» 𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 2 «

1.3K 186 34
                                    

"Terima kasih atas kerja kerasnya!"

Sugawara menganggukkan kepalanya dan melambaikan tangannya, pemuda berambut putih itu sudah menyelesaikan kegiatan klubnya ditemani oleh (Name), Adik kesayangannya.

"Kak, klubnya seru juga," puji (Name) sambil memakan bakpao pemberian Hinata. 'Tak bisa dipungkiri kalau (Name) ada sedikit perasaan pada Hinata, entah perasaannya terbalas atau tidak.

"Benar 'kan? Klub voli memang menyenangkan! Kamu kalau mau main lagi boleh kok!" balas Sugawara sambil menepuk-nepuk pelan kepala Adiknya dengan sayang.

"Iya, tapi Kak ...."

"Iya?"

(Name) menelan potongan bakpao di dalam mulutnya dan menoleh ke arah Sugawara dengan tatapan polos.

"Kakak, kau seperti Mama saja di klub voli ya."

Sugawara berhenti berjalan, memproses apa yang dikatakan oleh Adiknya.

Dia? Seorang Mama?

"Eh hah! Mana mungkin! Aku laki-laki! Laki-laki!" seru Sugawara membantah perkataan (Name).

"Tapi tadi Kakak mengusap-usap kepala Hinata dan mengatakan hal-hal yang mirip dengan seorang Ibu yang bangga pada anaknya," jelas (Name) panjang lebar. Sugawara berpikir sebentar, menyadari kalau dia memang melakukan hal-hal yang disebutkan oleh (Name) tadi.

"Lah benar juga–"

"Makanya 'tak heran kalau Nishinoya menamai kontak Kakak dengan 'Sugamama'," ucap (Name) cepu.

"HAH?!"

(Name) menutup kedua telinganya ketika Sugawara berteriak nyaring. Untung saja jalanan yang mereka lalui sedang sepi, jadi tidak akan ada orang yang marah karena Sugawara berteriak seperti tadi.

"Tapi aku bukan Mama! Aku ini laki-laki jadi seharusnya Papa!" jelas Sugawara tidak terima.

Pemuda bersurai putih itu terus mengoceh mengenai hal-hal di klub voli tadi, sesekali (Name) menanggapinya dan tertawa kecil karena Sugawara membalas candaannya.

Sungguh menyenangkan punya Kakak penyayang seperti Sugawara yang rela melakukan apa saja untuk Adiknya.

"Oh iya Kak, kemarin Ibu bertanya soal cita-citaku," kata (Name) tiba-tiba. Sugawara menaikkan kedua alisnya mendengar topik yang diutarakan Adiknya.

"Aku bingung mau jadi apa setelah lulus SMA nanti ... Ibu memang bilang aku boleh jadi apa saja selama itu baik, tapi aku bingung," tutur (Name) sambil meremas pelan ujung roknya sambil berjalan.

Sugawara sedikit menundukkan kepala sambil tetap melangkahkan kakinya, tangan besarnya kembali menepuk-nepuk pucuk kepala (Name).

"Tidak apa-apa, masih ada waktu untuk memikirkannya. Untuk saat ini lakukan dulu apa yang kamu suka, cita-cita bisa kamu temukan secara perlahan-lahan," jelas Sugawara dengan sebuah senyuman manis.

Membuat (Name) merasa sedikit tenang, ikut mengulas senyuman.

"Iya ...."

📚📚📚

𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲: 𝐀𝐢𝐭𝐡𝐚𝐧 • 𝐒𝐮𝐠𝐚𝐰𝐚𝐫𝐚 𝐊𝐨𝐮𝐬𝐡𝐢 𝐗 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 •
𝐁𝐲: 𝐍𝐚𝐯𝐞𝐫𝐚𝐩𝐡𝐚𝐞𝐥

Aithan • Sugawara Koushi X Little Sister Reader •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang