Masa promosi pun usai. Saat ini semua member bangtan sedang mempersiapkan tour konser di belahan dunia. Dan tentu saja ini adalah konser terakhir sebagai penutup era.
Sempat tertunda dua bulan lebih untuk pemulihan kesehatan jimin dan juga memberi jeda kepada member bangtan yang lain untuk mempersiapkan diri dan stamina. Karena tentu saja tour konser di berbagai negara sangat membutuhkan tenaga ekstra dan fisik yang kuat untuk sebuah penampilan yang spektakuler dan totalitas.
Terutama untuk kesehatan jimin. Beberapa minggu ini jimin di sibukkan dengan pemulihan kesehatannya. Ya hanya memeriksa dan diberikan suplemen.
Sebenarnya jimin disarankan untuk kemoterapi dan hiatus selama masa pemulihannya. Namun jimin sangat keras kepala menolak hal itu. Kemoterapi atau tidak baginya sama saja, ia tidak akan bisa seperti dulu.
Hari ini jimin hendak latihan bersama yang lain untuk tour konser namun terus saja di tahan oleh hyung kutubnya, yoongi. Hal ini membuat jimin sangat kesal sekali.
"Yoongi hyung jeball" ujar jimin penuh permohonan.
Yoongi mengalihkan pandangannya. Ia tidak bisa untuk tidak menolak keinginan jimin, namun ia akan lebih merasa sangat bodoh jika menuruti apa yang jimin inginkan saat ini.
Yoongi sangat bingung harus berbuat apa saat ini. Melihat di drom hanya dirinya dan jimin saja. Dan yoongi sedikit menyesal karena menolak tawaran hoseok untuk menemaninya menjaga jimin yang sedang sakit.
"Tidak, sudah ku bilang tidak ya tidak. Kau tidak bodoh bukan untuk mengerti bahasa manusia" ujar yoongi mencoba sarkas. Ia berharap dengan begini jimin sudah tidak menginginka hal tersebut.
Namun sialnya apa yang terucap dari mulut jimin saat ini membuat keputusan yoongi menjadi goyah.
"Aku akan hiatus hingga sembuh, aku akan mengikuti apa yang dokter katakan setelah hyung mengizinkan aku tampil di perfomance nantinya"
"Jimin untuk apa kamu datang ?" Tanya hoseok.
"Tentu saja aku pergi latihan, hyung ini memberi pertanyaan aneh - aneh saja haha.."
"Bukan, maksudku kamu kan lagi ngejalanin perawatan jadi tidak usah latihan jim" ujar hoseok menjelaskan.
"Jimin sakit ? kamu sakit apa memang ? " Tanya pelatih bangtan.
"Emm.. tidak, hanya sedikit kurang enak badan saja tapi itu hal biasa" dusta jimin pada pelatih. Ia melotot ke arah hoseok yang kelepasan.
"Yak hyung jaga ucapanmu" ujar jimin dengan muka julidnya.
"Yoon, kenapa kamu membawanya kesini sih. Kan sudah di sepakati jangan bawa jimin pergi latihan" omel jin dengan nada lirih.
"Dia yang memaksa" ujar yoongi seadanya.
"Tapi hyung kan bukan orang yang mudah terkecoh sama rayuan jimin. Kenapa tetiba nurut" heran jungkook.
"Dia memberi penawaran yang menggiurkan" ujar yoongi lagi.
Pemuda dengan kulit paling putih itu berjalan ke arah pojok ruangan dan mulai melatih rapp nya daripada menjawab pertanyaan dari member yang lain , yang pasti tidak akan ada akhirnya.
Jimin yang jadi bahan pembicaraan kini sibuk menari di depan cermin. Tubuhnya begitu lihai menari mengikuti alunan musik meskipun stamina nya masih melemah. Namun semangat pria busan kelahiran 95 itu tidaklah padam begitu saja.
Tiga jam berlalu, semua member pulang ke drom karena hari sudah malam dan besok mereka harus latihan lagi dan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Swan [END]
أدب الهواة"A dancer dies twice. Once when they stop dancing, and this first death is the more painful." Park Jimin, pemuda yang memiliki hati selembut sutra dan paras yang begitu sempurna. Semua orang mengenalnya sebagai penari terbaik di BTS. Sosok hangat d...