» 𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 3 «

1.2K 166 43
                                    

"(Name)-San, sedang apa?"

Hinata menghampiri (Name) yang sedang menulis sesuatu di buku. Menyadari si surai jeruk mendekat, (Name) mendongakkan kepalanya yang sedari tadi tertunduk dan mengulas senyum pada Hinata.

"Hanya mempelajari ulang pelajaran tadi," jawab (Name).

Kedua mata Hinata berbinar, dia kagum karena (Name) yang rajin. Bahkan sampai mengulang pelajaran yang baru saja dipelajari, jadi wajar saja (Name) bisa loncat kelas, dia sangat pintar.

Tanaka dan Nishinoya justru meringis mendengar jawaban (Name). Mereka tertidur saat pelajaran, bahkan mereka sama sekali tidak mengerti materinya, mungkin mereka harus bertanya pada (Name) nanti, mengingat (Name) masuk ke kelas unggulan.

"(Name)-San! Boleh aku minta ajari Bahasa Inggris?" tanya Hinata antusias. (Name) jelas senang, tapi tidak begitu menunjukkannya.

"Oh iya, panggil aku (Name) saja ya. Bagaimanapun kita seumuran sebenarnya, bahkan kalian sedikit lebih tua dariku," jelas (Name). Hinata dan Kageyama menganggukkan kepalanya paham.

Sugawara tersenyum melihatnya, dia senang Adiknya bisa berinteraksi dengan lancar.

.

.

.

"(Name), ada buah persik nih."

Sugawara membuka pintu kamar (Name) dengan sepiring buah persik.

"Ah iya sebentar Kak! Sedikit lagi selesai kok," kata (Name) yang menatap Sugawara sebentar dan kembali fokus pada bukunya.

Sugawara masuk dan duduk bersandar di tempat tidur, menatap Adiknya dengan tatapan khawatir. Dia memang senang karena (Name) rajin belajar, terlalu rajin. Tapi dia juga khawatir kalau (Name) sakit karena kebanyakan belajar.

Sama seperti saat SMP.

Saat SMP, (Name) pernah memaksakan diri untuk belajar untuk ujian. Ketika ujian selesai, (Name) jatuh sakit, bahkan mimisan di sekolah.

Sejak saat itu, Sugawara selalu khawatir. (Name) memang mengurangi jadwal belajarnya, tapi bagi Sugawara, jadwalnya masih sedikit berlebihan.

"(Name), makan persiknya dulu. Belajarnya sudah cukup," tegas Sugawara. Lelaki berambut putih itu berdiri dari tempatnya duduk dan mengambil buku yang sedang dibaca (Name).

"Jangan berlebihan (Name). Secukupnya saja, nanti kepalamu pusing loh."

(Name) menggembungkan kedua pipinya, membuat Sugawara gemas dan mencubit kedua pipi Adiknya.

"Aku tahu kamu suka belajar, tapi jangan berlebihan ya. Secukupnya saja, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik kecuali uang," jelas Sugawara.

"Hehe iya, baik-baik."

"Nah ayo makan persiknya, sambil nonton," ajak Sugawara. Lelaki itu keluar sebentar dan kembali sambil membawa laptopnya.

Keduanya menonton drama yang sedang ramai, bahkan Sugawara sampai tersedak saat melihat adegan pembantaian di drama itu.

Saat sudah minum, keduanya melanjutkan acara nonton mereka.

Dengan Sugawara yang sesekali berteriak kaget.

📚📚📚

𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲: 𝐀𝐢𝐭𝐡𝐚𝐧 • 𝐒𝐮𝐠𝐚𝐰𝐚𝐫𝐚 𝐊𝐨𝐮𝐬𝐡𝐢 𝐗 𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 •
𝐁𝐲: 𝐍𝐚𝐯𝐞𝐫𝐚𝐩𝐡𝐚𝐞𝐥

Aithan • Sugawara Koushi X Little Sister Reader •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang