FIWAC 06.

3.5K 408 17
                                    


"Bisakah kau membuat bajingan itu diam!? Tidak lihat jika aku sedang makan??" Louis Menatap Darel dengan tajam tersirat akan kemarahan dan ketidaksukaan karna sarapan nya terganggu akibat ocehan minta ampun dari orang yang sedang di siksa oleh Darel.

"Kau sendiri yang mengusulkan untuk membuat nya mati secara perlahan lalu kenapa sekarang protes?" Darel menatap Louis Dengan pandangan Watados nya yang malah membuat Louis sangat kesal bukan main.

"Jahit saja mulut nya itu Sialan aku bosan mendengar suaranya itu" Louis kembali melanjutkan sarapan nya tanpa beban seolah-olah apa yang dirinya katakan barusan adalah sesuatu yang biasa saja.

"Ah kamu benar juga Sayang, Nick Ambilkan Kawat Dan perapian agar mudah menjahit mulutnya" Nick hanya bisa Pasrah saja melihat Bos sekaligus sahabat nya yang semakin sesat karna bergaul dengan seorang dokter psycophat seperti Louis.

Darel adalah tipe orang yang suka membunuh dengan sekali tembak atau bisa di bilang dia tidak terlalu menyukai menyiksa korban nya karna membuang-buang waktunya saja, Tapi sekarang justru dia menyiksa korbannya dan Ya itu usulan dari Seorang louis.

Para anak buahnya hanya bisa Bergidik melihat bagai mana Darel Menyiksa Orang yang di duga telah membocorkan kerahasiaan organisasi mereka dan itu usulan dari Louis, ingatkan mereka untuk jangan mencari gara-gara dengan dokter muda itu!.

Setelah menyiksa korbannya hingga tewas dan tanpa beban nya Darel mendekati meja makan.

"Jangan Berani-beraninya menyentuh makanan dengan tangan menjijikan mu itu!" Baru saja Darel akan mengambil makanan di meja suara peringatkan dari Louis membuat Darel merenggut. Sebenarnya siapa tuan rumahnya disini!!?.

Setelah Darel pergi ke lantai atas Untuk membersihkan badan nya yang penuh dengan darah. Louis berjalan menuju mayat yang mengenaskan, louis tersenyum puas melihat mayat itu. Bibir yang di penuhi kawat panas, Jari-jari tangan nya yang sudah hilang, kedua bola mata yang sudah di gantikan logam panas, telinga yang sudah menghilang, dan kedua kakinya yang sudah hancur.

"Hmm Dia bahkan lebih mengerikan" Louis terkekeh tanpa mual sedikit pun melihat keadaan mayat seperti itu.

'Ternyata psycophat lebih mengerikan daripada mafia' Nick Tentu saja hanya mengatakan nya dalam hati mana berani dia sama psycophat modelan Louis.

"Beres kan mayat nya" Louis Pergi ke ruang santai Untuk menunggu Darel yang selesai mandi. Tanpa menghiraukan para anak buah Darel yang sudah ketakutan, Setelah bertemu pasangan nya bukan nya lebih baik justru malah semakin sesat kenapa tidak seperti di novel saja?.

"Aku akan bertemu Jacob Malam ini" Louis mengatakan nya dengan enteng

"Sebelum bertemu dengan nya bagai mana jika jika berciuman dulu saja?" Darel menaik turunkan alis nya.

"Apa hubungannya sialan!!" Darel Terkekeh melihat tatapan nyalang di layangkan Louis padanya.

"Siapa tau saja nanti kamu mau mencium nya? Jadi mungkin aku yang pertama berciuman dengan mu" Melihat gerak gerik Louis semakin marah malah membuat Darel semakin suka menggodanya ntah karna apa.

"Ciuman pertama katamu? Cih kau bukan yang pertama" tapi kucingku yang menjadi ciuman pertama ku, Louis mengatakan nya dengan santai.

"Bisakah kau membawa 2 orang ini ke tempat eksperimen ku?" Louis melemparkan dua lembar foto pada Darel, Meskipun Sedikit bingung Darel meng iyakan saja.

"Saat kau kembali dari pertemuan dengan Jacob mereka sudah pasti akan berada di Hadapan mu tenang saja" Louis tidak akan pernah meragukan Darel untuk masalah seperti ini.

"Dan kau akan di awasi oleh ku agar tidak macam-macam" Darel Berkata dengan datar sambil menatap Dingin ke arah Louis, tapi Sedetik kemudian ekspresi nya berubah hangat seolah-olah ekspresi Darel yang barusan hanya ilusi semata.

Sudah Louis katakan jika orang-orang yang berada di lingkaran setan Jauh lebih berbahaya dan lebih mengerikan.

Louis hanya mendengus tanpa ada niatan menjawabnya, Sebenarnya mereka sama-sama memanfaatkan satu sama lainnya jadi ya menurut Louis mereka impas untuk sekarang.

"Nick siapakan keperluan Louis untuk bertemu Jacob nanti malam, ingat jangan sampai ada satu kesalahan pun!" Darel Berkata dengan nada datar, Louis tidak perduli hanya untuk membodohi Jacob itu masalah gampang untuk nya.

***

Saat ini Louis sedang berada di restoran bintang lima, tentu saja yang menentukan tempat nya adalah Jacob. Louis hanya mengikutinya saja, beberapa anak buah milik Darel juga ada di beberapa meja.

"Senang Bisa bertemu secara pribadi dengan anda Dokter Louis" Louis hanya mendengus Mendengar kata-kata manis yang keluar dari mulut pemuda di depannya ingin sekali louis merobek bibirnya.

"Seharusnya saya yang merasa tersanjung karna bisa makan malam dengan Anda" Jacob yang merasa dokter Louis memiliki ketertarikan dengan nya dan hal itu membuat Jacob bangga pada dirinya. Louis tersenyum paksa melihat Jacob yang terlihat bangga pada dirinya sendiri hingga ingin sekali Louis Menghancurkan wajah nya!.

"Ouh ya Akhir-Akhir ini apa yang sedang di lakukan Dokter Louis?" Jacob menatap Sosok di depannya dengan ke keingintahuan nya.

"Panggil saja Louis, Akhir-Akhir ini Saya sedang mengerjakan Eksperimen kecil-kecilan" Louis menjawab dengan sedikit jujur pada pemuda ini.

"Wah eksperimen seperti apa?" Jacob bertanya dengan antusias, tidak heran orang-orang mengatakan bahwa sosok di depannya adalah dokter yang jenius.

"Kenapa apakah ingin bergabung?" Tanya Louis Menatap Jacob sambil tersenyum manis.

"Apakah boleh?" Tanya jacob dengan nada sedikit Ragu, apakah bisa orang biasa mengikuti eksperimen?.

"Tentu saja banyak juga yang ikut serta ibu dan adiku......... tapi_" Louis Merubah suasana nya menjadi sedih.

"Kenapa Louis apakah ada masalah dengan eksperimen nya?" Tanya Jacob, Jacob berusaha mendapatkan Peran penting untuk sosok di depannya.

"Hmmm... Iya adikku tidak bisa pulang dari negri tetangga karna pasport nya hilang dan membutuhkan Token Jalur Air:(" Sebisa mungkin Louis mengatakan nya dengan Nada Se prihatin mungkin untuk menarik simpati Jacob.

"Kamu pasti sangat sedih, Ayahku miliki token nya tapi tidak tau dimana ia menyimpannya" Jawaban dari Jacob sontak membuat sangat Heran pemuda ini bodoh atau bagai mana?.

"Kalau tidak bisa tidak apa-apa jangan saya tidak ingin Merepotkan mu" Louis memandang jacob yang berdiri dan langsung duduk di samping nya sambil menepuk-nepuk punggung Louis, Dia yang bodoh atau aku yang terlalu pintar sih?.

"Tenang saja aku akan berusaha mendapatkan nya" Jacob berkata dengan mantap, Biarkan sajalah nanti mungkin ia hanya akan di marahi Ayah nya tapi kesempatan bisa menjadi kekasih dokter muda ini sangat langka dan lagi Dia bisa membuktikan pada teman-teman kalau dia adalah playboy sejati.




TBC

Darel pacaran kah sama Louis?

Fall In Love With A Criminal (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang