Bersama Qiren

2K 236 10
                                    

Tepukan pelan pada pipinya ia rasakan. Kelopak mata itu terbuka dan menampilkan iris emasnya yang bersinar di kegelapan.

"Yah!!"

Wangji menoleh, menemukan sang bayi yang sudah terbangun dan kini terduduk di sampingnya sambil menempelkan kedua telapak tangan pada wajah miliknya," Yah!! Ngunn!!."

"Mn. Sudah bangun," jawab Wangji. Ia duduk di kasurnya dan menatap bayi SiZhui yang kini menatap ke arahnya dengan senyum. Para Lan memang diwajibkan bangun pukul 5 pagi untuk bersiap bersiap memulai hari baru. Bayi itu ternyata bangun sesuai yang dijadwalkan, bahkan mungkin lima menit lebih awal. Dia bahkan membangunkan Wangji yang masih belum membuka matanya sebelum jarum jam mengarah tepat ke arah 12.

"Yahh!! Ma?," SiZhui menepuk pipi orang disebalahnya, menatap kembali ke arah sang ayah dengan mata bulatnya. Bertanya. Orang yang tadi pipinya ia tepuk masih terlelap dalam mimpinya, tidak terganggu dengan tepukan yang ia berikan.

"Masih tidur. Jangan diganggu," Wangji bangkit dari kasurnya dan merapikan tempat tidurnya. Ia memperbaiki cara tidur Wei Ying dan menaikkan selimut hingga lehernya. Lalu tangannya terulur untuk menggendong sang bayi.

"Yah? Nana?," Tanya bayi SiZhui saat ayahnya berjalan.

"Mandi,"

Kan Wangji membuka pintu geser yang menghubungkan kamar mandi miliknya. Disana ada bak besar dengan air yang sudah terisi air hangat. Ia melepaskan jubahnya dan masuk ke dalam bak itu untuk membasuh tubuhnya.

Tak lupa juga ia membasuh dengan lembut sang bayi yang kini tengah sibuk menyipratkan air kemana mana.

"Yah!Yah! Yah!," Bayi itu sepertinya menikmati acara mandinya.

Setelah membasuh tubuhnya, Wangji berdiri dan mengambil handuk untuk mengeringkan tubuhnya. Bayi SiZhui dililitkan handuk yang tubuhnya yang membuatnya tenggelam di baliknya.

Wangji mengambil baju yang akan dipakai bayi SiZhui, tetapi ia baru sadar bahwa SiZhui hanya mempunyai satu baju miliknya saat masih bayi dulu. Ia memperhatikan sejenak baju kecil di tangannya sebelum memutuskan memakai kan pada sang bayi. Seperti nya dia perlu belanja nanti

"Yah! Ma aa ngun?," Bayi itu bertanya dengan bahasa bayinya saat Wangji mengusap kulitnya dengan minyak telon agar SiZhui tidak kedinginan.

"Nanti. Jam 9," jawab Wangji memakai kan bedak.

Bau minyak telon dan bedak membaur menjadi satu dan menggelitik hidung Wangji. Jingshi yang tadinya bau kayu manis milik nya kini sudah dipenuhi bau bayi yang membuat siapa saja mabuk jika menghirupnya.

Kini SiZhui sudah dipasangkan baju dan pita dahi milik nya. Sudah rapi dan harum, siap memulai hari baru nya.

"Tunggu disini. Ayah mau ganti baju," ia berucap pada SiZhui . Bayi itu mengangguk seolah mengerti dan duduk manis sambil memainkan jari jarinya. Menunggu ayahnya selesai bersiap.

"Ayo," Wangji yang sudah siap dan rapi menggendong bayi SiZhui keluar Jingshi. Bayi itu melambai pelan pada sang mama yang masih tertidur dari balik bahu ayahnya.

"Ma! Dada!!,"

***

Wangji menggendong bayi SiZhui yang duduk anteng dalam dekapan sang ayah. Matanya menatap sepanjang jalan dengan antusias seolah baru melihatnya. Terkadang ia berpapasan dengan beberapa murid yang ingin pergi ke kelas.

"Salam HanGuangJun ."

"Selamat pagi,  HanGuangJun."

SiZhui Became A Baby!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang