium kening nya.
" Apa kau yakin?"
" Aku sudah bilang pada Han, aku tidak akan pulang malam ini. Bagiku Felix lebih penting dari apapun." Seungmin merasa tidak enak hati pada Han.
" Aku juga rindu padamu!" Minho mengelus pipi Seungmin lembut. Chan hanya bisa diam memperhatikan.
" Maaf kau siapa? Tanya kakak Seungmin.
" Perkenalkan aku Bang Chan, Seungmin adalah guru les anak ku."
" Owh jadi kau ayah nya Changbin ya? Wah salam kenal."
" Dia.."
" Dia itu mantan suami Seungmin."
" Mantan? Tapi mereka terlihat baik-baik saja?"
" Entahlah, mereka masih saling mencintai tapi harus berpisah karena keluarga Minho tidak setuju dengan pernikahan mereka dan menjodoh kan nya dengan wanita lain. Tapi saat Minho tau ada Felix kecil, dia kembali."
Apa kau juga masih mencintainya seungmin? -Bangchan.
__+--+__

KAMU SEDANG MEMBACA
[ GS ] Need You
Fanfiction[ ChanMin AREA ] [ 21+ ] Merindukan sosok yang tak pernah ku lihat, tapi aku bisa merasakan ketulusan nya lewat dirimu... Mama.. Bijak sebelum membaca, Book ini mengandung unsur dewasa grade 25+ Bagi yang belum cukup umur silahkan skip saja. Sekian...