Case 3

93 4 0
                                    

Studi Kasus (POV 1) : Ibu Rx
A1: Argumen orang pertama

07/05/2020

POV 1 : Saya memiliki spasmofilia grade 4 sejak usia lima tahun, penyebabnya hipokalsemia. Saya punya kembaran dan kembaran saya juga memiliki spasmofilia.

A1 : Sudah berapa kali EMG?

POV 1 : Dua kali.

A1 : Apakah anda masih menjalani pengobatan sampai saat ini?

POV 1 : Sekarang sudah tidak menjalani pengobatan karena sudah capek. Bolak balik RS membuat saya merasa seperti bahan percobaan. Terakhir berobat tahun 2014. Semua RS tempat saya berobat selalu menyerah, jadi saya selalu dirujuk ke beberapa RS. Terakhir saya berobat di RS Propinsi. Yang bikin saya kapok kontrol lagi gara-gara saya ada kejang jadi harus di EEG lagi. Tetapi saya harus kejang saat EEG, sedangkan kejang saya timbul apabila kecapekan atau stress. Lagipula saya sudah capek di EEG terus sampai rambut saya tipis banget karena rontok akibat radiasi.

A1 : Apakah ada hasil epilepsinya?

POV 1 : Waktu di RS Asn hasil abnormal di frontal kiri, jadi dianggap epilepsi. Kebetulan saya memang sering pingsan dari usia dua belas tahun. Tetapi semua obat epilepsi yang diberikan ke saya membuat saya alergi. Akhirnya dokter menyerah dan merujuk saya ke RS Propinsi periksa khusus dokter spesialis epilepsi. Saat di RS Propinsi justru dokter terkejut dan menegur saya, beliau bilang "Ibu mau saja dikasih obat epilepsi. Karena setelah saya lihat hasil EEG abnormal di frontal kiri ibu diakibatkan oleh spasmofilia bukan epilepsi. Tapi untuk lebih jelas, ibu harus di EEG lagi dalam posisi kejang." Otomatis saya mundur tidak mau berobat lagi. Akhirnya sejak saat itu saya tidak pernah kontrol lagi sejak 2014.

POV 1 : Paling kalau ngedrop total ga bisa ditangani di rumah baru dirawat di RS. Tetapi memang tidak diberikan obat lain kalau dirawat selain diimpus elektrolit hanya dikasih obat kalsium dan obat mag saja. Karena bila spasmofilia kambuh, asam lambung tinggi. Sejak usia empat puluh tahun mulai sering ngedrop akibat spasmofilia berkepanjangan. Saya juga mengidap autoimun.

A1 : Masih ingat obat epilepsi yang diberikan itu apa?

POV 1 : Saya tidak ingat. Saya juga mengalami banyak penurunan memori, sehingga banyak lupa.

A1 : Bagaimana dengan saraf motorik dan sensorik anda?

POV 1 : Saraf motorik dan sensoriknya terganggu.

POV 1 : Setiap saya kepikiran sesuatu atau kesal dan marah langsung respon ke badan sakit semua dan akhirnya kejang.

A1 : Apakah anda sudah memiliki putra / putri?

POV 1 : Putri saya empat, alhamdulillah gennya tidak ikut saya. Anak-anak sehat, tapi bila mereka mengalami stress atau kelelahan langsung drop saya kasih asupan kalsium yang banyak dan langsung sembuh lagi.



Pejuang (Spasmofilia Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang