Chan membawa Changbin dan Jeongin untuk menjenguk Felix di rumah.
" Mama! Mama! Mama!" Si kecil memecah keheningan hari itu.
" Ya ampun Seungmin, aku tidak salah dengarkan? Anak itu memanggilmu "mama".." Kakak Seungmin menyenggol pelan adiknya.
" Kakak, jangan diambil hati. Jeongin hanya anak kecil. Dia hanya asa bicara saja," Bisik Seungmin.
" Sekarang anaknya, besok bisa-bisa ayahnya yang memanggilmu "mama", hehe.." Ledek kakak Seungmin. Seungmin melirik tajam kearahnya.
Jeongin dan Felix langsung sibuk bermain. Changbin juga mencoba berbaur dengan kedua bocah yang ada di hadapannya.
" Silahkan diminum calon adik ipar..." Goda kakak Seungmin.
" Kakak!!!" Seungmin mencubit lengan kakaknya, sementara Chan hanya tersenyum.
" Bagus ya banyak anak-anak, jadi rumah terasa lebih ramai begitu," Seungmin menahan emosinya.
" Jeongin sepertinya sangat penyukai Felix. Biasanya dia tidak mudah dekat dengan siapapun,"
" Tapi kalau sampai panggil mama... Itu kedekatan yang bagaimana ya?"
" Kakak, sebaiknya kakak pergi kebelakang sebelum aku hilang kesabaran!" Bisik Seungmin.
" Oh iya maaf ya tuan Bang, aku lupa kalau sedang memasak sesuatu. Aku tinggal dulu ya..." Kakak Seungmin tersenyum.
" Kakak mu lucu juga,"
" Ah iya dia memang sepeti itu. Aku minta maaf kalau anda tidak nyaman."
" Aku nyaman, nyaman sekali malah." Mata Seungmin terbelalak mendengar perkataan Chan.
" Ini.. ini maksud ku rumah mu nyaman sekali, iya!" Chan salah tingkah.
" Eh kalian berdua! Itu mainan bukan untuk di makan! Nanti tertelan bagaimana? Papa!" Changbin mulai kewalahan menghadapi Jeongin dan Felix. Chan dan Seungmin langsung berlari ke arah mereka.
" Kau masih saja menyangkal perasaan mu pada tuan Bang itu. Akua lebih setuju kau dengan duda dua anak itu dari pada kau harus kembali pada si plin plan Minho." Kakak Seungmin mengoceh sendirian di dapur.
" Papa!" Felix berteriak, sontak Seungmin langsung menoleh ke arah pintu. Felix berlari menuju Minho yang datang dengan membawa mainan untuknya.
" Kau ini tau saja kalau papa bawa mainan untuk mu," Felix tersenyum bahagia.
" Loh, PD-nim? Anda kok bisa ada di sini?" Minho sama sekali tidak menyadari kehadiran Bang Chan saat di rumah sakit.
" Aku adalah guru dari anak sulung keluarga Bang," Seungmin menjelaskan.
" Oh begitu! Felix mau main dengan papa?"
" Bukan guru!" Changbin angkat bicara.
" Guru Kim adalah calon mama kami!" Bang Chan terkejut bukan maim mendengar pernyataan putra sulung nya tersebut.
" Mama! Mama! Mama!" Jeongin juga ikut-ikutan. Felix yang tak terima langsung berlari dan mendorong Jeongin.
" Ini mama lix, bukan mama In!" Kepala Seungmin mendadak pusing oleh perbuatan anak-anak ini.
[ Yang dipikirkan anak-anak ]
" Pokoknya aku tidak akan menyerahkan mama begitu saja!" Felix siap mempertahankan benteng pertahan.
" Mayday jendral In,musuh sudah di depan mata. Segera siap kan seluruh pasukan!" Changbin bersedia menyerang.
" Ay yai kapten!" Jeongin kebanyakan nonton spongebob.
Semetara itu yang di dapur juga tak mau kalah.
" Coba tebak apa yang sedang mereka pikirkan?!" Kakak Seungmin memperhatikan ketiga anak kecil itu saling melemparkan pandangan tajam.
" Entahlah kak, mereka membuatku pusing..."
" Mangkanya kau harus tegas! Pilih tuan Bang atau mantan mu yang ga jelas kepribadiannya itu,"
" Kakak, sudah ah. Ayo cepat siapkan makanannya!" Seungmin mengidangkan beberapa masakan di meja.
" Felix sayang, ayo cepat dimakan!"
" Mama... Suapi.." Felix manja.
" Mama.. In nyam!" Jeongin tidak mau kalah.
" Jeongin, sini biar papa yang suapi,"
" Ndak!!!" Jawab Jeongin ketus.
" Ini mama Lix, bukan mama In!" Felix meninggikan suaranya.
" Felix sayang, gimana kalau mama Felix jadi mama Jeongin juga? Jadi Felix bakal jadi hyung," Kakak Seungmin memprovokasi Felix.
" Lix jadi hyung?" Felix berpikir keras.
" Kakak kau ini apa-apaan sih,"
" LIX MAU JADI HYUNG!!" Felix tersenyum sumringah.
" In saengie, Lix hyungie..." Felix mendekati Jeongin.
" Hyungiee!!" Teriak Jeongin bahagia.
" Astaga...." Seungmin memegangi kepalanya. Chan tak bisa menahan tawa saat melihat kelakuan dua mahluk manis itu.
Minho merasa tak dianggap di sana. Dia pun bangkit dan langsung pamit. Kali ini Felix sama sekali tidak memperdulikan keberadaan nya hingga membuat Minho makin memanas.
" Uhh manis nya, sekarang Felix jadi hyung Jeongin ya, jadi Felix ga boleh nakal sama Jeongin..." Felix dan Jeongin berpelukan.
" Anak-anak tahan sebentar ya biar papa foto!" Chan mengeluarkan handphone nya. Seungmin hanya tersenyum melihat keuwuan ke dua anak itu.
Kurang lebih seperti ini gaes 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
[ GS ] Need You
Fanfiction[ ChanMin AREA ] [ 21+ ] Merindukan sosok yang tak pernah ku lihat, tapi aku bisa merasakan ketulusan nya lewat dirimu... Mama.. Bijak sebelum membaca, Book ini mengandung unsur dewasa grade 25+ Bagi yang belum cukup umur silahkan skip saja. Sekian...