Apa jadinya jika tiba tiba SiZhui terkena kutukan bayi iblis dan Lan Wangji serta Wei WuXian yang bertanggung jawab menjadi orang tua Lan SiZhui?!
Gusu yang tadi tenang kini berubah menjadi gunung Merapi yang meletus! Penuh suasana yang belum pern...
Jangan lupa komen dan vote kalian, Silahkan menikmati cerita ringan mereka ^=^ . . . . .
Begitulah hal yang terjadi dengan SiZhui. Junior Lan yang sekarang berubah jadi bayi.
Wei Wuxian menoel pipi gembil SiZhui. Bayi itu terlihat menggemaskan dengan jubah Lan kebesaran yang melilit di tubuh mungilnya. Itu lebih baik daripada SiZhui tidak pakai baju sama sekali dan bisa berakibat bayi kecil itu terkena flu. Mungkin ia akan meminta Wangji mencarikan baju untuk SiZhui kecil.
"Lan Zhan. Apa pamanmu akan marah?" Wei Wuxian sudah tahu jawabannya. Tentu saja Pak Tua Lan itu akan sangat marah. Apalagi dirinya dan Wangji yang bertanggung jawab.
"Ada aku." Jawaban Wangji membuat Wei Wuxian tersenyum.
" Aiyo...suami ku begitu baik sekali~" telinga Wangji memerah saat mendengar kata ' Suamiku'.
Wei Wuxian tertawa melihat suaminya yang malu mendengar perkataannya.
"Baba!" Seruan imut itu mengalihkan dirinya.
"Ada apa, hm?" Wei Wuxian melembutkan suaranya. Menatap bayi yang berada di pangkuannya entah kenapa membuat dirinya merasa seperti seorang ibu.
"Ngan...! Baba!" SiZhui memukul Wei Wuxian dengan kepalan mungilnya. Ia tidak mengerti apa yang diucapkan SiZhui. Tapi melihat tingkah menggemaskan dirinya yang memukul dirinya sambil menunjuk Lan Wangji , sepertinya dia tahu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Baiklah, baiklah. Aku tidak akan mengabaikanmu. Aiyo... Bayi kecil ini tidak ingin diabaikan." Ia mengangkat SiZhui dan mencium kedua pipi gembil SiZhui dengan gemas.
Si bayi tertawa renyah merasakan geli saat Wei Wuxian menciumnya.
Sedangkan Lan Wangji tersenyum kecil melihat interkasi antara keduanya
***
Lan JingYi menunggu dengan bosan. Ia sangat bosan. Sangat sangat bosan. Sudah satu jam dia duduk di tangga gerbang menunggu kepulangan SiZhui dan kedua seniornya itu. Perlu diingat bahwa JingYi adalah orang yang paling malas menunggu. Tapi karena kemarin ia kena hukum menyalin aturan Sekte yang berakibat dia tidak bisa ikut perburuan bersama SiZhui.
SiZhui menggerutu. Jika saja Pak Tua itu tidak memergoki dirinya yang mau mengambil cemilan malam di dapur, dia pasti sudah ikut bersama seniornya. Padahal sudah di ajak. Sepanjang ia mengerjakan hukuman nya, tak habis habis ia memaki Pak Tua itu. Ups. Jangan sampai ada orang yang mendengarnya atau dia bakal kena hukum lagi.
Penantian nya akhirnya selesai. Ia melihat keledai butut yang ditunggangi oleh seniornya itu serta HanGuang-Jun. JingYi berdiri, siap menyambut. Tapi kenapa hanya ada dua orang? Dimana SiZhui?
"Selamat datang, Senior Wei, HanGuang-Jun." Saat mereka sampai di bawah tangga menuju gerbang, Lam JingYi dengan sopan memberi hormat.