FIWAC 03.

4.2K 473 16
                                    

 
   Darel sudah di perbolehkan pulang Tapi masih tetap Tidak boleh Melakukan aktivitas yang banyak menguras tenaga.

Sebelum pulang ke Mansion nya Darel Menyempatkan diri Menjenguk Louis yang masih di rawat.

"Cepatlah sembuh, Jika membutuhkan bantuan datang saja padaku oke?" Kata Darel sambil tersenyum, Jujur saja Darel sedikit Penasaran pada sosok Louis, yang misterius.

"Mana Sudi aku meminta bantuan mu sialan" jawab Louis datar, Lain di mulut lain di hati, Louis justru sedang memikirkan tawaran itu, Louis tidak mau Percobaan nya mati.

Lagi-lagi Darel mendapatkan Penolakan dari pemuda di depannya, bukan nya merasa sakit hati atau semacamnya Justru Darel malah senang Mengganggu Louis yang emosian.

"Baiklah aku akan pulang bye" kata Darel sambil berjalan menuju pintu.

"Bisakah kau memberikan makan peliharaan ku?" Tanya Louis pada Darel, Louis memalingkan wajahnya ke arah jendela, Louis tidak mau Darel melihat wajahnya.

Darel terkekeh karna menurutnya Louis itu lucu, Dia Sangat keras kepala dan memiliki Ego yang tinggi.

"Baiklah, tapi ini tidak gratis kau tau" kata Darel sambil Menyeringai, Kapan lagi Darel akan Bertemu Dengan manusia semacam Louis kan.

"Baiklah, pergi Lah alamatnya ada di kunci ini" kata Louis mengiyakan sambil melempar Gantungan kunci pada Darel.

"Dan jangan berani-berani kau Membawa Peliharaan ku atau aku akan membunuh mu" Kata Louis Serius Susah payah dirinya membawa Martha, tapi Louis tidak punya Pilihan lain, Martha Masih mempunyai apa yang Louis inginkan.

"Hmm, dari pada aku membawa peliharaan seseorang bukan kah akan lebih baik jika membawa sang majikan saja?" Tanya Darel sambil menaik Turunkan alis nya, Di barengi Dengan senyuman mesumnya.

"Sialan, cepatlah pergi" Louis Melemparkan Bantal ke arah Darel dengan kesal, Jika saja kakinya Baik-baik saja mana sudi Louis meminta bantuan Darel.

Lihat kan? Louis itu berbeda, Tidak pernah ada orang yang mengusir nya seperti ini, hanya Louis saja yang berani, dan sialnya dirinya justru suka dengan Perlakuan Louis padanya.

***

Darel sudah berada di Hadapan rumah milik Louis tentu saja, di antarkan oleh Nick yang Membuntutinya seperti anak Bebek.

Saat memasuki rumah yang lumayan sederhana, Di dalam sangat bersih dan juga harum. Semua Barang tertata rapih sepertinya Louis tipe orang perfeksionis.

"Nick cari ruangan itu?" Kata Darel yang masih melihat-lihat lukisan yang sangat Indah, Darel tidak Bohong lukisan yang ada di rumah Louis sangat bernilai seni tinggi, Louis punya selera yang bagus soal lukisan.

Nick pergi mencari ruangan yang di katakan oleh Louis, Dan Yap pintu menuju ruangan Rahasia itu berada tepat di bawah Kulkas seperti yang di Katakan Louis.

"Aku menemukan nya" teriak Nick dari arah Dapur.

Darel segera pergi untuk memberikan makan peliharaan milik Louis yang katanya sangat Cantik! Cuihhh.

Setelah menggeserkan kulkas nya Darel Membuka kulkas itu guna mengambil makan untuk si peliharaan. Dan saat sudah berada di dalam ruangan itu Darel lumayan takjub dengan semua benda yang ada disini, banyak peralatan medis bahkan ada meja untuk melakukan operasi, ada juga kertas-kertas yang tertempel di dinding.

"Disini Darel" kata nick sambil menunjuk Kandang yang berisi Seorang Wanita, itu Martha.

Martha yang melihat kedatangan Darel Memohon Untuk bisa di bebaskan nya dari psycophat gila yang menahan nya, Martha memang Tidak disiksa oleh Louis, tapi Saat Louis menjelaskan Tentang penelitian nya, itu membuat martha was-was kapan saja psycophat itu bisa membunuh Nya. Jikapun ia ikut dengan Darel pasti keadaannya juga tidak akan jauh lebih baik, tapi masih bisa memiliki Harapan untuk kabur.

Fall In Love With A Criminal (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang