Jimin ambruk begitu saja. Dengan sigap para staff mematikan pencahayaan di panggung dan beberapa staff langsung membopong jimin turun dari panggung. Membawa kegaduhan terutama keenam member bangtan yang sekarang terlampau khawatir.
Jimin di larikan ke rumah sakit. Sementara keenam member bangtan harus tetap melanjutkan penampilan terakhir mereka untuk beberapa menit ke depan. Bukan tidak ingin menemani jimin, hanya saja mereka harus tetap profesional.
Usai acara selesai semua member bangtan langsung ke rumah sakit dimana jimin di rawat. Disana sudah ramai dengan keluarga jimin yang jauh - jauh datang dari busan.
"Ah kalian datang juga, jimin .. dia ingin berbicara pada kalian" ujar ayah jimin sambil merangkul istrinya yang terus saja menangis.
Keenam member bangtan masuk ke dalam ruangan. Betapa sakit hati mereka saat jimin terlihat memucat disana dengan berbagai alat bantu.
"Jim, sudah ku bilang kan jangan memaksakan dirimu" omel jin.
Jimin tersenyum di bibir pucatnya namun berubah menjadi sendu.
"Ah menyebalkan, aku menggagalkan penampilanku. Pasti army akan kecewa melihatku yang tampil begitu payah" ujar jimin.
"Tidak, yang tadi itu sangat bagus. Dan aku yakin army pasti akan memahami kondisimu jim. Jangan mengatakan hal itu" ujar namjoon.
"Tetap saja, itu penampilan paling payah yang aku lakukan" gerutu jimin.
Hening, tidak ada yang berbicara dan hanya suara dari alat bantu pernapasan yang terdengar.
Tiba - tiba jimin merasa tubuhnya seperti di tusuk - tusuk oleh belati dan kepalanya seperti di timpa beton.
"Arrgghhh" erang jimin tidak mampu menahan sakit di kepalanya.
Semua member panik seketika. Saat namjoon hendak pergi memanggil dokter dengan sigap jimin menahan lengannya. Ia menggeleng, mengisyaratkan kepada namjoon untuk tidak memanggil dokter.
"Aku ingin berbicara banyak hal pada kalian sebelum aku tidak akan pernah berbicara lagi sama kalian" ujar jimin.
"Yakk !! Jimin jangan mengatakan hal seperti itu. Kau membuatku takut" protes taehyung.
"Jimin hyung jangan berkata aneh - aneh, kookie tidak suka" ujar jungkook yang sudah berderai air mata.
Jimin hanya tersenyum menanggapinya.
"Kookie sangat menggemaskan jadi harus percaya diri tampil di hadapan penggemar. Setelah ini hyung mungkin tidak akan bisa membantu menjadi member yang imut"
"Hobi hyung percaya dirilah, penggemar sangat menyukaimu. Kamu punya visual yang indah dan unik yang tidak banyak orang miliki"
"Jin hyung, terima kasih sudah selalu menjagaku, menjaga member lain dan menjadi sosok kakak dan ayah kedua kami. Tetaplah jadi dirimu sendiri"
"Taehyung - ah percaya dirilah. Jangan insecure, kau ini sempurna. Dan setelah ini, jangan lupa membeli boneka chimmy ku yang keluaran terbaru. Ku dengar store menjual versi gulingnya"
"Yoongi hyung terima kasih atas semua perhatianmu padaku. Aku sangat bersyukur memiliki hyung sepertimu"
"Joon hyung kau leader terbaik. Aku beri saran jika melakukan vlive jangan sampai membocorkan spoiler jika tidak ingin di tegur PD-nim"
Sedari tadi ia meremas tangan pada sprei, menahan segala sakit yang di tahan olehnya. Bahkan saat berbicara pun ia mendesis tiada henti.
"To - tolong sampaikan pada eomma dan appa untuk selalu berbahagia. Taehyung - ah seringlah berkunjung kerumahku dan ajak bermain meski aku tidak mengajakmu"
"Eomma sangat senang jika kamu kesana hehe.."
"Aku izin untuk beristirahat, nde. Ini sangat melelahkan, jaljayo"
Tepat saat jimin memejamkan mata, ia melihat cahaya putih datang menjemputnya. Dan yang terdengar setelahnya hanya bunyi elektrokardiograf yang menunjukkan garis lurus. Tangisan member bangtan pun pecah saat itu juga.
Pagi dengan langit begitu cerah yang membawa aura menyenangkan bagi siapapun yang menatap. Angin sejuk yang membawa ketenangan. Suasana yang pas untuk memulai hari yang bersemangat. Namun itu sepertinya tidak akan berlaku bagi member bangtan soyeondan karena salah satu orang dari mereka telah gugur.
Banyak pembicaraan hangat di media massa yang menyebut park jimin. Member yang di nobatkan sebagai angel of bangtan, kini ia sudah benar - benar menjadi seorang malaikat.
Jimin sudah tidak lagi merasa sakit yang membuat siapapun melihatnya menjadi ikut terluka dan kini jimin berkumpul dengan orang - orang baik di surga sana. Meninggalkan jutaan cahaya bintang ungu yang kini di tinggalkan bulannya. begitu pun keenam member bangtan yang kehilangan satu serpihan mereka.
Iya, jimin kini sudah meninggal di hari dimana ia menyelesaikan tugasnya untuk menutup perfomance konser di akhir era.
Kepergian yang membawa banyak kesan dan kesedihan pada orang - orang di sekitarnya. Terutama keenam lelaki yang hidup bersama menitih karir di dunia musik.
"Jimin hyung sekarang pasti senang karena ngga lagi keganggu tidurnya" ujar jungkook dengan air mata yang membanjiri pipi gembulnya.
"Jim, sekarang kamu ngga ngerasain sakitnya lagi.." ujar hoseok dengan sesegukan. Tangan namjoon sedari tadi mengusap punggung hoseok perlahan guna memberi ketenangan.
"Ah jinjja .. akan sangat menyebalkan sekarang aku tanpa ada yang dipeluk" ujar taehyung sambil menengadah dengan mata mata merah yang terus berkaca - kaca.
"Selamat tidur yang nyenyak adik kecilku. Malaikat surga akan selalu menjagamu" ujar jin sambil mengusap air matanya.
"Kami dan army pasti akan merindukanmu selalu. Berbahagialah di surga sana" ujar namjoon dengan mata merah berkaca - kaca sambil merangkul hoseok.
"Jangan lupa datang dalam mimpiku atau aku akan menyusulmu" gumam yoongi sambil menaruh buket bunga di samping pasu jimin. Lelaki yang cuek dan dingin sepertinya pun tanpa sadar meneteskan air mata saat memandang foto salah satu orang yang sudah di anggapnya sebagai adik.
Keenam member bangtan pun berdiri berbaris dan memberikan penghormatan terakhir serta doa terbaik untuk jimin yang tenang di alam yang berbeda.
Setelah itu keenam member bangtan pun memilih pergi dari rumah abu. Tidak akan menjadi hal baik jika mereka terus disana dan akan menangis. Itu hanya akan membuat jimin mereka tidak akan tenang di surga sana.
~•~
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Swan [END]
Fiksi Penggemar"A dancer dies twice. Once when they stop dancing, and this first death is the more painful." Park Jimin, pemuda yang memiliki hati selembut sutra dan paras yang begitu sempurna. Semua orang mengenalnya sebagai penari terbaik di BTS. Sosok hangat d...