Desa Bambu

4.3K 571 26
                                    

Tinggalkan vote dan komen sebagai bentuk apresiasi kalian.
Goal 50 vote dan 25komen
Maafkan jika ada typo.
Semoga kalian menikmati kisah mereka ^=^

Lan SiZhui berdiri di gerbang Awan Peristirahatan. Menunggu kedua senior nya yang akan memulai perjalanan.

Senyum terpantri di kawah tampannya. Pedangnya tergantung manis di belakang punggung, persediaan obat obatan pun sudah lengkap semua. Karena bersemangat menunggu perjalanan bersama kedua seniornya itu, ia jadi bangun satu jam dari jadwal Sekte Gusu Lan yang selalu bangun tepat jam 5 pagi.

"SiZhui!" Wei Wuxian melambaikan tangannya yang tengah duduk di atas keledai kesayangan nya itu. Sedangkan Lan Wangji seperti biasa menarik tali pengekangan keledai yang diberi nama Apel Kecil itu.

SiZhui tersenyum lebar, ia mendekat dan memberi salam sopan kepada mereka berdua," Selamat pagi, Senior Wei, HanGuang-Jun."

Wei Wuxian mengusap pelan kepala SiZhui sebagai balasan," Apa kau sudah siap?"

Lan SiZhui mengangguk," Saya sudah siap!" Katanya dengan mantap disertai senyuman.

Wei Wuxian bertepuk tangan sekali," Bagus! Ngomong ngomong dimana JingYi? Aku tidak melihatnya." Ia melirik ke sana kemari mencari pria pendek itu. Biasanya Lan JingYi akan bersemangat dan berkicau senang saat akan memulai perjalanan. Berapi rapi seolah ia akan menaklukan dunia.

Senyum tidak enak dikeluarkan SiZhui," JingYi masih menjalankan hukuman yang kemarin."

"Huh? Bukannya sudah selesai?"

"Itu... Dia harus menyalin 10 kali peraturan karena melanggar jam malam."

Wei Wuxian terbahak di atas keledainya. Apel kecil mendengus kasar.

"Hahahaha,benar benar si JingYi itu. Tidak ada kapoknya sama sekali."

Lan Wangji menahan tubuh Wei Wuxian yang mau oleng karena tertawa," Wei Ying, berangkat." Katanya mengingat kan.

"Oke, oke. Mari kita berangkat!"

***

Tujuan mereka kali ini adalah Desa Bambu. Desa yang terletak di pinggiran kota Gusu, dekat dengan pegunungan dan sungai. Dari pusat kota butuh sekitar 5 jam perjalanan berjalan kaki dan 3 jam terbang menggunakan pedang.

Desa itu jarang dikunjungi oleh orang luar, tapi lumayan terkenal di luar desa. Karena kebanyakan penduduknya bekerja sebagai pengerajin. Dan bahan dasar kerajinan mereka berasal dari bambu. Daerah sekitar situ pun banyak di tumbuhi bambu, bahkan ada hutannya. Maka dari itu desa itu dinamakan Desa Bambu.

Desa Bambu terkenal tenang dan damai. Penduduk nya ramah. Mereka jarang diserang mayat hidup ataupun iblis dan siluman. Hidup para masyarakat setempat setenang aliran sungai yang mengalir. Tapi keanehan mulai terjadi akhir akhir ini.

Lan Wangji dengar, Desa itu diserang oleh iblis dan mayat hidup. Para warga yang awalnya damai mengambil bambu di hutan tiba tiba diserang oleh mayat ganas. Warga itu ketakutan dan berteriak bahwa ia diserang mayat hidup. Awalnya hanya satu orang. Tapi penyerangan itu terus berlanjut hingga warga tidak berani pergi ke hutan .

Bukan hanya mayat hidup yang menyerang Desa Bambu. Sekarang iblis juga ikut meneror para penduduk desa hingga ketakutan.

Iblis itu mulai menyerang bayi hingga anak anak . Pertama, iblis itu hanya menakuti nakuti para penduduk desa yang akan mengambil bambu untuk dibuat kerajinan, tapi gangguan itu mulai meningkat seiring waktu.

Bayi hingga anak anak mulai menangis kencang. Menangis nya pun tidak wajar. Setelah pukul 9 malam hingga matahari terbit, tangis mereka tidak berhenti. Para penduduk awalnya mengabaikan itu dan hanya menganggap anak anak menangis karena sakit atau sedang rewel saja. Tetapi iblis itu mulai berani melukai salah satu penduduk. Membuat teror selepas matahari terbenam hingga pagi menjelang.

SiZhui Became A Baby!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang