» 𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 6 «

1K 172 16
                                    

"Enak?"

"ENAAAK!"

Sugawara terkekeh geli ketika (Name) memakan bakpao rasa ayam yang dia belikan dengan lahap. Apapun demi Adik tercinta, itu kira-kira yang dipikirkan Sugawara.

"Ini susunya jangan lupa diminum," ucap Sugawara. Lelaki beraura Ibu itu menyodorkan susu kotak rasa cokelat ke arah (Name).

"Oh iya, aku lupa susunya."

(Name) memakan potongan terakhir bapao lalu mengambil susu cokelat yang diberikan Sugawara.

"Enak! Oh iya, tumben Kakak traktir sepulang sekolah begini," ucap (Name) bingung.

"Aku baru dapat uang turnamen, hehe~"

(Name) menatap Sugawara dengan mata berbinar. Dia kagum dengan Kakaknya, pintar dalam pelajaran, sikapnya dewasa, penyabar, ditambah lagi pintar olahraga voli.

"Aku jadi ingin seperti Kakak ...."

Sugawara menoleh, mengangkat kedua alisnya bingung saat (Name) mengatakan hal itu.

"Kenapa begitu?"

"Kakak hebat, pintar, penyabar, disukai banyak orang," tutur (Name).

'Tak bisa dipungkiri kalau Sugawara merasa senang, tapi dia juga sedih karena Adiknya merendah begitu.

"(Name)."

Sugawara menaruh bapao dan susu cokelat miliknya. (Name) menoleh dengan tatapan bertanya, Sugawara tersenyum padanya.

Tangan Sugawara bergerak dan mengusap-usap pucuk kepala (Name) dengan lembut, (Name) merasa hangat saat diperlakukan seperti itu. Kakaknya sangat baik padanya.

"Jangan merendah begitu ya," tutur Sugawara.

(Name) mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Tapi yang aku katakan 'kan memang benar," kata (Name) dengan suara kecil.

"Memang benar."

Sugawara kini menepuk-nepuk pucuk kepala (Name), membuat Adiknya itu kembali menatapnya.

"Tapi kamu juga hebat. Cantik, manis, baik, mau mengajari yang lain, mau berusaha belajar, pintar ... masing-masing dari kita punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, jangan disamaratakan untuk semua orang," jelas Sugawara.

Kini dia menangkup kedua pipi (Name) dan mencubitnya gemas.

"Lagipula kenapa Adikku yang menggemaskan ini harus berpikir begitu? Kamu tidak sadar kalau kamu memancarkan aura positifmu sendiri?" tanya Sugawara.

(Name) menepuk-nepuk tangan Sugawara sambil tersenyum.

"Hehe ampun Kaaak–"

"Yahooo~ (Name)-Chan!"

"Yo, (Name)."

(Name) dan Sugawara menoleh, mendapati empat orang berjaket Seijoh berjalan ke arah mereka.

"Matsukawa-San! Hanamaki-San! Iwaizumi-San, dan Oikawa-San! Lama 'tak bertemu–"

"HAH?! OIKAWA?! YANG MANA?!" teriak Sugawara.

Oikawa mengangkat tangannya tanpa merasa kalau bahaya akan datang padanya.

"Aku Oikawa Tooru yang paling–"

"JADI KAU YANG MENYENTUH ADIKKU?! KEMARI KAU JAMET COKELAT!"

"EEHH?! IWA-CHAN TOLONG–"

"Hajar dia saja, aku juga sudah muak."

"EH IWA-CHAN– AAAAAAAA! AMPUNI AKU KAKAKNYA (NAMEEEEE)!"

Ya, berakhir bahagia.

📚📚📚

𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲: 𝐀𝐢𝐭𝐡𝐚𝐧 • 𝐒𝐮𝐠𝐚𝐰𝐚𝐫𝐚 𝐊𝐨𝐮𝐬𝐡𝐢 𝐗 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 •
𝐁𝐲: 𝐍𝐚𝐯𝐞𝐫𝐚𝐩𝐡𝐚𝐞𝐥

Aithan • Sugawara Koushi X Little Sister Reader •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang