Bertanggung Jawab

4.4K 573 48
                                    

Wei WuXian dan Lan Wangji kini berjalan melewati koridor menuju Jingshi milik Wangji. Di dalam hatinya, ia berdoa kepada dewa agar tidak dipertemukan oleh Pak Tua Qiren itu. Sungguh, jika biasanya dia akan tertawa bertemu pak tua itu dan menjahilinya. Kini ia malah gugup dan cemas. Bukan karena takut dimarahin, karena hal itu biasa baginya. Tetapi ia takut ditanya tanya tentang SiZhui yang berubah jadi bayi. Apalagi SiZhui ikut berburu malam dengannya. Otomatis menjaga keamanan nya adalah tugasnya. Dan Wei WuXian justru tidak menjaga tugas itu.

Pak tua Qiren pasti akan sangat marah. Ia yakin itu. Sangat yakin. Terlebih lagi, salah satu siswa kesayangan nya berubah jadi bayi. Kepalanya sudah siap jadi persembahan para dewa.

Menyadari hal itu. Wangji menggenggam tangan istrinya," Wei Ying, tenang."

Wei WuXian tersentak saat tangannya dilingkupi rasa hangat. Ia tersenyum kepada Wangji," Terima kasih, Lan Zhan."

"Mn." Ucap Wangji sambil mengangguk.

Tetapi sepertinya dewa memang punya dendam dengan dirinya. Doa yang ia mohon kepada dewa justru malah tak dijawab. Pak tua itu malah berjalan ke arah dirinya dengan tangan mengelus jenggot seperti biasanya.

Tuk.

Pasangan itu berhenti. Begitu juga Lan Qiren. Wangji memberi salam hormat kepada pamannya itu," Paman."

"Kau sudah kembali, Wangji?" Tanyanya.

"Mn. Sudah." Wangji mengangguk. Lan Qiren tersenyum tipis sebelum matanya melihat orang disebelah keponakannya itu. Senyumnya langsung luntur dan berubah menjadi rengutan.

"H-Halo, paman." Wei WuXian menyapa dengan cengiran biasanya. Mencoba.

"Siapa yang kau panggil paman, huh?" Sungutnya dengan kesal. Melihat Wei WuXian di manapun berada pasti selalu menyusut emosinya. Lama lama ia bisa kena darah tinggi kalau harus dipertemukan oleh anak tengil itu. Jika bukan Wangji yang meminta kepadanya untuk membiarkan istrinya itu tinggal di Gusu, mana Sudi dia. Mendengar Wangji menikahi Wei WuXian saja sudah hampir membuat nya mati ditempat.

"Ahahaha." Wei WuXian hanya bisa tertawa kaku untuk menutupi kegugupannya.

Lan Qiren memicing. Membuat pria itu makin gugup di pandangi. Apalagi dia sudah mengusap jenggot kebanggaan nya itu.

"Apa itu?" Lan Qiren menunjuk buntelan yang berada di pelukan Wei WuXian.

"Ah... Cuma baju kotor." Jawabnya agak gugup. Ia berdoa dalam hati. Semoga SiZhui masih terlelap dengan nyaman dan tidak muncul tiba tiba. Semoga semoga...

"Len!" Bayi kecil itu menyembul. Menampilkan tawa menggemaskan nya.

Lan Qiren membalak kaget melihat bayi yang tiba tiba muncul itu.

"Itu...!" Lan Qiren menunjuk muka Wei WuXian dengan marah,"Kau! Beraninya kau membawa anak hasil selingkuhan mu ke sini!"

Wei WuXian menggeleng keras dan langsung menjawab," Tidak, anda salah paham pa- maksudku Tuan Qiren! Ini bukan anak hasil selingkuhan ku. Lagi pula untuk apa aku berselingkuh jika aku punya HanGuang-Jun sempurna sebagai suamiku. Aku bersumpah!" Wei WuXian mengangkat dua jarinya. Disebelahnya, Wangji yang datar dan diam, telinga nya memerah.

Lan Qiren hampir saja batuk darah mendengar perkataan yang menggelikan itu dari orang yang sangat ia benci," Lantas siapa bayi itu kalau bukan anak hasil selingkuhan mu?"

Baru saja ia ingin membuka mulut, tetapi Wangji sudah maju lebih dulu," Paman, akan Wangji jelaskan."

***

SiZhui Became A Baby!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang