Extra Part: Marriage life Arka dan Sendu Part. 1

86 5 1
                                    

"Mas, bangun!" Sendu mengguncang tubuh suaminya yang masih terlelap dalam tidurnya. Gadis itu-ah salah maksudnya Wanita itu- karena Sendu kini sudah tidak lagi gadis. Dia sudah melepas kegadisannya pada Arka saat malam pertama mereka.

Wanita itu terus berusaha membangunkan suaminya, namun hanya ada pergerakan kecil dari Arka dan kemudian lelaki itu kembali tertidur.

Cup!

Kelopak mata Arka langsung terbuka setelah menerima satu kecupan di bibirnya. Lelaki itu tersenyum manis lalu menarik tubuh istrinya hingga istrinya itu terjatuh menimpa tubuhnya.

"Di ajarin siapa kayak gitu hm?" tanya Arka sambil mengusak pelan surai kehitaman milik Sendu.

"Diajarin apa?" Sendu berbalik tanya pada suaminya itu. Wanita itu tampak bingung dengan sebelah alisnya yang menekuk.

"Cium aku tanpa izin," jawab Arka membuat Sendu terkekeh pelan. Lalu Sendu bangkit dari posisinya yang menimpa tubuh Arka.

"Memangnya kalau aku mau cium Mas harus izin dulu hm?"

Arka menggeleng pelan, lalu bangkit dari tidurnya. Wajah bantalnya masih tercetak jelas, rambutnya acak-acakan, dan matanya yang masih tampak merah.

"Nggak perlu dong, aku kan suami kamu lagian kita udah halal juga."

Sendu kembali terkekeh pelan mendengarnya lalu tangannya bergerak merapikan rambut Arka yang acak-acakan. Lelaki itu diam sambil memperhatikan istri cantiknya dari dekat.

Istri yang menemaninya selama satu tahun ini, iya tepatnya hari ini adalah hari anniversary pernikahan mereka yang ke satu tahun.

Waktu berjalan begitu cepat, padahal Arka masih ingat jelas prosesi ijab qobul yang membuatnya dag-dig-dug tak jelas dan sekarang sudah satu tahun saja.

"Ndu, dede bayinya udah ada belum?" tanya Arka memecah keheningan. Sendu berhenti merapikan rambut suaminya itu lalu memposisikan duduk di sisi Arka.

Sendu menggeleng pelan, terlihat raut wajahnya murung. Pasangan muda itu memang belum dikaruniai momongan padahal Sendu maupun Arka tidak berencana menunda punya anak namun sepertinya Tuhan belum memberi mereka kepercayaan.

Arka melihat wajah murung itu lalu tanpa berkata apapun lelaki itu menarik istrinya kedalam dekapannya. Ia elus kepala istrinya itu dengan penuh kasih sayang lalu membisikkan kata-kata penenang.

"Jangan sedih gitu dong mukanya, kalau emang belum ada dede bayi diperut kamu aku gapapa kok, mungkin kita emang belum dikasih kepercayaan sama yang di atas," bisik Arka sambil terus mengelus kepala wanitanya yang kini menenggelamkan wajahnya di dada bidang miliknya.

"Aku takut gak bisa kasih kamu keturunan, kita udah satu tahun nikah tapi aku belum ada tanda-tanda hamil," cicit Sendu membuat Arka tersenyum samar.

"Kamu pasti bisa ngasih aku keturunan, Ndu. Setiap pasangan kan berbeda-beda Ndu, ada yang baru nikah sebulan langsung dikasih kepercayaan ada juga yang udah bertahun-tahun nikah tapi baru dikasih kepercayaan," balas Arka sambil mengurai pelukannya dan kemudian menatap mata istrinya yang tampak memerah. Wanitanya sedang menahan tangis.

"Happy anniversary satu tahun pernikahan, Sendu Queensha Ranatasya," ujar Arka mengalihkan pembicaraan. Ia tidak ingin melihat istrinya larut dalam kesedihan.

"Happy anniversary satu tahun pernikahan, Arka Putra Giovano," balas Sendu dengan senyum manisnya. Wajah murung tadi sudah berganti dengan wajah cerianya.

Kemudian Arka kembali membawa wanitanya ke dalam pelukannya. Arka bersyukur bisa membina rumah tangga dengan Sendu. Begitupun Sendu yang bersyukur bisa memiliki suami seperti Arka.

Arka dengan SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang