"...."
"Maafkan aku."
"...."
"Aku 'tak bermaksud menyakitinya, Sugawara Koushi-San."
Oikawa membungkukkan badannya setelah sempat dihajar sedikit oleh Sugawara karena menyentuh (Name). Padahal hanya cubit pipi, batin Oikawa.
"Iwa-Chan, dia masih memelototiku ya?" bisik Oikawa pada Iwaizumi yang berdiri di sebelahnya.
"Masih, dan makin tajam."
Oikawa bergidik ngeri mendengarnya. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Kakaknya (Name) akan semenakutkan ini.
Bahkan sekarang Sugawara memeluk (Name) dengan erat seolah 'tak mau melepaskan Adiknya.
(Name) memang pernah cerita padanya kalau dia punya Kakak yang sangat baik dan sedikit overprotektif, terlebih (Name) juga sangat menyayangi Kakaknya.
'Menyeramkan!' batin Oikawa yang masih bergidik ngeri.
"Kak, sudah ya? Mereka baik kok. Oikawa-San juga sering mengajariku pelajaran di Aoba Johsai dulu, Iwaizumi-San juga," jelas (Name) saat Sugawara masih menatap tajam Oikawa.
Sugawara memalingkan wajahnya dari Oikawa dan Iwaizumi, lalu menganggukkan kepalanya. Sisi Sugawara yang satu ini sangat jarang dilihat orang lain, kurasa Oikawa dan Iwaizumi cukup beruntung melihat sisi Sugawara yang satu ini.
Manja pada Adiknya.
"Oikawa-San, Kakak sudah memaafkanmu. Tapi jangan diulangi lagi, begitu katanya," ucap (Name).
Padahal Sugawara 'tak mengatakannya, tapi (Name) sudah mengerti apa yang ingin dikatakan olehnya. Hubungan batin Kakak-Adik.
"Baiklah! Kalau begitu kami pamit dulu. Sampai jumpa lagi (Name)-Chan dan Kakaknya!" seru Oikawa sambil melambaikan tangannya.
Iwaizumi menganggukkan kepalanya ke arah Sugawara dan (Name), lalu berjalan menyusul Oikawa. Berhubung rumah mereka dekat dan searah.
"(Name), maaf Kakak terlalu overprotektif ...," ucap Sugawara dengan nada lirih.
"Tidak masalah, Kakak 'kan Kakakku, jadi sudah wajar!" jawab (Name) dengan ceria.
Sugawara melepaskan pelukannya dan mengusap-usap pucuk kepala (Name) dengan sayang. Ah, lucunya ....
"(Nameeeee)-Saaaaaaan!"
Lepas dari Oikawa, terbitlah Hinata.
Pemuda berambut jeruk itu berlari dan berhenti tepat di depan (Name). Wajahnya begitu ceria sambil memegang sebuah kertas yang entah apa isinya.
"Ada apa Hinata-Kun?"
Dengan ceria, Hinata menunjukkan kertas ulangan harian matematika miliknya. Nilai Delapan puluh terpampang jelas pada kertas itu.
"Aku berhasil dapat nilai bagus berkat (Name)-San! Terimakasih banyak!" seru Hinata senang.
Sugawara menghela nafas lega, turut merasa lega saat Hinata dapat nilai besar di ulangan harian matematika.
"Eh sama-sama, itu juga 'kan berkat Hinata-Kun yang mau berusaha keras," jawab (Name) sambil membalas senyuman Hinata.
Seketika Hinata blushing karena manisnya senyuman (Name).
"Hehehe! T–terima kasih pujiannya (Name)-San!"
"Um! Sama-sama!"
Berakhir dengan Sugawara jadi nyamuk di depan dua insan yang nampaknya saling malu-malu?
:D
📚📚📚
𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲: 𝐀𝐢𝐭𝐡𝐚𝐧 • 𝐒𝐮𝐠𝐚𝐰𝐚𝐫𝐚 𝐊𝐨𝐮𝐬𝐡𝐢 𝐗 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 •
𝐁𝐲: 𝐍𝐚𝐯𝐞𝐫𝐚𝐩𝐡𝐚𝐞𝐥
KAMU SEDANG MEMBACA
Aithan • Sugawara Koushi X Little Sister Reader •
Fanfiction"Apa arti seorang Kakak?" Bagiku, Kakak itu orang yang pantas mendapat julukan 'Aithan'. Sesuai dengan namanya, Kakak itu orang yang kuat dan juga tangguh. Orang yang menyayangi adiknya dengan sepenuh hati. Sama seperti Kakakku, Sugawara Koushi.