Senin, 27 September 2021 (11.11 WIB)
Saya di diagnosa spasmofilia 21 tahun yang lalu. Berawal dari kondisi di mana kepala saya terasa ada cenut-cenut.
Kemudian saya periksa ke rumah sakit dan langsung di rujuk ke poli saraf.
Setelah itu dokter saraf melakukan pemeriksaan EEG, dan hasil nya normal.
Pemeriksaan selanjutnya adalah dengan EMG, dan hasilnya diluar dugaan (spasmofilia ++++)
Keluhan yang saya rasakan adalah kepala terasa:
1. Kenceng-kencenf,
2. Tegang mencengkram,
3. Sulit konsentrasi,
4. Jidat terasa tidak nyaman,
5. Pikiran kacau.
Saya juga pernah di MRI dan hasilnya normal, artinya tidak ada penyumbatan pembuluh darah di kepala.Yang jadi masalah saya harus mengkonsumsi obat-obatan secara terus menerus.
Dan saya rasa obat tersebut tidak bisa menyembuhkan, hanya bisa meringankan saja.
Saya pikir apakah minum obat untuk selamanya.
Dalam hal ini saya juga berobat ke tabib (orang pintar). Beliau menebak saya dulu pernah ikut aliran keagamaan yang mana aliran tersebut mengharuskan saya untuk mengamalkan amalan tertentu.
Mungkin dari sinilah awal dari bencana tersebut. Kalau orang jawa mengatakan (spaneng) karena amalan tersebut.
Demikian sedikit cerita asal muasal saya kena spasmofilia. Memang kita tidak bisa sembuh dari penyakit ini. Tapi setidaknya bisa me manage dan mengatur situasi dan kondisi.
Karena kondisi apapun selalu merasa terganggu.
Susah/senang ;
Bahagia/sedih ;
Duwe duit/ora duwe duit ;
Menangis/tertawa ;
Akan selalu saya rasakan gejala spasmofilia tesebut.Demikian sedikit cerita dari saya, semoga kita semua bisa menanggulangi spasmofili dengan lapang dada. Aamiin
KAMU SEDANG MEMBACA
Pejuang (Spasmofilia Indonesia)
RandomCerita ini didedikasikan untuk saling memotivasi antar sesama pasien spasmofilia. Komunitas Spasmofilia Indonesia dibentuk sebagai wadah untuk saling berbagi mengenai apa itu spasmofilia. Silahkan jika ingin berdiskusi di kolom komentar. Hasil tulis...